Handle Keeper dan SIM

24 Jan

Berhubung barusan saja di Jakarta terjadi kecelakaan maut yang terjadi konon karena sang supir mabuk, aku jadi ingin memperkenalkan sebuah istilah baru di Jepang. Handle Keeper! Coba cari di kamus bahasa Inggris, dan pasti tidak ada! hehehe. Karena kata bahasa Inggris jadi-jadian ini diciptakan oleh orang Jepang. Japlish deh. (Kalau mau baca soal Japlish lainnya silakan baca di sini.)

Handle keeper adalah sebuah gerakan dari Japan Traffic Safety Association untuk mengurangi kecelakaan mobil karena pengaruh minuman keras. Jadi jika ada serombongan tamu datang ke restoran/tempat minum, maka dengan bantuan teman-temannya dan pelayan toko, akan ditentukan siapa yang akan menyetir. Misalnya A-san sebagai handle keeper, maka dia tidak boleh minum, dan kepadanya juga tidak diberikan  minuman keras, serta dia harus bertanggung jawab mengantarkan semua teman-temannya pulang sampai ke rumah. Intinya: Begitu kamu minum minuman keras, kamu tidak boleh menyetir. Bahkan ada beberapa perusahaan taxi daerah yang menyediakan Unten daikou 運転代行. Jika si peminum yang membawa mobil hendak pulang, dan tidak mau meninggalkan mobilnya di restoran itu, maka perusahaan taxi akan mengirim satu taxi dengan dua supir. Mobil si peminum alkohol akan disetiri oleh satu supir yang disediakan. Dan beriringan mobil si peminum dan taxi menuju rumah si peminum. Begitu sampai di rumah, kunci diserahkan pada si pemilik mobil dan supir pengganti + supir taxi itu akan pulang ke terminal.

Menyetir dalam keadaan mabuk dalam bahasa Jepang disebut dengan Inshu Unten 飲酒運転, dan jika melanggar maka :

1. Menyetir dalam keadaan mabuk (minum sampai kehilangan kendali diri) akan dihukum maksimum 5 th atau 1 juta yen (100juta Rp)
2. Menyetir dalam kondisi beralkohol (kandungan alkohol dalam nafas minimum 0.15mg/l  ) akan dihukum maksimum 3 th atau 500rb yen (50juta Rp)
3. Menolak pemeriksaan kandungan alkohol dalam nafas akan dihukum maksimum 3 bulan atau denda 500rb yen (50juta Rp)

Selain pengemudi tersebut dihukum, orang-orang di sekitarnya yang mengetahui kondisi si pengemudi akan dihukum dengan detail sbb:

1. Orang yang meminjamkan mobil kepada pengemudi mabuk/beralkohol : hukuman max 5 th/1 juta yen atau max 3 th/500rb yen
2. Orang yang memberikan minuman keras kepada pengemudi :  hukuman max 3 th/500rb yen atau max 2 th/300rb yen
3. Orang yang meminta pengemudi mabuk/beralkohol  untuk menyetir dan ikut dalam mobil tersebut :   hukuman max 3 th/500rb yen atau max 2 th/300rb yen

Hukuman bagi pengemudi yang mabuk ini baru saja (2 tahun yang lalu) diperberat begini.

Tiga buku yang dibagikan pada kursus lalin waktu di perpanjangan SIM

Mengapa aku tahu? Ya, karena kebetulan aku baru saja memperpanjang SIM Jepangku yang habis masa berlakunya, tanggal 11 Januari yang lalu. Enaknya di Jepang, masa berlaku SIM akan habis sebulan setelah ulang tahun. Jadi setiap ulang tahun diharapkan mereka yang punya SIM untuk mengecek masa berlaku SIM nya, apakah sudah harus ganti atau belum. Meskipun sebetulnya sebulan sebelum tanggal ulang tahun, kami sudah dikirimi kartu pos dari kepolisian yang mengingatkan bahwa masa berlaku SIM akan habis. Jadi sebetulnya sejak menerima kartu pos pemberitahuan itu, kita masih punya tenggang waktu 2 bulan untuk memperpanjangnya.

Dengan membawa kartu pos tersebut, jika hari biasa kami bisa pergi ke kantor polisi daerah terdekat (bukan pos polisi), sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu pergi ke Tempat Ujian Mengemudi  yang berada di 3 tempat dalam kota Tokyo. Untung saja kantor polisi terdekat rumahku itu hanya berjarak 15 menit naik sepeda. Jadi setelah mengantarkan Kai ke TK, pergi langsung ke kantor polisi Shakujii.

Begitu masuk tempat perpanjangan SIM dalam sebuah kantor yang terpisah dari kantor polisinya, aku menyerahkan kartu pos dan SIM yang akan diperpanjang. Sudah itu saja, tidak perlu membawa foto atau surat-surat lainnya, karena aku memang tidak pindah alamat. Jika pindah alamat atau ada perubahan lain harus menyertakan dokumen tambahan. Setelah itu menjalankan pemeriksaan mata, membayar 3.250 yen dan ambil foto. Semuanya tidak sampai 30 menit.

Tapi setelah itu kami yang perpanjang SIM di situ harus mengikuti kursus lalu lintas selama 30 menit. Hanya 30 menit karena kami yang perpanjang di situ adalah pemegang SIM Emas atau Gold Menkyou (berlaku 5 tahun), belum pernah melakukan kesalahan atau penalti. Jika sudah pernah kena tilang atau pernah melakukan kesalahan, harus memperpanjang di Tempat Ujian Mengemudi (yang cukup jauh dari rumahku) dan kursusnya juga lebih lama (aku tidak tahu berapa lama karena tidak pernah ikut, mestinya sekitar 2 jam). Pemegang SIM Gold ini biasanya lebih murah waktu membayar premi asuransi kendaraan.

Satu setengah jam perpanjangan dengan resmi, tanpa bertele dan uang tambahan. Dan kami tentu saja bertanggung jawab penuh atas kendali mobil yang kami kemudikan, karena di sini salah parkir  atau melebihi kecepatan max akan kena tilang dan jika sering akan ditandai deh SIM nya.

Memang peraturan itu ada untuk dipatuhi, bukan untuk dilanggar, bukan?

Kartu pos pengingat untuk memperpanjang SIM yang diterima sebulan sebelum ulang tahun

 

 

35 Replies to “Handle Keeper dan SIM

  1. sebelum baca lebih lanjut, saya mo komen tentang pengendara mabuk itu, baru saja ada yg ngeprint di sini, rupanya tetangga dekatnya, katanya sih emang anaknya ga pernah keluar rumah, maksudnya ga gaul sama tetangga situ, tapi anehnya di detik.com muncul berita dia anaknya kalem kata pak rt. ini yang bener omongan pak rt apa tetangganya yak 😀

    *lanjot baca lagi*

    • maaf mbak nique, aku sanggah komennya ya 🙂 kebetulan pengendara ini teman kuliah temanku nih. tadi dia cerita memang benar dia suka dugem dll. mungkin dirumahnya dikenal alim tapi diluar kita tidak tahu. nah temanku ini tadi berkaca-kaca ceritanya dia bilang untung sudah tobat

    • walah tadi salah ketik alamt email 🙂 mbak niqur menurut temanku dia teman kuliahnya memang pengemudi mobil itu suka dugem termasuk temanku dulunya tadi dia berkaca2 karena dia bilang untung sudah insyaf

  2. terus mba, kalau korbannya sebanyak yang kejadian kemarin, apa hukumannya tetap sama mba? atau bisa lebih lagi? Kan di sini lagi rame nuntut dihukum mati tuh?

  3. Coba deh Bu melanggar sekali, gitu, biar tahu gimana memperpanjang SIM di Tempat Ujian Mengemudi secara lebih detail. 😛

    Wah, kalau kek gitu, berarti kita kagak bakal lupa ulang tahun kita sendiri, tuh. Karena bakal diingetin sebulan sebelumnya. 😀

    Kalau saya boleh usul sih mending kalau mau mabuk-mabukan di rumah masing-masing aja ya, Bu. 🙂

  4. Duh..duh..ketat banget ya…

    Memang harus gitu sih mba..
    DUI- driving under influence kayaknya gak dianggap penting kalo di Indo…
    Padahal bahaya banget…

    Aku inget banyak artis Hollywood yang beneran masuk penjara gara gara kasus ini…
    Si Lindsay Lohan, Paris Hilton…

    Bahkan Oprah pun pernah bikin campaign untuk gak menyetir sambil sms an…

    Tapi kenapa di Indo bisa parah kayak ginih yah…*sigh*

  5. EM …
    Tiga Hal …
    1. Kejadian yang baru saja …
    Itu betul-betul suatu kejadian yang saya harap bisa jadi warning untuk kita semua …
    Sangat berbahaya mengemudi dalam keadaan kesadaran yang berkurang … oleh sebab miras atau narkotika. Sangat berlapis … karena ybs ternyata juga tidak punya SIM. Dan STNKnya hanya fotokopian (begitu yang saya baca di media massa)

    2. Masa Berlaku SIM
    Setelah saya check SIM saya … ternyata SIM saya juga habisnya di jatuhkan pada saat ulang tahun juga tanggalnya. 18 September. Dan September nanti …saya harus memperpanjangnya. Kalo di Indonesia … mesti foto lagi EM … hehehe Takut berubah kali mukanya …

    3. Defense Driving …
    Tadi pagi saya juga mendengar acara Talk Show di radio … yang dipandu oleh (Kakak Kelasmu ) … Poeri Soehendro. Narasumbernya bilang tiga hal …
    Jangan menjadi penyebab kecelakaan
    Jangan jadi korban kecelakaan
    Jangan terlibat pada kecelakaan

    Semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan ya EM

    Safe Drive !!!

    Salam saya

    • tos dulu om, saya juga dengerin siarannya mbak poetri kemarin. semua orang bisa jadi “monster” di jalanan. misalnya kalau kita suka sms atau dandan waktu nyetir. bahaya kan? merokok dan sedang sakit flu sebaiknya tidak nyetir mobil sendiri. iya begitu kan om? ini sekadar menambahkan info saja 🙂

  6. iya antara kaget dan gak, ngedenger berita xenia maut itu. kaget ya karena kasian ngeliat korban2nya. gak kaget ya karena emang banyak orang di indonesia yang begitu ya mbak. gak peduli ama sesamanya!! liat aja yang nabrak juga modelnya kayak gak merasa bersalah gitu… ampun deh. degradasi moral di indonesia emang udah parah mbak!

    btw, jepang emang top ya dalam hal bikin yang lucu2. lha buku lalin aja kok cover nya lucu banget gitu sih mbak. hehehe.

  7. iya tuh rame banget beritanya. kemaren kebetulan saya mampir ke grapari wisma alia, pas sebrangnya lokasi kecelakaan. lagi ada proses rekonstruksi. rame banget orang pada nonton sampe macet & arus kendaraan di alihkan -__-“.

    di Singapur juga urusan nyetir-nyetir ini lumayan ketat. sering ada iklannya.

  8. Di sini malah sering ada plesetan peraturan itu ada untuk dilanggar. Dan rasanya aku antara kaget dan tidak kaget kejadian seperti itu terjadi di sini. Di sini aku sering sekali melihat pelanggaran kecil-kecil. Kalau pelanggaran kecil saja banyak yang nggak ditangani, maka bukan tidak mungkin pelanggaran besar akan terjadi. Nah, kejadian kan? Seandainya ada peraturan yg sudah ditegakkan untuk mencegah kecelakaan semacam itu…. Polisinya juga mudah disogok sih. Ya gitu deh…

  9. Betul mbak, Pemerintah & masyarakat Jepang memang terasa sangat care pada keselamatan & jiwa warganya. Selain tertib berlalu lintas juga sabar, sangat jarang terdengar klakson mobil di jln raya.
    Saat membuat SIM pertama kali juga sangat ketat & saklek, suami saya sampai hrs ujian praktek 3x baru lulus. Kabarnya mmg lumrah ujian bbrp kali baru bisa lulus. Itupun krn SIM yg dibawa dari Indonesia baru banget diperpanjang & tentunya SIM yg lalu2 tdk dibawa, maka setiap nyetir diwajibkan pasang tanda di bagian blkg mobil bhw yang nyetir ini adalah pengemudi pemula, shg pengemudi di mobil2 blkgnya lebih waspada.

    Bandingkan dengan di negara kita, SIM masih ada yg hasil tembakan. Teman saya punya SIM tp gak bisa (gak PD ?) nyetir wlpun sbnrnya pernah kursus, & untung tdk nekad utk nyetir di jln. Duh mudah2an saja sdh tdk ada lagi tembak menembak SIM. Dan semoga semua pihak terkait bisa ambil pelajaran dr tragedia xenia, baik aparat & masyarakat.

  10. Salut sama orang Jepang. Banyak hal yang dilakukan untuk keamanan,keselamatan dan kenyamanan bersama.
    Sekarang kami sudah pusing dengan ulah para pengendara sepeda motor dan pengemudi angkot.
    Sak enak udele dewe deh, jadi kami yang harus ekstra hati2.

    Salam hangat dari Surabaya

  11. salut sama Jepang, drunk driving itu berbahaya banget dan hukumannya sangat berat, bahkan bukan yg mengemudi saja yang kena hukuman ya, tapi juga orang2 yang terlibat langsung dengan si pengemudi…

    mudah2an Indonesia bisa belajar dari sini… 🙂

  12. mbak Imelda, baru nyadar nggak ada chatbox lagi yak.. hehe… mau komen lagunya…

    Amayadori by ievcm —> ini insialnya mbak Imelda kan? heheh… sebelum baca judul dan penyanyinya aku kirain memang penyanyi profesional loh, baru mau cari di youtube… hahaha… lagunya bagus… 😀

    artinya apa sih?

  13. harusnya memang ada aturan yang ketat untuk orang yang minum alkohol ya, supaya jangan ada korban karena kelalaian

    kesal dengan ulah nekad si pengendara mobil tapi
    aku ibaaaa banget ngeliat ibunya si tersangka…
    siapa sih ya yang mau lihat anaknya celaka dan dihujat orang banyak…

  14. Hee.. ini suara K’ Imel? Bagussss Kak ^^ Yang main gitarnya K’ Imel juga??

    Iya Kak, emank perlu banget Handle Keeper ini. Kalau gak, bisa2 kejadian lagi tu Xenia maut X_X
    Dan yang namanya bawa kendaraan, emank harus tanggung jawab dengan dirinya sendiri; mau nyetir koq mabok… Selain bahaya buat orang lain, tapi terutama bahaya juga buat diri sendiri…

  15. enaknya hidup ditanah air, urusan SIM gampang, kena tilang bisa nego, nabrak orang cuma minta maaf dan hukuman ringan. Ngga kepengen balik Mbak?? 😛

  16. Pingback: [SPIdJ] Pengendara Motor di Indonesia « Fety

  17. Perisitwa kemarin itu memang menyeramkan. Sampai ternganga aku waktu nonton beritanya. Hikmah yang bisa aku ambil, yaa… sekarang selalu ekstra hati-hati, sabar, dan waspada saat mengemudi.

  18. SIM di Indonesia jatuh tempo nya juga sesuai tanggal ulang tahun, sama seperti KTP. Cuma nggak ada yang mengingatkan, jadi risiko ditanggung sendiri (melirik si bungsu yang SIM nya di Indonesia udah lewat waktu).

    • Kondisi saat ini di Indonesia, mendapatkan SIM lebih sulit, karena harus benar-benar ujian mengemudi. Juga mendapatkan hal-hal seperti Surat Kelakuan Baik, harus diurus sendiri.
      Semoga pengetatan mendapatkan SIM, yang harus lulus ujian tertulis dan ujian praktek mengemudi ini dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Masalahnya apakah polisi sempat mengontrol, bahwa pengendara di jalan sudah punya SIM semua?

  19. Sepertinya, Indonesia bakal lamaaa bisa seperti Jepang.
    Meletakkan disiplin sebenarnya mudah saja, yang sulit adalah merubah tabiat.
    Tabiat orang Indonesia, masih sangat lamban dan tidak bisa berdisiplin dengan baik.
    Agaknya, generasi mendatang yang bisa seperti itu, asal, dari sekarang mereka kita biasakan.. 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *