GW -5- Kurus di Mother Farm

3 Mei

(Posting ke dua hari ini)

Memang sih kalau berjalan keliling 250 hektar, semestinya bisa kurus 😀 Tapi itu salah tulis. Yang benar adalah kursus di Mother Farm. Dan kalau selesai kursus, sepertinya bukannya kurus malah gemuk deh hihihi.

Setelah puas “gangguin” kuda, kami kembali ke bagian tengah Mother Farm, tempat yang paling “padat” dengan manusia, karena di situlah letaknya  toko souvenir, tempat istirahat dan restoran, kelas-kelas praktek masak dan kerajinan, juga tempat show binatang. Kami ingin mengikuti kelas membuat es krim dan keju/mentega, jadi kami harus mendaftar dulu. Setiap kelas kami harus membayar 800 yen (Rp80.000) per orang untuk biaya bahan dan hasilnya tentu saja bisa kami makan sendiri 😀 (Itu yang ditunggu hihihi)

Aku ingin sekali mengajak Riku ikut kelas ini, karena dia pernah bertanya padaku “Mentega terbuat dari apa?” “Susu…” “Keju terbuat dari apa?” “Susu juga…” Dan dia agak bingung. Jadi aku ingin memberitahu dia dan tentu saja lebih afdol kalau pakai praktek :D. Aku sempat bicara pada Gen bahwa pembuatan susu, yoghurt, keju, mentega itu mirip-mirip dengan pembuatan aspal, solar, bensin, avtur 😀 (dasar anak “tukang minyak” a.k.a pertamina). Tapi benar kan? Bahan dasarnya sama, yang berbeda adalah proses pengolahannya 😀

Kelas membuat es krim dimulai pukul 2:00 siang. Kami memasuki kelas, dan karena pesertanya sedikit, Kai dan Gen juga boleh ikut masuk. Sementara bahan-bahan sudah disediakan di atas meja. Aku membiarkan Riku mencoba, meskipun akhirnya aku yang melanjutkan mengocok telur dan gula sampai halus.

Kuning telur + gula dicampur dengan sendok sampai putih. Aku juga beri kesempatan pada Kai untuk mencoba mencampur adonan.

Setelah ditambahkan susu dan full cream, baskom tempat adonan ditaruh di atas baskom yang lebih besar yang berisi es batu + garam yang diaduk dulu sebelumnya. Riku tidak sadar bahwa dia bersedia mencampur es batu dan garam itu waktu ditanya gurunya, siapa yang mengaduk… hihihi. Akibatnya dia kedinginan deh 😀

Aduk terus di atas baskom berisi es batu, sampai membeku!

Tapi begitu mangkuk adonan ditaruh di atas es, maka adonan juga harus diaduk sambil diputar berlawanan terus. Aduk terus deh sampai tangannya pegal 😀 Tapi kami amazed, takjub  melihat adonan lama kelamaan mengental dan mengeras, menjadi es krim seperti yang kami sering beli. Meskipun pegal, cukup lah terobati oleh es krim buatan sendiri dan rasanya lebih enak dari es krim buatan pabrik 😀

yummy.... makan es krim buatan sendiri. Rasanya ingin memasukkan raisin, choco chips, almond... macam-macam deh

Bahan pembuatan es krim untuk 2 orang:
kuning telur 1
gula pasir 20 gr
susu 140 cc
fresh cream 100 cc
vanilla essence 4 tetes
Silakan dicoba. Mudah kok, tapi musti ada es batu yang banyak. Ada juga sih dijual ice cream maker, tapi biasanya sih pengalamanku, begitu punya alat tertentu lalu jarang dipakai deh heheheh

Setelah kelas membuat es krim selesai, ada waktu 30 menit sebelum membuat keju dan mentega. Jadi anak-anak pergi menonton pertandingan lari anak babi. Jadi dari penonton ditanya siapa yang mau ikut race itu. Lalu mereka bertugas “mengusir” anak babi itu ke GOAL. Riku sebetulnya ingin seklai ikut acara ini, tapi waktu kursus membuat keju dan mentega sudah terlanjur tiba, sehingga tidak bisa ikut. Akibatnya awal-awal kursus, dia agak merajuk 😀

Untuk membuat keju kami memakai kompor, karena itu Kai dan Gen tidak bisa ikut masuk ke dapur kursus. Lagipula peserta kursus waktu itu banyak sekali, ada sekitar 24 orang. Rasanya tempat menjadi penuh sekali.

Aku dan Riku masing-masing mendapat satu kompor portable dengan bahan-bahan yang sudah disediakan. Di dalam panci ada fresh cream (dari susu asli bukan campuran/tumbuhan) sedikit. Lalu ada dua gelas yang masing-masing berisi susu segar dan yoghurt.

Bahan pembuatan keju (Natural cheese)

Bahan dasar susu dan yoghurt yang dipanaskan sampai terbentuk pengerasan adonan sehingga bisa menjadi keju “natural cheese” (padahal menurutku mirip cottage cheese). Sedangkan pembuatan mentega lebih mudah lagi. Sebotol bekas selai  berisi susu full cream sapi dikocok-kocok sampai terjadi pemisahan antara keju dan cairan. Keju dan mentega yang sudah jadi belum mengandung garam, sehingga kami tambahkan garam sendiri sebelum dimakan. Saat itu kami disuruh minum cairan hasil buangan keju dan mentega, katanya bergizi tapi… tidak enak hihihi.

Di dalam wadah plastik adalah keju, dan di dalam tutup botol selai adalah mentega

Setiap orang mendapat satu bungkus cracker untuk mencoba keju dan menteganya. Karena guru kelasnya sudah mengetahui kami, dia memanggil Gen dan Kai di luar untuk masuk dan mencoba keju dan mentega buatan kami. Sayang aku tidak bisa menulis resep keju dan mentega, karena menurutku agak sulit dibuat di Indonesia. Lebih baik beli jadi deh 😀

Yang membuatku senang adalah Riku gembira bisa mengikuti kelas es krim dan kelas keju/mentega ini. Bahkan dia mau praktek di rumah juga. Tentu saja es krim dengan berbagai campuran yang manis-manis itu 😀 Dan saat itu aku pikir, mungkin bisa juga buat es krim bersama sepupu-sepupunya nanti di Jakarta waktu mudik. Asyiiik.

 

 

 

25 Replies to “GW -5- Kurus di Mother Farm

  1. kadang-kadang ingin juga membuat es krim sendiri, tapi membayangkan mengaduknya itu yang membuat sungkan. tapi bener juga sih mbak, kalau sengaja membeli alatnya biasanya jadi malas memakainya.

  2. Hilang dong penasarannay Riku ya mbak, udah lihat sendiri cara buat keju dan mentega,
    seru banget ya

    di Jakarta nanti Riku bisa jadi instruktur deh buat sepupunya

  3. Kak Imelda kelihatan kurus kok.
    Katanya di Cimori, tempat pengolahan susu, ada juga kursus seperti di Mother Farm itu, tapi belum pernah ke sana, baru dengar kata orang 😀

    Sebetulnya Riku udah pernah ke Cimory sama tantenya (adikku) dan sepupunya. Aku sendiri ngga ikut. Tapi ya cuma makan dan main aja
    EM

  4. mbak EM memang T.O.P B.G.T…karena sering banget mengajak kegiatan yang positif banget buat anak2nya. Jadi mikir2 mau buat juga nih….tapi apa yah kira2 yg cocok buat 3 anak yang berbeda2 karakternya……??

    Ya pergi ke 3 tempat aja mas 😀 Jadi adil
    EM

  5. Ada saat -saat bagi kita untuk mengupgrade dri sekaligus memanjakan diri seperti yang jeng Imelda lakukan ini. Belajar apa saja sambil bercengkrama atau rekreasi.

    Soal kursus dan kurus ya tergantung endingnya. Kalau endingnya makan berat yaaa kurusnya hanya sak-ciprit.

    Paling tidak kan nambah ilmu, nambah teman dan ada pergantian suasana yang bisa menyegarkan badan dan pikiran kita.

    Yang harus diingat adalah : jangan mikir jemuran ketika sedang di luar rumah.

    Salam hangat dari Surabaya

    Hahaha, aku kalau matahari ngga keluar mending jemur di dalam ruangan 😀 Soalnya sampai Mei ini banyak serbuk dan pasir yang beterbangan
    EM

  6. akhirnyaaaaa….aku bisa masuk ke blog inih!!! (bahagia bener buuu…hehehe…)
    kurus dan kursus….bisa juga sih…palagi bagian mengocok susu sampai jadi es krimnya…widiiih..kebayang pegelnya

    horeeee juga 😀
    Sayangnya mengocok susu itu yang kurus cuma bagian tangan. Lengannya aja masih gede hahaha
    EM

  7. Assyyiiikkkk, nanti kami diajak ya pas bikin es krim di Jakarta 🙂

    (sekalian ajarin bikin jumputan)

    Kalo di Bogor ada juga mbak, namanya Agri Fun, tempatnya sih sederhanaaa banget, tapi banyak pelajaran yg diperoleh anak…bayarnya juga murah 35 rb/anak (tp min kudu 20 anak)

    mereka memerah susu dan membuat yogurht

  8. Salam Takzim
    Aduh senangnya datang kesini disuguhin es krim langsung di copas nih tante buat oleh oleh di rumah, terima kasih atas kunjungannya ya tant. Semoga saya bisa terus berkunjung kemari. Amin
    Salam Takzim Batavusqu

  9. whuaaaaa…
    seru banget kegiatannya mba Imel 🙂
    Tapi lumayan cape juga ngaduknya ya…
    mending beli aja deh…hihihi…
    tapi minimal anak anak ngerti cara buatnya kan 🙂

    *aku sendiri masih rada bingung sebenernya:)*

  10. wah resep es krim nya patut dicoba nih Mba… ternyata bisa menjadi pengentalan yah dengan es batu itu… tapi kalo di cuaca spt jakarta ini, apa nggak meleleh yah…? hmmm… i wonder…

  11. Hahai… jadi ingat waktu masih kerja di waralaba pizza dulu saya juga sering bikin es krim pakai kocokan tangan. 🙂

  12. Pingback: Award award itu begitu menggoda « Batavusqu

  13. Aku ingin juga nanti menyempatkan diri bikin ice cream bersama Vay. Tapi mungkin bikin ice cream sederhana saja ya…
    Memang benar kalau sudah beli alatnya, pasti jadi malas… 😀

    Iya coba aja zee. Musti sediakan es batu yang banyak
    EM

  14. es krim buatan sendiri dan rasanya lebih enak dari es krim buatan pabrik

    Oh tentu saja …
    Karena campurannya lebih lengkap …
    Ada rasa kasih sayang … ada rasa bangga … ada rasa senang … sehingga rasanya pun lebih enak …

    (plus sedikit keringat mungkin)(hahaha just kidding EM)

    Yang jelas … Ini kegiatan yang sangat menyenangkan …

    Salam saya EM

    betul mas, keringatnya bikin asin-asin sedikit 😀
    EM

  15. Iriiii….wahh jika ada di Indonesia, mungkin saya bisa masak ya Imel….hehehe.
    Benar-benar menyenangkan…

    Senang sekali melihat foto-foto Riku dan kai yang ceria

  16. Aku jg suka kls praktek gt
    Lbh menantang kan

    Wah, pngin coba buat
    Tp ap2 kl d tanganku, amburadul >.<

    Riku suka culinary arts yah

    ~LiOnA~

Tinggalkan Balasan ke Liona Lee Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *