5 Jam

22 Jul

Ya, aku mau cerita tentang 5 jam yang dilalui kemarin, hari Kamis 21 Juli. (Pas tulis sudah Jumat jam 00:30 sih hehehe)

Jadi ceritanya, Riku dan Kai mulai hari Kamis kemarin ini sudah libur musim panas. Memang untuk Riku ada kelas berenang (kalau mau) dan Kai ada kelas bermain (kalau mau). Masalahnya aku harus mengajar, jadi tidak bisa antar-jemput. Jadi aku minta mereka berdua di rumah.

Seperti yang telah aku tulis di posting lalu, aku ragu untuk meninggalkan ke dua anak ini sendirian di rumah. Tapi apa boleh buat. Aku sudah tanya apakah ibunya Gen bisa menjaga, sehingga kalau perlu sejak Rabu malam aku sudah menitipkan anak-anak di Yokohama, dan menginap di sana. Tapi kebetulan sekali ibu mertuaku itu juga ada acara yang sudah dibooking sejak lama. Mau tanya teman lain…. ragu juga, karena di sini tidak ada yang gratis. Minimum aku harus memberikan honor per jam hmmm let say 800 yen. Nah kalau aku pergi 5 jam…. hihihi dikalikan saja sendiri. Lagipula rumahku berantakan sekali deh dengan 3 koper di kamar tamu. Belum lagi lego berserakan di mana-mana. Tidak …sangat tidak pantas mendatangkan orang lain ke rumahku saat ini.

Aku akhirnya pergi jam 12 siang. Kelas pagi sudah aku beri tugas, dan memang pesertanya sedikit. Jadi selama ini mereka sudah bekerja keras menerjemahkan bacaan-bacaan yang aku berikan. Aku kembali pukul 5 sore teng!

Apa yang terjadi selama 5 jam?

Well, sekitar pukul 2:28 persis aku menjawab pertanyaan murid setelah kelas selesai. HP ku bergetar. Hmmm harus kuangkat karena aku takut kalau ada apa-apa di rumah.

“Mama… Kai nakal…..Dia masukkan tissue yang tadi pagi kami buat ke dalam WC. Dia bilang dia tidak perlu lagi bolanya jadi dia buang dalam WC”
“Lalu bagaimana? banjir?”
“Ngga ma. Aku ambil tissue itu jadi ngga tumpah airnya”…. aduuuh jangan sampai banjir deh.

Memang paginya aku sempat marah karena tissue satu kotak habis dibuat bola. Tissue dibasahkan sampai menjadi sebesar bola tenis. Aduuuuh…
“Kenapa sih buat bola dari tissue?”
“Abis Kai minta buatin….”kata Riku
“Duh kalian itu. Tissue mahal! Kenapa buang-buang sih? Nanti mama tidak beli tissue lagi loh”
tapi karena aku juga sibuk menyiapkan pelajaran, lagipula nasi sudah menjadi bubur…eh tissue sudah menjadi bola…. jadi aku tidak perhatikan lagi.
Jadi rupanya Kai itu tahunya tissue basah harus masuk WC (dia baru sebulan ini bisa B.A.B sendiri sampai c*bok tanpa bantuan). Jadi deh dia masukkan bola tenis tissue itu. Jelas waktu diflush, airnya naik dong. Riku lihat dan marah-marahin Kai. Tapi dia pintar, dia ambil bola tenis itu.
“Kamu ambil pakai apa?”
“Aku ambil pakai tangan”
“Hebat! Riku pintar. Biasanya orang tidak mau masukkan tangan dalam WC. Tapi Riku bertanggung jawab musti jaga adik kan. Jadi Riku ambil. Itu hebat Riku.  Terima kasih ya. Kalau Riku tidak ambil bisa banjir dan tetangga di bawah kita marah-marah”

Jadi sebelum aku pulang, aku belanja dan membelikan mereka es krim sebagai reward deh. Karena belanjaan ku banyak (dan berat) aku pulang naik taxi dari stasiun terdekat. Persis sampai depan apartemen dan mau bayar, HP ku bergetar lagi. Tapi kupikir biarkan saja, toh aku sudah sampai. Jadi aku naik ke lantai 4, dan …di depan pintu lift kedua anakku sudah menyambutku.
“Loh kok kalian di luar?”
“Iya kan sudah jam 5, jadi mama pasti pulang”
“Iya, sudah cepat masuk. Dan kenapa itu Kai tidak pakai celana?”
“Kai barusan aja p*p*p ma…dan dia bersihkan semua sendiri loh. Aku ngga bantu”
“Iya mama tahu, Kai kan memang sudah bisa sendiri. TAPI JANGAN keluar rumah telanjang gitu dong! Nanti c*nc*n nya digigit nyamuk loh…” hahaha

aduuuuuh aku menggiring dua anak lakiku masuk rumah dan mendapati rumah seperti kapal pecah. Udah ah… tutup mata.
“Mama….mama beli es krim ngga?”
“Ada tuh… makan aja”
“Makasih ya mama….”

5 Jam yang menegangkan untukku, tapi 5 jam yang menyenangkan bagi mereka. Yaritai houdai… bisa berbuat apa saja. Untung saja tidak banjir hihihi.

(Malamnya aku pikir…hmmm kalau anak-anak sudah mulai bisa ditinggal sendiri…aku bisa kerja full lagi deh 😀 …. maunya…)

 

20 Replies to “5 Jam

  1. Riku dewasa sekali ya mbak… tapi hebat mereka berdua. berani ditinggal sendirian di rumah. kalau soal rumah seperti kapal pecah, namanya juga anak-anak 😀

  2. hahaha nah kan semuanya baik2 aja kan mbak… (terlepas rumah kayak kapal pecah, tutup mata aja kan ya mbak).. 😀 yang penting semuanya ok, gak ada apa2… riku emang pinter !!! kai juga pinter… 🙂

  3. Wah Riku hebat banget, bertanggungjawab jaga adiknya.. Kalau aku udah pasti ogah memasukkan tangan telanjang ke dlm toilet hehehe… Minimal pake kantong plastik 3 lembar kali.. (Blm pernah sih, dan jgn sampai deh..)

    Kai jg hebat udah bisa bersihkan sendiri seabis BAB.. Tp ngebayangin keluar rumah tanpa celana itu hhihihi… 🙂

  4. Waduh …
    Tissue … dibasahin … dijadiin Bola … hahaha saya ngakak … aaaahhh ada-ada saja anak ini

    Dibuang di closet pula … untung nggak mampet …

    Dan hebat si Riku ini … dia tau apa yang harus dia perbuat supaya tidak banjir

    And akhirnya saya pun ngakak … membayangkan Kai nggak pake celana, nunggu di luar …

    Anak-anak memang selalu menggemaskan

    Salam saya EM

  5. kapan itu aku liat tayangan TV champion, anak2 umur 7tahunan udah pinter banget pegang pisau dan memasak. ternyata ya karna dia sering ditinggal dirumah sendirian sementara ortunya kerja. hebatnya lagi dia yang memasakkan makan malam buat orangtuanya.
    ngeliatnya salut banget, tapi ga bisa bayangin ninggalin anak sendirian dirumah.
    baca cerita mbak ini, jadi mikir, selama mereka diberi kepercayaan, cenderungnya mereka jadi bertanggung jawab ya..
    kasih jempol buat riku 🙂

  6. Aku ikut-ikutan tegang bacanya Mbak Imel, yang paling menegangkan saat meninggalkan anak kalo dapat telepon…takutnya kenapa-kenapa untung tidak ada sesuatu yang serius, pinter ya Riku sudah bertanggung jawab dan jaga adiknya.Yang ku kuatirkan kalau ninggalin anak itu kalau mereka berantem, tapi herannya kalau mamanya ngga ada malah kompak pas mamanya ada malah berantem, pernah loh aku ninggalin bilangnya sebentar tapi kelamaan pas aku datang mereka nungguin didepan rumah sambil teriak-teriak mama…mama…baru aku tahu aku sangat dibutuhkan mereka dan betapa berartinya kehadiranku bagi mereka

  7. Hahahahaaa aduh kocak deh keluar rumah tidak paka celana. Tapi Riku sudah bisa diandalkan sebagai kakak ya mbak. Anak-anak sekarang sedang senang2nya dikasih tanggung jawab.
    Aku membayangkan bagaimana kalau anakku sudah besar apakah masih tetap dgn tanggung jawabnya atau mungkin mulai “longgar” karena kegiatannya sbg remaja pun sdh banyak.

  8. Hoho. Hebat kali. Kalau Riku sudah bisa jaga adiknya macam itu, ya sepertinya memang bisa ditinggal. Tapi tetap harus punya cadangan rencana kalau-kalau terjadi apa-apa, Bu. Misal kasih tahu nomor-nomor darurat semacam pemadam kebakaran, ambulan, dan jangan lupa warung makan biar mereka gak kelaparan. 😀

  9. Wah, senangnya Riku dan Kai sangat kompak 🙂 juga mulai mandiri ya?! Hm..selain sudah mulai berencana bekerja Full…aku masih menunggu bukumu tulisanmu, Mbak. 🙂

  10. Riku perhatian juga sama adiknya ya Kak. disana harus bayar ya walaupun titip teman.beruntungnya aku suka titip Alvin ke tetangga kalau hujan diwaktu menjemput Pascal

  11. Duh…menegangkan ceritanya mba, 5 jam yang mendebarkan ya, untunglah Riku dan Kai baik2 saja, besok2 bakalan ditinggalin lg ga mba? heuheu

  12. Sebenarnya agak mengkhawatirkan juga ya meninggalkan anak-amak dirumah. Syukur semuanya kondusif,aman terkendali.
    Hebat ya koboy2 itu.

    Kok da kata yang dikasih tanda * * segala sih jeng. Kalau itu istilah umum kan gak apa-apa tho he he he he. Maluuuuu ya.

    Salam hangat dari Surabaya

  13. Lega membaca tulisan ini…saya EM cerita mau meninggalkan anak di rumah saya agak kawatir. Tapi setelah kenal Riku, saya tahu dia anak yang bertanggung jawab.
    Dan Kai sepertinya senang bikin penelitian ya…memang rumah kayak kapal pecah, tapi anak-anak melewatkan hari-harinya dengan menyenangkan.

  14. segala aktivitas anak itu terkadang mngesalkan klo di lihat… tp sangat menyenangkan klo di kenang… ^^ anak2 nya mba EM kreatif2 n lucu2… jd pengen punya anak,,, ^^

Tinggalkan Balasan ke Riris E Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *