Aduuuuh bener deh, si Kai itu keras kepala sekali jika dibandingkan Riku. Apa yang dia mau harus dilaksanakan, dan ngga mempan dengan bujukan, “OK tapi sun mama dulu…” Jangan harap dia mau. Dia akan keukeuh dan buang muka malahan. Kalau Riku akan sun mamanya dan merayu-rayu… tapi Kai, no way. Apa yang kumau harus! Makanya mamanya pusing setengah mati.
Kalau Kai maksa dan nangis-nangis mau makan ok deh. Singa lapar pasti akan marah-marah dan mengaum kan? Dan sifat itu aku tahu karena aku juga begitu. Kalau lapar lebih baik jangan berdiskusi atau ngobrol denganku deh. Bisa ketus terus hehehe. Jadi kalau keras kepala yang ini aku mengerti.
Tapi Kai punya satu lagi kebiasaan akhir-akhir ini yang benar-benar sulit untuk “dibelokkan”. Biasanya sekitar jam 8 malam, aku akan ajak dia untuk “Nenne” (tidur), dan dia sambil minum susu di dot, aku akan bacakan Picture Book untuk dia. Nah, sekarang dia sudah hafal kata Nenne itu, dan dia mengajak aku nenne pukul 6-7 sore! Tentu saja sambil membawa buku Picture Book kesayangan dia untuk dibacakan. Sampai aku terpaksa meninggalkan Riku untuk makan sendiri, dan menemani Kai.
Tapiiii kalau dede ini langsung tidur sih tidak apa-apa, aku dengan senang hati melayani dia dong. Nah masalahnya, dia tidak tidur dan minta dibacakan terussssss sampai jam 10 malam, sedangkan si kakak sudah selesai makan, sikat gigi dan tidur. Si chibi (sebutan untuk anak kecil = bocah) ini masih melek dan menyuruh aku membaca 4 Picture Book pilihan dia. Dan HARUS keempat buku ini bergiliran dibaca, meskipun berkali-kali. Nah buku pilihan dia adalah:
Dua Picture Book terbitan Fukuinkan Shoten, yaitu “Jidoshapan” (Roti berbentuk mobil) dan “Kurin-kurin go-go”. Dalam “Jidoshapan” digambarkan bentuk-bentuk roti dan namanya. Yang lucu setiap ada bentuk roti coronet isi coklat, Kai pasti akan melakukan gerakan mengambil roti itu dan memakannya (juga memberikan pada mamanya). Sedangkan “Kurin-kurin go-go” itu menceritakan tentang bunyi-bunyian kendaraan. Kurin-kurin adalah suara sepeda roda satu yang dikendarai Beruang. Dorun-dorun adalah suara mesin dari sepeda motor yang dikendarai Singa. Burom-burom adalah suara mobil yang dikendarai Gajah, sedangkan bu-bu go-go adalah suara bus yang ditumpangi banyak babi. Semua berkumpul waktu terdengar suara kiko-kiko, suara bel sepeda roda tiga yang dikendarai anak kecil. Dan Kai paling suka dengan suara kiko-kiko, sehingga setiap dia melihat sepeda, dia akan berkata “kiko-kiko”.
Picture Book yang ketiga adalah “Sarukanihanashi” (Cerita Monyet dan Kepiting) , sebuah cerita rakyat Jepang yang sudah lama. Sebetulnya saya tidak suka dengan cerita ini, karena agak sadis. Ceritanya, si Kepiting menemukan onigiri (nasi kepal), sedangkan Monyet hanya menemukan biji Kesemek. Monyet tentu mau makan onigiri, sehingga dia menyarankan untuk menukar onigiri dengan biji kesemeknya. Katanya, “Kalau ditanam, biji ini menjadi pohon Kesemek yang menghasilkan buah kan?”.
Si Kepiting mau menukarkan, dan pulang dengan biji kesemek itu. Bersama anak-anaknya, dia menanam biji kesemek itu. Tapi pakai ritual bernyanyi, “Cepatlah tumbuh, wahai biji kesemek, jadilah pohon, kalau tidak saya gunting dengan capitku”. Langsung biji itu menjadi pohon kecil. Keesokan harinya Kepiting menyirami pohonnya dan bernyanyi, ,”Cepatlah tumbuh, wahai biji kesemek, jadilah bunga, kalau tidak saya gunting dengan capitku”. Begitulah terus, Kepiting mengancam akan memotong pohon itu kalau tidak cepat berbuah. Akhirnya dalam waktu singkat pohonnya dipenuhi buah kesemek, tapi Kepiting tidak bisa ambil. Lewatlah si Monyet, dan dia mengingatkan akan “jasanya”. Kepiting mengatakan “Kamu boleh ambil kesemek itu,asal lemparkan kami buah kesemek supaya bisa dimakan”.
Tentu saja Monyet yang rakus itu ingin makan semua kesemek yang ada, sehingga dia melemparkan buah yang masih hijau ke Kepiting dan terlukalah kepiting, sehingga harus dirawat anak-anaknya. Mendengar perlakuan Monyet, Lebah, Ganggang Laut, Buah Kastanye dan Lumpang Mochi marah dan mengadakan pembalasan pada Monyet. Hmmm pembalasannya itu loh yang sadis menurut saya. Tapi ya apa boleh buat cerita dari sononya gitu sih.
Picture Book yang keempat adalah “Jepta, sipemadam kebakaran”. Cerita ini sudah pernah saya ulas di postingan, “Jeepta, the little fire engine“. Cerita ini yang paling panjang di antara ke empat buku sehingga paling-paling saya mengulangnya 2-3 kali, tapi buku yang lain kan cepat sekali habisnya, jadi bisa belasan kali saya baca…. sampe boseeeeen deh. Akhirnya kadang saya pura-pura tidur (dan kadang tertidur beneran). Kalau Kai baik, dia membiarkan saya tidur, kalau tidak, maka dia akan membangunkan saya terus. Masih untung saya tidak dipukul dengan buku yang covernya keras begitu hihihi.
Susah deh punya anak yang keras kepala! (Semoga dia juga keras kepala untuk hal-hal yang baik dan positif kelaknya). Jadi mohon maklum kalau sekarang saya jarang posting. Sibuk dengan boss kecil nih!
Apakah teman-teman punya buku (/cerita) yang selalu dibaca terus atau sampai berkali-kali? (Kalau Blog saya dibaca berkali-kali mah saya yang seneng….terima kasih ya ….hihihi)