Open Class

15 Jun

Hari Minggu kemarin Riku pergi ke sekolah. Seperti biasa dari pagi sampai 4 jam pelajaran dan ada makan siang juga. Loh, kok hari minggu ke sekolah?

Ya, hari minggu tanggal 14 Juni itu adalah hari khusus untuk open class, day for parents to visit school. Jugyou sankanbi 授業参観日, dan biasanya diadakan pada hari minggu supaya orangtua yang bekerja (dengan asumsi minggu libur) akan bisa menghadiri kegiatan sekolah ini.

Pelajaran pertama mulai jam 8:50. Kita terlambat! Riku tentu saja sudah berangkat duluan jam 7:45 dengan penuh semangat. Bahkan dia sudah memilih baju yang akan dipakai dari hari sebelumnya. Anakku cerewet juga nih kayaknya soal baju. Dia mau pake kemeja… cihuyy, jadi aku seterika kemejanya. Tak lupa dia sisir rambutnya dengan pakai air (pengganti pomade hihih) supaya tertata rapi. NAH, sayangnya papanya baru terbangun jam 8:20, bersamaan dengan Kai. Dan karena aku musti mempersiapkan Kai juga, dan sudah pasti jalannya akan lelet, aku suruh Gen pergi duluan ke sekolah. “Padahal aku ingin pergi dari awal pelajaran” (ya bukan salahku kan..siapa yang bangun terlambat?)

Perjalanan aku dan Kai makan waktu 30 menit. Kai juga senang jalan-jalan, jadi setiap ada yang menarik, teriaklah dia “Ow…”, “Aaaa…”, “Bubu (mobil)”, “Chi chi… (burung)”, “Wan wan… (anjing)”…. lucu dan untunglah dia kuat berjalan terus sampai ke SD, sehingga mamanya ngga usah gendong. Lumayan juga kalau harus memanggul 13 kilo terus-terusan.

Sesampai kami di sekolah, aku melihat daftar hadir orangtua, ternyata masih banyak yang belum datang. (Bahkan ada orangtua kelas 5 datang jam 10:30 waktu aku pulang). Jam pertama di Riku adalah Berhitung (sansuu 算数). Dan dia langsung senyum-senyum begitu dia lihat wajah aku dan kai di luar kelas, sedangkan papanya berdiri di dalam kelas bagian belakang. Waktu kami datang sedang latihan tambah-tambahan dan terlihat Riku cukup aktif mengangkat tangan untuk menjawab soal. (Padahal di catatan hariannya Gen dikatakan bahwa Riku hanya mau angkat tangan untuk penambahan 1 + …. hihihih)

Sayang sekali kami tidak boleh memotret suasana kelas. Tapi bisa dimengerti juga sih, dengan kehadiran kita saja sudah cukup membuat guru-guru nervous kan. Meskipun gurunya Riku, Chiaki sensei tetap cool seperti biasa.  Pelajaran ke dua adalah prakarya membuat keranjang bunga, lalu setelah itu olahraga taiiku 体育 dan terakhir bahasa kokugo 国語. Entah ada atau tidak  acara open class seperti ini di Indonesia, tapi aku pikir semestinya ada supaya orang tua bisa mengetahui perkembangan belajar dan suasana kelas anaknya. Program ini diadakan 2 kali setahun, dan berikutnya diadakan bulan Desember, pada hari Selasa (otomatis bapak-bapak tidak bisa ikutan deh, kecuali ambil cuti)

Aku dan Kai pulang waktu jam prakarya, karena Kai musti makan dan capek. Sambil jalan pulang, kami mampir ke toko konbini dan membeli onigiri dan jus. Lalu kami duduk di taman sebelah toko tersebut. Sebetulnya bukan taman, lebih tepat disebut sebagai perpanjangan halaman orang, yang dia sediakan untuk dipakai warga. Karena ternyata tamannya juga ditunjuk sebagai warisan budaya pemerintah daerah yang perlu dirawat dan diperhatikan bersama. Mungkin karena di situ terdapat beberapa pohon tua. Memang sih duduk di situ teduh sekali, cuma sesekali burung gagak datang dan mengganggu pemandangan. Kai dan mamanya menikmati acara piknik dadakan ini.

Gen dan Riku sendiri baru kembali ke rumah pukul 2 siang. Riku sih enak karena dapat makan siang, papanya kembali langsung bilang,”Aku lapaaar”. Untung ada sisa makanan, aku panaskan dan aku sendiri langsung bersepeda ke sebuah Discount Store, untuk membeli pelengkapan konsumsi acara pertemuan orang tua murid kelas 1-2 (kelasnya Riku) hari Rabu yang akan datang. Seru juga berbelanja bertiga dengan 2 ibu lain, menghitung-hitung biaya dan menentukan minuman dan snack apa yang akan dibeli supaya cocok dengan budget. Tidak boleh melebihi  budget dan kalau bisa jangan bersisa, karena susah mempertanggungjawabkannya. (Sisa uang harus kembalikan dengan rata, capeek deh)

Malam harinya Gen mengajarkan Riku baca tulis… menurut Gen, Riku jauh tertinggal dengan anak lain yang bisa membaca dan menulis dengan cepat. Hmmm sebetulnya ngga usah dipaksa sih, karena sebetulnya Riku termasuk yang paling kecil usianya di kelas, dan dia waktu lahir kurang bulan (prematur) sehingga ada kemungkinan terlambat untuk menyerap sesuatu dibanding anak-anak lain. Akunya sih santai aja, tapi Gen lumayan khawatir jangan sampai dia merasa minder karena tidak bisa, kemudian jadi ketinggalan, dan tambah ketinggalan.

Satu hari ini melelahkan, tapi aku senang karena di rumah sekarang tidak terdengar suara TV. Kabar amat sangat baik sekali untukku, tapi kabar buruk untuk Riku, dan sedikit buruk untuk Gen! TV nya koit alias rusak hihihi

20 Replies to “Open Class

  1. Pertama kok aku langsung mo comment soal TV ya.
    Aku juga berasa damai kalo gak ada TV, Mbak, hahaa.. TV di kamarku ini gak pernah nyala kecuali ada teman yang datang, atau pas aku mau nonton bola, yang jelas cuma satu-dua kali seminggu.

    Trus .. Soal Riku yang agak ketinggalan baca-tulis, jadi masalah ya biarpun baru SD gitu? Mungkin itu artinya, Riku bakat jadi engineer
    😀

    *OOT*
    *Tengah malam soalnya, Mbak*
    .-= Muzda´s last blog ..Diet ?? =-.

  2. Seru juga open class-nya yaa.. Di Jakarta kayaknya juga ada open day klo ga salah deh.. tapi buat orang tua dan anak yang pengen tau fasilitas sekolahnya seperti apa, sebelum mereka memutuskan buat memilih dan mendaftar di sekolah itu..
    .-= Ade´s last blog ..Postingan ke-200 =-.

    iya kalau itu open campus atau open school, utk menarik peminat. Tapi sesudah masuk? ngga ada deh guru di Indonesia yang mau disurvey, diliatin pelajarannya hihihi

    EM

  3. Wew pagi2 udah blogging rupanya, perasaan td komen Ade lom ada balesanya :-)..
    Hati2 mbak balesin komennya ntar di tuntut guru2 indonesia lho..
    Pencemaran nama baik hahaha 😀

    Kayaknya udah ada tuh program penilaian pelaksanaan kelas, namanya aku lupa. Lagipula kan aku tidak menyebutkan satu-dua orang saja heheheh. global lahhh

    EM

    Ata gomen komentar kamu yang satunya terhapus pas aku mau jawab… gomen!. Bisa tulis sekali lagi?
    Soal coba aku gendong Kai bisa membakar kalori hihihi

    EM

  4. Selamat pagi. hari minggu ada open class. apakah ga mengangu acara keluarga apa.tapi kalo sdh diprogram mau apa lagi.tapi positif aja.
    Salam kenal kembali
    .-= kawanlama95´s last blog ..Membagun Informasi yang akurat =-.

    Ya tentu saja sudah diprogram, bahkan kita sudah dibagikan rencana sekolah untuk satu tahun ajaran dari April sampai Maret tahun berikutnya.

    EM

  5. Open Class ???
    Ahaaaa ini menarik sangat …
    kebayang kalau di sekolah anakku ada open class …
    Sepertinya aku akan gatal untuk tidak bicara didepan kelas nih
    hehehe … (maklum naluri …)

    eniwei …
    TV koit ???
    hahahaa … udah lama aku ndak denger kata itu …

    Salam saya
    .-= nh18´s last blog ..OLEH-OLEH =-.

  6. waaa.. TV koit.. Berita paling menyedihkan..
    soalnya kalo gak ada TV anak saya bakalan uring-uringan sepanjang hari krn gak bisa nonton BabyTV.. 🙂

    pengen tau aja nih mbak.. kalo TV koit dijepang ada tukang service TV gak ya?? trus biasanya kalo rusak TVnya diservice ato dibuang.. (dijual gak mungkin kan)
    .-= kartiko´s last blog ..LIFE BEGIN AT FORTY =-.

  7. Sankanbi pertama telah selesai yaa.
    Ya seperti aku tulis di blognya Gensan, aku rasa sih Riku nggak terlambat lho.
    Seharusnya Hiragana diajarkan pada kelas 1 SD, jadi kalau semester pertama memang belum bisa tulis semua huruf, baru bisa waktu selesai SD 1. Jadi guru tidak boleh maksa memakai hiragana yang belum diajari.
    Sekarang banyak yang bisa baca&tulis Hiragana sebelum diajarkan di SD tapi itu kadang2 tidak bagus karena anak tidak mau dengar ajaran dari guru walaupun bentuk hiragana tidak bagus. Lebih bagus kalau anaknya suka baca, suka cerita, mengerti cerita dan bisa konsentrasi dengan cerita, tulis dan baca hurufnya nanti aja. Riku pasti bisa lebih pintar daripada yang lain nanti deh.

    Kalau di rumahku, papa yang paling suka nonton, aku dan Ao kalau TVnya nyala, suka matiin !! Hi hi hi.^0^

  8. Itu TV kok bisa koit sih, mbak??
    Apa gara2 nyala terus ditinggal seharian?..

    Aku lebih memilih laptop dari pada TV 😀
    .-= p u a k™´s last blog ..Ready or not.. you’ll never know when it comes.. =-.

  9. mantap… perlu ditiru nih…

    satu lagi yg perlu ditiru adalah, keluarga ini telah menciptakan kerjasama yang baik untuk perkembangan anak2nya, berdua menjalankan semuanya… dan si ayah pun tidak malu untuk terlibat aktif di sekolah, beda sekali dg di negara kita, setiap kali ada pertemuan ortu di sekolah, yg datang selalu saja para ibu, seolah ayah tidak merasa perlu memperhatikan soal pendidikan anaknya… miris… 🙁
    .-= vizon´s last blog ..ayah =-.

  10. Seru ya ada open class seperti itu, bagus, pasti menyenangkan bisa menyaksikan keseharian anak-anak di sekolah.
    Tp ortu yg datang cuma boleh lihat kan? nggak boleh ikut komen? nanti kan bisa mengganggu..hehe…
    .-= tanti´s last blog ..Dari Mata Turun ke Perut =-.

  11. Menyenangkan tanpa tipi !
    Sepi dan tenang 😉

    sayang gak bisa poto ya mbak EM
    kalo bisa kan seruuuu

    btw apakah Kai kecapean ?
    Disuruh jalan jauh begitu ?
    Aduuuh Kai sini sama tante Eka ya
    Peluk – peluk…

    Masa mbak EM aku kebayang2 mimpi KAI
    hahahaha
    .-= Eka Situmorang – Sir´s last blog ..Terjal =-.

  12. Kalau pas acara open class gitu, pasti para murid pada bersemangat sekali ya, kan dilihat orangtuanya. Pasti semua pengin nunjukin kehebatan dan kepintarannya. Asyik juga loh.
    Kai mau jalan sendiri ke sekolah, yang makan waktu 30 menit? Whoa, calon olahragawan nih, Mbak 😀 Ayo Kai, jalan cepat, cepat, cepat!
    .-= Tuti Nonka´s last blog ..Pendadaran … Aduh! =-.

Tinggalkan Balasan ke kimiyo Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *