Sedangkan Ubi Kuliah!

4 Des

Kamu tahu bahasa Jepang untuk Universitas/Perguruan Tinggi? Aku ajarin ya, istilahnya Daigaku. Jadi kalau kamu lulusan Universitas Indonesia = lulusan Indonesia Daigaku.  Kalau lulusan ITB = Bandung Kouka Daigaku. Tinggal dibalik deh susunan katanya.

Hari ini aku mau posting yang ringan dan lucu aja deh. Yaitu sebuah kudapan asli Jepang, terutama dari Kanto (Tokyo dan sekitarnya), yang pasti mudah dibuat dengan bahan yang pasti ada di Indonesia juga. Nama kudapan ini adalah Daigaku Imo, Ubi (di) Universitas? Yang pasti artinya bukan Universitas Ubi, karena susunan katanya bukan IMO DAIGAKU! (Pasti tidak ada yang mau sekolah di sana ya hihihi).

Kebetulan aku punya ubi atau bahasa Jepangnya satsuma imo banyak kiriman dari Akemi san. Biasanya aku cuma goreng biasa lalu taburkan garam sedikit. Mau membuat kolak, tapi bahan lainnya tidak lengkap (unggu kolang-kaling, belum sempat beli). Lalu aku teringat kudapan ini. Kalau mau diterjemahkan sih bisa saja menjadi Ubi Karamel.

Bahan:

Ubi (saya pakai ubi cukup besar 1 batang, ya kira-kira 400 gram)
Gula pasir 4 sendok makan
Air 2 sendok makan
Kecap Kikkoman 1 sendok teh
Cuka (jepang) 1 sendok teh (Cuka Indonesia mungkin cukup setetes/dua tetes, dan saya rasa bisa ganti sedikit lemon kalau tidak ada cuka)

Caranya:

Potong ubi sedang tidak beraturan, kalau saya waktu itu membuat stick saja.
Goreng sampai kuning.

Campuran gula, air, kecap dan cuka dipanaskan di wajan lain sampai menjadi kecoklatan. Kemudian masukkan gorengan ubi ke dalamnya, dan campur. Biasanya waktu dihidangkan orang Jepang menaburkan sedikit wijen hitam di atasnya, tapi karena saya tidak punya ya tidak pakai. Toh itu hanya sebagai pemanis saja.

Kudapan sederhana dari Tokyo...monggo....
Kudapan sederhana dari Tokyo...monggo....

Yang menarik, dengan resep yang ini karamel memang tidak mengeras, sehingga agak “pliket” waktu memakannya. Tapi rasanya? Hmmm yummy loh, sebagai teman minum teh atau kopi….sedaaaap! Selamat mencoba, dan kamu bisa berkuliah bersama si UBI.

Setelah aku cari sejarah nama ini, ternyata memang makanan ini berasal dari lingkungan universitas. Dulu tahun 1912, jenis makanan ini amat disukai kalangan mahasiswa, dan sekitar tahun 1925 ada beberapa mahasiswa Universitas Tokyo yang mencari tambahan uang kuliah dengan menjual makanan ini di sekitar universitas. Tapi ada mahasiswa Universitas Waseda (tempatku mengajar sekarang) juga mengaku bahwa daigaku imo dimulai di universitas itu. Yang mana yang benar? entahlah… Yah pokoknya makanan ini populer di kalangan mahasiswa, jadilah namanya Daigaku Imo. Kalau dipikir-pikir hebat juga mahasiswa bisa menciptakan patent yang enak gini …kalau mahasiswa Indonesia menciptakan patent apa ya? Demo? hihihi.

Waseda Daigaku dalam hujan di musim dingin.... kemarin 3-12-09
Waseda Daigaku dalam hujan di musim dingin.... kemarin 3-12-09 (camera HP Biblio)

OK deh saya mau kasih kuliah pada ubi-ubi hihihi dulu… Selamat hari Jumat…dan menyambut weekend tentunya!

34 Replies to “Sedangkan Ubi Kuliah!

  1. Oh.. istilah itu hadir karena dijual pertama kali di lingkungan universitas. Makanan mahasiswa Jepun yg pinter2 ternyata gak jauh dari ubi juga… 😉

    Cara buatnya juga gampang dan obrolan sore makin mantap ditemani ‘ubi universitas’… Lama-lama bisa ketularan pinter nih hahahaha
    Selamat mengajar dan Selamat menikmati sabtuminggu bersama para pria 😉

    Hahaha Henny…aku sempat mengerutkan kening, kok menikmati sabtu minggu dengan para pria? Emang gue cewe apaan… Baru sadar di rumahku memang PRIA mulu, 3 biji orang hihihi
    Makasih ya…besok bakal sibuk, karena musti ke SDnya Riku nonton pertunjukan musik.

    EM

  2. ..
    Ok deh mbak selamat mengajar para ubi..
    ..
    Ku gak begitu suka ubi, bikin buang angin mulu he..he..
    ..

    Kadang angin yang di dalam juga minta keluar kan 😛

    EM

  3. mbak imel, aku kopi resep ini yah. semenjak di Jepang, suka banget dengan daigaku imo. baru tahu tentang sejarah nama daigaku imo.

    Silakan Fety… hihihi aku tanya Gen, dia juga ngga tau…untung aku bisa baca Kanji jadi cari lah Daigaku imo yurai 大学芋 由来 dan keluarlah wiki jepang.
    Kalau bikin banyak aku dikirim ya hihihi

    EM

  4. tar aku coba ah resepnya,,
    apakah kecap kikkoman bisa diganti kecap biasa?

    di sini mahasiswa indentik sama anak kost
    lah anak kost identik sama mie instan…

    cuma klo saya dulu jadi mahasiswa jarang masak (selain g punya kompor, tiap minggu juga balik ke rumah ortu di bandung)
    di sekitar kampus or kost-an banyak yang dagang
    ada warung nasi n tukang2 yg di gerobak
    yang umum adalah tukang batagor, bubur ayam, mie baso, mie ayam, kupat tahu, ketoprak, lumpia basah,lotek,
    minumannya/ dessertnya ada es pisang ijo, es kelapa muda, rujak, juice, sup buah,,,

    mungkin karna banyak jajanan, mahasiswa indonesia or bandung, cenderung males masak n create menu baru…

    tar aku coba ah resepnya
    .-= fatma´s last blog ..boyz II men-tracks of my tears =-.

    Satu kalimat… mahasiswa Indonesia konsumtif hehehe (Ya di Jepang sekarang juga sama, mereka pakai duit ortunya meskipun mereka masih kerja sambilan juga)

    kecap kikkoman sepertinya bisa diganti kecap asin biasa, setengahnya ya fatma…

    EM

  5. Kecap kikkoman apaan tuh mba, kecap asin?

    Yup kecap asin jepang (warna nya agak gelap), kalau mau ganti dengan kecap biasa, dijadikan setengahnya aja dulu ya.

    EM

  6. setuju sama ata chan..ubi bikin sering buang angin. kalo mau makan ubi lebih baik di liburan panjang aja. malu jg kalo di kantor buang angin terus.

    sederhana ya jadi pengen nyoba resep ini.

    salam kenal

  7. wah sejujurnya penampilannya sih kurang mbak (keliatan kaya gorengan, berminyak, kileng2 gtu :p), tapi dilihat dari bahannya kayanya memang enak..
    waduh jadi pengen..
    kapan2 saya mampir sana ya mbak, mau coba daigaku imo-nya, hihihi..

  8. happy friday mbak….
    lumayan tuh kalo ubi2 hasil masakan mbak imel kirim2 kesini…nyummy 😀

    kalau mahasiswa indonesia biasanya patennya bisnis fotocopyan 😀
    .-= Ria´s last blog ..Kecewa Karenamu =-.

  9. ubi ? enak ya… tapi kenapa mesti digoreng? ada ga resep yang dikukus atau dibakar/dioven? lebih empuk rasanya…kalau digoreng, keras ga Mel atau ada caranya supaya ga keras?

    aku suka ubi dan singkong…

    DL

  10. Sewaktu saya diperkenalkan oleh Prof. Jepang ke koleganya saya cuma dengar seperti Bandung Koogai Daigaku … dalam hati saya pikir itu mah nama ITB waktu jaman Jepang … hehehe … Terus ada juga kata-kata Furansu yg tanpa tanya-pun saya bisa kira-kira apa maksudnya, juga “san ji keng imbajong” yg juga saya tahu maksudnya “3-D inversion” … hehehe 🙂
    .-= Oemar Bakrie´s last blog ..Program to study in France =-.

  11. Mbak, pengin nggigit ubi gorengnya …. mmmm …. (eh, pakai kecap ya? kedengarannya rada aneh …)

    Pas saya nulis komen ini sore hari Mbak, tapi di rumah nggak ada gorengan, adanya kue-kue barusan beli di Mirota Bakery … Ah, bikin coklat panas aja deh. Yuuk …
    .-= Tuti Nonka´s last blog ..Alamaaak … ! =-.

  12. Postingan tante EM hari ini bikin inget ade aku…
    Dia dan teman-temannya bikin gerakan Singkong Day ( http://singkongday.wordpress.com/ ) yang diperingati tiap 7 Oktober. Launchingnya sih baru tahun ini…
    Jadi semacam gerakan anak-anak aktivis pangan yang mencoba mempopulerkan pangan lokal seperti singkong. Nah yang enaknya, dari gerakan ini jadi tahu ternyata di seantero nusantara makanan yang bahan dasarnya singkong itu banyak banget dan enak-enak… hehehe

Tinggalkan Balasan ke Henny Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *