Topik kali ini memang si Kai. Anakku yang berusia 4 tahun. Setelah dia membuat “malu” kami dengan tangisan sekencang mobil pemadam kebakaran sehingga bisa didengar satu TK, kami berdua, aku dan Gen merasa perlu lebih memperhatikan dia. Berbicara dengannya. Karena itu, jika aku di rumah meskipun bukan waktu tidur, aku mengajak dia membaca buku bersama (biasanya hanya mendongeng sebelum tidur saja). Beberapa kali aku terharu mendengar dia membuat cerita bebas dari buku-buku cerita bergambar yang kami punyai.
Kemarin aku flu berat. Pilek dan sakit kepala, juga tenggorokan sakit. Jadi aku mengatakan padanya bahwa malam ini mama hanya bisa bacakan satu cerita saja (biasanya 2-3 cerita). Dia memilih cerita tentang Kacang Babi dan Kacang Panjang (Soramame kun to nagai-nagai mame). Dan waktu aku membaca karena pilek dan sakit kepala, aku baca tersendat-sendat. Dia tidak sabaran sehingga sering berkata, “Terus?…terus?…ayo dong baca yang cepat”. Akhirnya aku marah dan aku bilang, “Kai mau mama masuk Rumah Sakit ya? Mungkin lebih baik mama masuk RS supaya mama bisa tidur yang enak, ngga usah bacain Kai. Mama sedang sakit ini…. jangan paksa paksa.” Tapi namanya anak kecil, dia pikir mamanya superman superwoman kali ya? Sampai akhirnya Riku bilang, “Kai…kasian mama dong. Kalau mama tidak bisa lanjut, besok aja ya lanjutnya…..” uh My dear Riku memang selalu membantu aku dalam menghadapi Kai.
Akhirnya satu buku selesai. Riku sudah lama tertidur. Tapi Kai masih segar bugar. Salah juga sih aku mengajak dia tidur siang bersama, jadi meskipun sudah jam 10 malam dia masih melek. Kasihan juga melihat dia bolak balik di sebelahku (dia tidur di sampingku), jadi aku ajak dia bicara pelan-pelan… tadi belajar apa…. bla bla. Dan terdengar papa Gen membuka pintu rumah. “Papa pulang…..!” Dan dia keluar kamar menyambut papanya (tentu saja papanya senang sekali dan memeluknya), dan aku juga keluar kamar persiapkan makan malam.
“Pa, aku bobo duluan ya. Ngga tahan. Tolong temani Kai”, aku masuk ke kamar dan bersiap tidur lagi. Eh, tak lama aku dengar, “Pa, aku temani mama bobo ya….” Kai masuk kamar dan tidur di sampingku. Karena dia tidak pakai selimut, aku menawarkan dia masuk ke dalam selimutku. “Masuk sini!” (pakai bahasa Indonesia)
“Iya masuk” (pakai bahasa Indonesia)
“Emang Kai tahu artinya “masuk” apa? (dalam bahasa Jepang)
“Tahu…. hairu deshou? ” (Hmmm hebat juga anakku, aku baru sadar dia tahu kata masuk) Tapi Mama kan ada lagi satu lagi arti yang lain? (Tentu saja dalam bahasa Jepang)
“Eh…. kata masuk?”
“Iya….. itu tuh. Kalau ada kebakaran kan disemprot air…. keluar asap…. susah nafas…..” (bahasa Jepang) Aku bingung awalnya… untung aku pintar (siapa lagi yang muji kalau bukan diri sendiri hahaha), aku langsung bilang….”Oooooooh MASK”
“Iyaaaaaa….. MASUK! マスク” Doooooh anakku emang pintar deh. Bahasa Jepangnya mask memang dilafalkan MA-SU-KU. Memang mirip dengan Masuk bahasa Indonesia. Langsung aku jelaskan padanya.
“BENAR KAI, tapi masuk yang hairu itu bahasa Indonesia, dan masuk yang mask itu bahasa Inggris. Tidak sama bahasanya, tapi sama lafalnya”
“Ooooo gitu…” (bahasa Indonesia…. untung dia tidak bilang oh gitu doang, karena akhir-akhir ini dia getol banget bilang doang hahaha)
Aku akhirnya tidak tahan, keluar kamar dan menceritakan kejadian ini ke Gen. Gen sendiri bingung kok Kai bisa ingat kedua kata itu. Kai memang akhir-akhir sering menyebutkan kata-kata bahasa Inggris yang dia dengar mungkin dari TV… aku tidak tahu dia tahu kata-kata itu dari mana, karena aku tidak pakai bahasa Inggris di rumah. Hanya bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Termasuk kata Goodbye. Never…aku tidak pernah pakai kata itu, tapi ada program TV NHK yang mengakhiri acara dengan “goodbye”. Jadilah dia setiap pagi mengantar papa ke kantor dan kakak Riku ke sekolah sambil berkata “Goodbye” dilengkapi senyum manisnya dan lambaian tangan depan pintu apartemenku. Dan jangan coba-coba tidak balas dengan “Goodbye” juga. Karena dia akan teruuuuuuuus berkata “Goodbyeeeeee” hahaha.
Hee… Kai pinter banget, Kak ^^ Salut! 😀
Umur 4 taon emank masa-masanya cari perhatian kayaknya ya, Kak? 🙂 Enjoy it, then… Nanti kalau Kai udah tambah gede, pasti bakal kangen masa yang ini, hehe
mbak apa ibu ya??
bocah seumuran Kai kadan menjengkelkan, tapi namanya juga anak2 kalau ditanggapi dengan senang pasti akan menyenangkan
salam dari pamekasan madura
Kai hebat ya 🙂 empat tahun udah bisa dua bahasa #mauuu
bentar lagi nambah kayaknya kosa kata bahasa Inggris-nya 😀
hihihihi….Kai…Kai…lucu betul….
Goodbye Kai, tante sekolah dulu yaa….
kai pinter ya…
anak2 emang cepet nyerap kata2 yang dia denger ya…
Kai cerdas, cepat nyerapnya 😀
Anakku yang nomor 2, Kayla, suka niru kata-kata bahasa Inggris dari televisi, acara Disney dan Nickelodeon itu kan pakai bahasa Inggris semua 😀
wah.. hebatnya Kai, dapat memahami bahasa-bahasa lain dengan cepat.
Riku jg hebat, bisa ngertiin mamanya 🙂 dan bisa meng”andle” adiknya sekaligus. Salut!!
salam,
waaah…. kai pinter…. ^^ terlihat cuek… padahal sangat perhatian ^^ sayang dech sama kai (walau baru ktemu lwat putu2)
haik haik kaii! 😀
Haha. Anak kecil doang. Ribet juga, ya, ngurusnya. Tapi pasti sangat lucu doang. 😛
Di keluarga saya gak ada kebiasaan mendongeng sebelum tidur, Bu. Jadi kalau mau tidur ya tidur saja, setelah disuruh mengucapkan doa sebelum tidur.
Tapi ayah saya jago mendongeng. Seringnya beliau mendongeng kalau adik saya menangis. Atau ketika kumpul-kumpul bareng sehabis makan malam. Dongengnya diciptain sendiri. Ada cerita tentang orang desa masuk kota, lah. Ada cerita kancil minta kawin, lah. Macam-macam.
Aih mbak…
Anak-anak memang selalu mengulang2 kata-kata yang baru dia kenal. Sama kayak si Vaya, masih suka terbalik-balik menggunakan kata dalam membentuk kalimat. Kadang asal “Dong” tapi gak nyambung heuheuee…
lucu ya kak si kai itu. pinter juga walaupun tidak diajarkan tapi bisa sendiri ya
Wah, ntar lagi bisa bhs Inggris juga tuh, mbak… Kecil-kecil menguasai 3 bahasa. Wow!
Kalah dong Tante Dewi yang cuma bisa bahasa Indonesia *malu sama Kai*
Goodbye, Kai 😀
Kai.. numpang Mask blog mama sensei ya, heheheeheh..KAI tambah pintar semenjak kembali dari Indonesia.
KAI sebentar lagi menguasai bahasa IBU, Bahasa Ayah, dan Bahasa Tetangga 🙂
Hahahaha …
Anak itu memang perekam yang paling canggih.
Saya jamin … kalau saja kamu bisa liburan di Indonesia 2 bulan …
Kai dan juga Riku … pasti sudah mahir bahasa Indonesia … berikut slank-slank gaul khas anak-anak nya …
Salam saya EM
Mantap kak…
Kalau kata orang sih anak-anak itu memang mudah sekali mengingat sesuatu yang ia lihat dan ia dengar. Tp mudah juga kayanya untuk melupakan suatu hal..
mengharukan ya mba karena Riku begitu penuh pengertian
Kai makin lama makin nggemesin gitu sih
Beruntung nih punya foto lagi peluk Kai hehehe
hahaha…
gudbye…
Riku sudah mulai tampak ngemong,
Kai jadi si bungsu yang selalu minta perhatian ya….,
ngebayangin Kai ngomong doang di sehala tempat ha..ha… lucu banget
Mbak Imel…ntah kenapa baca tulisan mu kali ini diiringi dengan musik instrument “do you”nya Yiruma kok aku jadi berkaca-kaca 🙁
aku jadi kangen sama adik2 dan mama papaku….dulu ketika kami kecil juga banyak sekali cerita2 seperti ini, dimana aku kadang harus jadi Riku-nya mbak imel untuk adik2ku…
Kai itu energetik, Riku itu adalah sebenarnya anak pertama…dia bener2 mengadopsi mbak imel dalam sifat 😀 jadi kangen kalian juga… *tuh kan aku jadi mewek!*
Hahahaha..membayangkan Kai dengan senyum manisnya dadaag dengan mengatakan Good Bye……
*pending komentar*
Mau dibikin dulu “Kai” versi GieNuansa-nya ya, Mbak.. 🙂
Hemmm… Kai, ayo masuk sini. Aku ingat bilang itu waktu dia dekat mobil dan aku sedang membersihkannya, sampai akhirnya disuruh turun sama Opanya.
Hemmm… Kai, ayo masuk sini. Aku ingat bilang itu waktu dia dekat mobil dan aku sedang membersihkannya, sampai akhirnya disuruh turun sama Opanya. Kemudian masuk ke mobil opanya.
hiiih…Kai bener2 gemezzssiin banget ya Mbak EM 🙂
bisa2nya dia ingat bahasa indonesia dan si goodbye itu yg lucu……kebayang kalau gak disahut, Kai terus ngomong good bye 😀
Riku kayak nya dewasa banget ya Mbak , penuh pengertian, jadi terharu ….
salam
Hihihi,, Kai lucu banget ya kelakuannya mbak.. emang anak umur segitu masih menerima mentah2 apa yang mereka denger yak. Jadinya masih rada miss antara bahasa kalau udah pake banyak bahasa di rumah 😀
he….he…he..he
aih kaiiii
gimanapun mah ante putri paling ngefans sama kai..
*peluk dulu ah..*
nanti kalau udah gede…
mama nya pengen anak nay cerita..
anak nya ogah cerita..
*trust me.. pasti kaya gini,,*
Kalo aku ingai kai kalo lagi bilang kata “ehhh copot…” heheheh
Anak-anak itu memang tidak bisa ditebak ya Nechan. Perkembangan mereka berlansung dengan sangat cepat. Kita suka terkaget-kaget dibuatnya… Meski terkadang menyebalkan, tapi anak-anak itu selalu mampu meredakan segala kepenatan pikiran dan badan kita.. 🙂
Ah, si Kai itu lucu dan menggemaskan deh. Khas anak bungsu banget. Si Fatih juga mirip-mirip begitu gayanya… 🙂
hihihi, lucu baca cerita ttg Kai ini. jadi kangen deh sama Kai. sudah makin besar ya dia. pasti dia sudah nggak mau digendong2 lagi
Kai semakin pintar ya.. 🙂
Goodbye, Kai.. See you… 🙂
Hehehe… putranya cerdas ya. Ngajarin pelajaran bahasa ke anak kecil memang mudah. Dia masih mudah mengingat kata-kata baru. Beda kalau yang diajar adalah orang tua, perlu banyak kesabaran.
Tumben: postingan kali ini tak ada foto.
hahahahhahahahaa anak yang sangat aktif dan lincah!!! susa di pegang ekor nya wkwkwkkw….
PINTAR !!!! bener2 pinter daaah…. duuuh semogaa anak ku besok begitu juga yaaa mom… pinter… genius dan banyak bertanya (semoga aku ga cape jawab 😛 ) _ni valid ga mom comment nya?? wkwkwkwk_