Ramune

4 Mei

Anda tahu minuman sarsaparila atau yang lebih dikenal dengan Root beer? Rasanya khas dan ada satu gerai yang terkenal dengan Root beernya lebih daripada makanan yang ada di gerai tersebut. Atau Anda tentu tahu ginger ale? Sebuah minuman yang asalnya dari Irlandia, yang aslinya ternyata menurut saya tidak seenaknya minuman berlabelkan itu. (Kalau minuman yang sudah mendunia dengan slogannya siapa saja, kapan saja dan dimana saja …always itu mah ngga usah diomongin lagi ya)

Nah, Jepang mempunyai minuman khasnya yang bernama Ramune. Mungkin mereka yang pernah ke Jepang sudah pernah mencobanya. Setahu saya belum ada di Indonesia meskipun “tiruannya” bentuk botol dengan serbuk permen ramune di dalamnya, pernah menghiasi warung-warung Indonesia, pada jaman saya TK, berabad yang lalu (duh parabolis sekali ya hihihi).

Ramune ini adalah minuman soft drink bersoda yang sebetulnya rasanya tidak jauh berbeda dengan jenis minuman seperti Sprite, atau Seven Up, tapi yang membedakannya adalah bentuk botolnya yang unik. Botol yang dipakai adalah botol ciptaan Hiram Codd, sehingga disebut Codd’s Neck Bottle. Terbuat dari gelas dengan sebutir kelereng yang menjadi penutup mulut botolnya. Jika mau membuka penutup itu, harus ditekan dengan kuat, kemudian kelereng itu akan tertahan di leher botol.

Rasa minuman bersoda yang segar ini, menjadi lebih menarik karena si peminum akan bertanya-tanya kenapa kelereng bergerak menutup leher botol waktu diminum, tetapi minuman itu tetap bisa keluar. belum lagi kelereng itu berbunyi-bunyi jika tidak terkena cairan. Tak jarang anak-anak mencoba untuk menggerakkan kelereng itu dengan lidahnya. Saya pun waktu pertama kali minum softdrink ini merasa “sensasi” botolnya lebih menarik daripada rasanya itu sendiri. Dan tentu saja kalau minum ramune Anda harus meneguknya langsung dari botol. Jangan bersikap ladylike dengan mencoba menuangkannya ke gelas. Percuma!

Hari ini adalah hari Ramune. Campuran minuman ini ditemukan oleh seorang Scotlandia yang tinggal di Kobe, Jepang bernama Alexander Cameron Sim (1840-1900) . Tapi penentuan hari ini sebagai hari Ramune dikarenakan pada tanggal 4 Mei tahun 1872, pertama kalinya dikeluarkan ijin produksi dan pemasaran Ramune pada seorang wiraswasta bernama Chiba.

foto diambil dari wikipedia Japan.

30 Replies to “Ramune

  1. gak ketelen tuh kelerengnya? gimana bikin botolnya yah…

    heri koesnadi´s last blog post..Self Compacting Concrete

  2. kalau seperti itu deskripsi rasanya, aku pikir biasa saja… tapi, botol dan cara minumnya itu yg bikin unik dan penasaran… kapan ya bisa merasakan sensasi seperti itu? hehe… 🙂

    vizon´s last blog post..05-05

  3. Ah penasaran juga dengan minuman satu ini …
    keknya asik nih …

    mungkin bukan karena rasanya …
    tapi karena ritual cara minumnya dan bentuk botolnya yang khas …

    Salam saya

  4. wowwwww…..ntar bawain buat saya ya bun..?? *penasaran bgt*
    liat gambarnya aja udh merasakan sensasi hihihihi…[lebih parabola] :mrgreen:

    salam ^_^

    Didien®´s last blog post..IBSN : Tentang na’yu (Berita Kematian)

  5. Saya tahunya minuman khas epang itu sake… :p
    ternyata ada juga yang lain…
    Anw mbak, kalo isinya hampir sama dengan minuman soda2 yang lain berarti memang menang packaging yaa…
    Oh manusia.. senang melihat yang diluar saja 😉

  6. Mau komentarin eka ah…
    Suka banget sama kalimat terakhirnya.. hihihi…

    Seru juga pengalaman minumnya. Jadi ngebayangin gimana rasanya… Gimana mainin kelerengnya… pasti geli-geli gimana gitu, ya, Sis? hihi… 🙂

  7. Malah ikutan penasaran kayak yang lain. Hihihi..
    Tapi aku kurang suka sama minuman sejenis Root beer gitu… apa mungkin beda kali ya.. kalau didalam kalengnya dikasih kelereng.. 😀

  8. Ramune? Jadi ingat raimuna (jambore untuk penegak) dan mambune (baunya). He he…Ntar kalau ke Jepang kapan2 pasti ini duluan yang dicobain.

    Hery Azwan´s last blog post..Ujian

  9. Hello, mak Imelda, ma’af baru main lagi nich, maklum akhir2 ini sibuk banget, dikejar2 deadline, shg nggak bisa blog walking nich, hahaha (…ah…sok sibuk banget yech…..)

    Mbak Imelda terus terang dari ceritanya, saya penasaran banget dengan bentuk botolRamune yang unik, kapan2 kalau ke Jakarta dibawa dong buat oleh2, hahaha…
    Kalau minum sarsaparila, sudah sering sich dan itupun seinget saya waktu masih kecil dulu, krn bpk saya sangat suka minuman dgn rasa yang khas ini. Sayang sekarang sudah agak susah cari minuman ini, yang kalau saya nggak salah inget sangat populer di era 80an ini, tul nggak yach (Hahaha…jangan2 saya ngaco yach…)

    Ok, mbak Imelda nanti kita ngobrol2 lagi, see you 🙂 🙂 🙂
    Mbak salam juga buat Riku dan Kai yang lucu yach 🙂

    Best regard,
    Bintang

    elindasari´s last blog post..NICE…

  10. Minum sarsaparila jadi inget waktu kecil, dulu sering banget minum, tetapi sekarang kayanya sudah enggak ada ya? atau saya yg gk tahu. Btw, enggak takut kelerengnya ketelen Mbak?

  11. Huahuahuaaaa … kangen pengen ke jepaanngg… hehehe..
    ini minuman paporit sayah .., kalo ditawarin bir, saya pilih ramune
    psstt … itu botolnya sampe saya bawa pulang. (kata hemmi-san tidak apa-apa .. nanti kalau ketahuan minta maaf sajah .. hehehe)

  12. wah, menarik sekali. ketika kita meminum ato makan sesuatu emang bukan hanya rasa makanan atau minuman itu yang berpengaruh. mitos, bentuk, wadah, dari makanan atau minuman itu jg mempengaruhi persepsi kita atasnya. contohnya ya ramune inih. itu mnrt saya. he2.

  13. Waduhh kebayang si bungsu bakal mencoba kelereng tsb, walau dia tak menyukai minuman bersoda, setelah tahu minuman soda akan mempercepat osteoporosis.

    Dulu saya suka sekali minuman kopi bir, di Jawa Timur, enak diminum dengan diberi es…segar sekali disiang hari yang panas. Saya tak pernah ketemu minuman ini di Jakarta.

    edratna´s last blog post..Sebuah pilihan

  14. Oh, tadinya saya pikir : kalau mau minum, leher botol dipecahin dulu untuk ngeluarin kelereng yang menyumbat … 😀 (kebayang deh, minum langsung dari leher botol yang habis dipecahin … ihiks … 🙁 )

    Tuti Nonka´s last blog post..No Body Is Perfect

  15. Saya kok membayangkan kayak botol deodorant rexona ya, jadi di lubangnya ada kelerengnya hehehehe..;)

    Skali-kali mbok dibawa ke Indonesia, saya kan pengen ngeliat (padahal aku di Sydney) hehehe 🙂

    DV´s last blog post..Tamagochi dan Citra

Tinggalkan Balasan ke achoey Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *