Kencan (?) Pertama

4 Jun

(Tulisan ini bukan untuk melengkapi series PERTAMA nya Eka loh hihihi)

Kencan itu biasanya kan antara laki-laki dan perempuan. De-to kalau bahasa Jepangnya (lafal japlish dari date). Bisa pergi ke luar rumah atau mendekam di rumah saja. Kalau ditanya kamu kencan pertama kapan? wahhh ngga bisa jawab deh. Karena jaman dulu kan strict banget, mana bisa pergi berdua-dua. Atau didatangi rumahnya oleh satu cowo aja.  Kalaupun mau, bertandang ke rumah perempuan biasanya serombongan. Dan dalih yang paling ampuh adalah “belajar bersama”. Waktu SMP, cara ini sering kami lakukan. Buat kelompok belajar dan biasanya sesudah jam sekolah akan berkumpul di rumah salah satu anggota. Tapi yang terbanyak berkumpul di rumahku, karena yang paling dekat dari sekolah.

Kemarin aku kaget sekali, karena tiba-tiba pukul 4 sore, Riku mengajak seorang teman perempuan ke rumah. Aku sedang mengetik di laptop dan terdengar percakapan mereka, di pintu rumah,
“Silakan masuk”
“Mama kamu ada?”
“Ada tuh lagi kerja”

“Mama… ini aku ajak teman…” Aku bengong. Loh…cewe. Tadi memang ada telepon dari temannya Riku untuk janjian bertemu di sekolah. Mau main bola katanya. Dan aku sempat bicara dengan ibunya, yang mengatakan mulai jam 3 saja ya. Jadi jam 3 Riku pergi ke sekolah untuk bermain bola. Jelas aku pikir temannya laki-laki (setelah si cewe pergi aku bilang soal ini pada Riku, dan dia jawab,”Emangnya perempuan ngga bisa main bola?” Nah loh….yang gender siapa? ternyata mamanya!!! hiks)

Aku langsung menyambut si cewe ini dengan ramah…
“Namanya siapa?”
“Aska (samaran)”
Lalu Riku meminjamkan mainan DS nya sedangkan dia sendiri mulai menggambar. Oi oi jadi berdua berpunggung-punggungan deh. hihihi.
“Aska mau minum apa?”
“Apa aja yang ada” (ngga ada apa-apa sih palingan teh…)
“Teh dingin mau?”
“Mau”

Jadi aku buatkan teh dingin… tau-tau Riku minta cocoa dingin. Huh cerewet. Coba ngga ada Aska aku udah omelin hahaha.
Akhirnya cocoa dingin selesai untuk Madam Aska dan Mister Riku.

Aku kembali kerja dan sekitar jam 5 Aska pamit.
“Saya pamit”
“Hati-hati ya…” sambil antar ke pintu, tapi ternyata Riku juga ikut keluar. Loh???

“Aku anter Aska dulu sampai rumah”
Woooooowwwwwww gentleman! Hebat! Ngga ngerti aku dia tau dari mana tuh, bahwa harus antar cewe sampai rumah. Good boy!

Sekitar 15 menit, telepon berdering.
“Saya ibunya Aska”
“Oh iya, tadi Aska main ke sini”
“Hmmm tadi Aska cerita bahwa dia dapat minuman botol coca cola dari Riku dan uang 100 yen.”
%$'(‘&(=)(‘(%&# ngga ngerti…

“Tadi memang saya buatkan minum kok…”
“Aska bilang katanya jangan cerita tapi …Riku membelikan minuman untuk Aska. Saya ngga enak jadi mau kembalikan uangnya.”
“Oh…saya tidak tahu ceritanya. Tapi kalau Riku belikan ya sudah tidak apa-apa tidak usah diganti. (Tapi orang Jepang TIDAK BISA, harus ganti uangnya karena tidak mau merepotkan orang lain dan menimbulkan giri –hutang budi–) Tapi kalau Anda kepikiran nanti saja kalau bertemu di sekolah tanggal 17 ya”
“OK kalau begitu nanti saja tanggal 17 (peda pertemuan orang tua murid)”

Setelah telepon ditutup aku  interogasi Riku. Rupanya dia mengambil uang sakunya 500 yen, lalu membeli 2 minuman botol seharga @150. Kembaliannya ada 2 lembar 100 an. Karena Aska tidak punya uang, dia kasihkan 1 lembar itu ke Aska. LOH?

Memang kalau dipikir aneh, tapi ya menurut Riku wajar kali ya. Pemurah banget Riku … Tapi saya jelaskan padanya, bahwa tidak boleh memberikan uang ke teman, karena belum tentu orang tuanya senang anaknya menerima. (Susah deh di Jepang, setiap tindakan harus dipikirkan dampaknya) Tentang membelikan minuman tidak apa-apa tapi jangan kasih uang. Mulai sekarang Riku harus kasih tahu menggunakan uang untuk apa saja ke mama.

Tadi di atas aku katakan uang saku, tapi sebetulnya itu bukan uang saku. Itu memang uang Riku yang diberikan oleh kakek neneknya waktu tahun baru (Angpao). Aku tidak (belum) memberikan uang saku pada Riku. Tapi aku  memberlakukan sistem “upah”, untuk mengajarkan Riku betapa berharganya uang. Setiap sen yang dia pakai (minta) adalah hasil kerja keras. Jadi aku membuat perjanjian dengan Riku yaitu, setiap dia membuang sampah 1 kantong ke tempat pengumpulan sampah apartemen kami, maka akan mendapat 10 yen. Semacam arbaito tapi bukan (ada hukum tidak boleh mempekerjakan anak di bawah umur, sehingga sistem seperti ini pun bisa saja membuat aku dihukum oleh hukum Jepang… hiiii ngeri… nanti kejadian seperti Ibu Prita lagi). Berapa kali dia harus membuang sampah supaya bisa membeli minuman kaleng jus yang seharga 120 yen? 12 kali! dan dia tahu sulitnya bekerja membuang sampah 12 kali. Sekaligus dia bisa belajar berhitung juga. (Well dia lambat membaca dan menulis, tapi cepat sekali kalau ditanya penambahan loh. Padahal belum belajar penambahan di sekolah hihihi ) Sekali mengayuh dua tiga pulau terlampaui! (Dalam bahasa Jepangnya Isseki nichou 一石二鳥)

Malam hari aku ceritakan kejadian hari itu pada Gen, dan dia berkata,
“Wow …Riku… cewenya cakep ngga?”
“hahaha… mayan lah… aku ambil foto kok, pake ijin mereka”
“Jangan kamu pasang di blog ya”
“Tentu….”
Jika aku memasang foto mereka berdua akan menjadi pelanggaran privacy di Jepang, kecuali aku blurkan wajah si cewe. Karena aku belum mendapatkan ijin orang tua si cewe untuk memasang di blog.

repro foto dari Kim Anderson

So, beginilah cerita kencan(?) pertamanya Riku, or cerita dia mengajak cewe ke rumah. Tapi setelah itu aku ingatkan Riku sekali lagi, “Tidak boleh mengajak teman baik laki-laki atau perempuan ke rumah kalau mama tidak ada”. Karena Riku punya kunci rumah… dan bahaya juga membiarkan anak-anak tanpa pengawasan orang tua di rumah.

42 Replies to “Kencan (?) Pertama

  1. wah hebat riku….kalah deh saya….pertama kali saya main ke rumah temen cewe yang saya suka itu umur 10 thn dan itu saya main sendirian loh. Semasa SD tidak pernah ngajak temen cewe main ke rumah saya…heheheh ….salut deh buat riku

    exort´s last blog post..Berbagi

    Kalo di Jepang biasa sih cewe yang approach duluan hihihi
    EM

  2. wah hebat Riku, sangat murah hati…. (meskipun mungkin tidak bisa diterima ortunya temen –> mo berbuat baik aja repot yach)
    Ini pasti didikan ortunya kan 🙂

    oh ya.. salut juga buat mbak EM dlm mengajar Riku (tentunya Kai juga kan…) utk menghargai uang dan kerja keras

    teope deh.. 🙂

    Soalnya kalo ngga gitu dia minta terus kan? Aku suka bilang dalam bahasa Indoensia, “Mama ngga ada uang. Itu mahal”
    Eeee kemarin dia bilang, “mama itu di dompet ada 8 lembar uang kok… kenapa bilang ngga ada uang?”
    terus aku bilang, “Itu 8 lembar untuk hidup sampe minggu depan gimana? Kalo abis kamu makan nasi pake garam ya?”. Diem deh hhihii…
    Aku juga ngga segan bilang “ngga ada uang, kita miskin” supaya dia juga tahu bahwa cari uang itu sulit. Jadi sekarang dia selalu tanya… “Sampai tahun baru lagi, aku musti tidur berapa kali?” Soalnya kalo tahun baru dapet angpao kan hihihi

    EM
    EM

  3. duh riku… kok pinter amat sih bikin mamamu snewen? hehehe…. 🙂

    vizon´s last blog post..bukan cinta biasa

    Kayaknya dia belajar dari Om Vizon dan Om Danny deh hahaha (seperti katanya mbak Tuti Papa pengganti (khusus gendong) 1 dan 2)
    EM

  4. ha..ha.. hebat..hebat riku, gentleboy, dan ketauan lembut banget hatinya…

    heri koesnadi´s last blog post..Hendi…

    iya ya kata yang tepat itu Gentleboy
    hihihi

    EM

  5. Good Boy …
    kalo mo jadi real gentleman nanti om adhal yang ngajarin 🙂 dan ditambah training dari Om NH yang flamboyan itu loh

    AFDHAL´s last blog post..Ibu Prita

    Flamboyan…berjatuhannnnn …..berguguraaaaaannnnnnnn….
    (kok jadi inget lagu itu ya?)

    EM

  6. Haha, jadi ini cerita selengkapnya soal Riku yang ngajak temen cewek main ke rumah itu ya, Sis… Yang bikin dirimu senewen itu… Haha.. it’s a sweet story, in fact. Seneng bacanya.. Ketawa ketiwi sendiri…

    Duh, Riku.. Riku
    What a perfect gentleman kamu, Dek!

    *Someday, I wanna have a son, just like yours, Sis! Cariin orang Jepangnya yah… hehehehe*

    Orang Jepang? jangan ahhhh dingin hihihi, bisa-bisa kamu ngga betah deh …. Mending juga orang Indonesia yang sudah pasti menyanjung wanita dan hangat-hangat…cihuuy.

    Ntar aku kaish liat fotonya yah…via YM hahahah

    EM

  7. wihhh 4 jempol buat didikan mba ke anak2 nya,,..!!
    Aihhh riku udah ganjen yah,,hehe,,Iya yah belajar dari mana dia nganter cewe sampai rumah,,pernah nonton drama2 gitu kali mba,,??haha..wihh udah gede pasti jadi cowo romantis nih,,(eng..ing..eng..!!)

    Memang orang jepang rata2 tsumetai desu ne,,Walaupun satu mansion atau satu lingkungan,,cuma ber say hello “konichiwa” doank..kalo di indo udah SKSD yah,,hihihi..
    hmmm,,,budaya yg unik..

  8. hahaha, namanya juga anak-anak mbak pasti ada saja tigkah polanya yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Hem…selama mereka masih wajar menurut saya nggak apa-apa, bukankah mereka boleh berteman dgn siapa saja maksudnya nggak bedain gender, hahaha….

    Tapi Riku hebat lho…sebagai anak lelaki dia perhatian 🙂 🙂 🙂

    Ok, mbak Imelda sampai jumpa di cerita berikutnya yang pasti menarik utk selalu saya ikuti. Salam buat keluarga tercinta di rumah yach 🙂 🙂 🙂

    best regard,
    Bintang

    elindasari´s last blog post..To Be a Perfect Woman ?. No, Thanks !.

  9. OMG Rikuuuuu…!
    kecil2 udh kencan…:)
    astagaaah hahahahha
    tapi soal gentlemen nya perlu di acungin jempol
    pasti ini dari bapaknya 🙂
    kalo centilnya jelas lah dari mbak EM hihihihihi

    btw mbak soal sitem upah, saya setuju sekaliii
    biar belajar menghargai uang
    wah saya koq jadi pengen punya baby 😀

    Eka Situmorang – Sir´s last blog post..Kau B’ri yang ku pinta

  10. belajar dirumah alias kencan .. hehehe sama dong sama Om dulu hehehe
    kalau masalah upah, saya dulu dapet 5 perak untuk setiap 1 uban yang saya kumpulkan. Dari siapa lagi kalau bukan bapak .. euh jadi kangen bapak 🙂

    mascayo´s last blog post..Menunda Kesenangan

    Kalau saya mas, untuk setiap 10 uban dapet satu coklat. Karena dulu kami sama sekali tidak boleh pegang uang.
    EM

  11. Haha!! Riku, yarune !!!
    Mukanya aja udah manis, apalagi gentleman yaa, pasti laku dia ya,
    gimana, ada perasaan cemburu? Karena saya pernah dengar kalau anak laki2 bawa cewe mamanya bisa cemburu.^0^

    Aku juga baru sekarang baca blognya waktu ulang tahun Gen&Imelda deh. Mungkin karena waktu itu aku lagi taihen badannya, aku nggak buka komputer. Yokattane, jodoh yang cocok ya! ^0^

  12. Hehehe. Akhirnya ditulis juga. Ini memang moment bersejarah. Bahkan tanpa Riku sadari mungkin. Tapi,

    What?! Kok bisa belajar dari Om Vizon dan Om Danny?! Terutama Om Danny?! Tidaaakkk… Om Danny tidak mengajari Riku apa-apa. Sumprit.

    Cuma satu hal aja sih: bagaimana membedakan cewek yang cantik dan yang manis. Hihihi.

    Daniel Mahendra´s last blog post..Idola dalam Hidupmu

  13. Hahahaha… makin gemesin aja nih, Riku..
    Seneng daku baca tulisan ini..
    Sayang, nggak boleh liat foto ceweknya Riku.. hehehe

    p u a k™´s last blog post..Menukar kebenaran dengan ketenangan

  14. Wah, Riku ….
    Lucu deh kalau melihat anak kecil bercengkrama, ceria

    Kalo bawa anak perempuan sih paling mainnya gak bahaya Bu
    Kalo anak laki-laki tuh yang berbahaya, bisa maen pukul-pukulan 😀

  15. riku…riku…
    ada2 aja nih kelakuannya…
    kemaren nemu uang…
    eh sekarang dah mw kencan lagi xixixixi…
    jangan2 niru sifat ayahnya tuh…
    capa tw aja waktu kecil dulu genit :P…

    btw seru banget ceritanya…
    salam wat ayahnya yah…
    sekalian diintrogasi ayahnya…
    tanyain waktu kecil dulu genit ga *kabur mode on*

  16. Lucu sekali, apalagi dibagian pas Riku ngasih duit 😀
    Mama Imel, betapa polosnya jawaban Riku saat mengatakan, apakah perempuan tidak bisa main bola? Betapa itu mmeberi pemahaman dunia anak-anak memang terlalu indah untuk dirusak dengan pemikiran-pemikiran dan stigma-stigma yang dibuat oleh kaum dewasa. Pembelajaran yang bagus mbak, untuk semua.

    Yoga´s last blog post..Waktunya Beraksi!

  17. sugoii!
    Mba Imelda, aku pengen kenal mba!
    Nama aku Dinie, umur aku 19 taun.yoroshiku!
    isi blognya menarik..aku suka.aku sedang belajar menulis nih ceritanya.n yg lebih pntgnya lagi, aku pen nanya2 ttg Jpg..
    hehehe..si Riku luchu deh..
    Oiaa,aku udah nge-add facebook mba!(aku a/n Andhinie P.R Andreyani)

  18. Salut sama Riku deh,..
    memang kebutuhan bersosialisasi masih kurang cukup kalo hanya disekolah saja sih, anakku juga begitu, pengin maen kerumah teman-teman sekolahnya, tapi sayangnya jauh-jauh, jadi kalo dirumah dia buka pintu lebar-lebar agar anak-anak tetangga bisa main ke rumah, nggak kebayang kalo lagi rame, wah jadi acak adul semuanya …

    suryaden´s last blog post..Katanya Syariah Islam

  19. wkikikikikkkkkk….g kuat ketawa gara² baca kisahnya riku dg temen ceweknya…
    jd ngebandingin masa kecil saya dulu…SMP aja masih g ngerti.. :mrgreen: hihihihihi

    Didien®´s last blog post..IBSN : Update Softwere HP Sony Ericsson

  20. whooooaaaaa…..Riku….tante jadi kutan naksir kamu nih….(mataduitan.com)
    hahahahaha……sip mbak…..lucu banget…dari kemaren baca2…gak tau mau komen apa? yg ini…gak bisa gak….harus ninggalin komen!!!

    (ehm….apa rasanya punya anak udah nyoba kencan mbak???)

    rhainy´s last blog post..Males Nulis…..

  21. Ha..ha…ha… kirain cerita kencan pertama Mas Gen dengan Mbak Imel, ternyata Riku telah menjadi good boy. Semoga ke depan nya bisa menghargai wanita tapi tidak dengan 100 yen 😆

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

Tinggalkan Balasan ke marshmallow Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *