First Errand

15 Apr

Aku dulu sering menonton sebuah program televisi Jepang, yang berjudul “Hajimete no Otsukai“. Di dalam program itu diliput bagaimana seorang anak kecil melakukan tugas pertama yang diberikan oleh orang tuanya sendirian. Tugas itu bisa berupa mengantarkan surat/barang, atau membeli sesuatu di toko/pasar. Anak-anak yang tampil tentu saja BALITA, belum sekolah… sehingga menjadikan pengalaman pertama seumur hidup bagi anak itu, pergi sendirian. Lucu dan kadang membuat menangis yang menonton, orang tua yang was was cemas menunggu anaknya kembali, dan tentu saja tidak jarang, si anak juga menangis terus sampai ke rumah.

Karena ini adalah tayangan televisi, maka si anak dilengkapi mike, kamera kecil dan staff yang tersebar di mana-mana untuk mengawasi, serta kerjasama dari tetangga, juga orang atau toko yang menjadi tujuan. Tapi dalam kenyataan (bukan tayangan televisi), saya rasa perlu rasa TEGA yang kuat, kalau bukan orangtua yang KDRT, untuk bisa menyuruh si balita pergi sendiri. Jika ada kakaknya, maka tugas itu tentu tidak sulit. Tapi sendiri untuk balita? hmmmm

First Errand adalah bahasa Inggris untuk tugas pertama, atau dalam bahasa Jepangnya Hajimete no Otsukai, disingkat Otsukai. Saya kok jarang mendengar anak Indonesia yang disuruh pergi belanja sendiri ya? Atau karena saya orang kota? Kalau di desa mungkin anak-anaknya lebih berani? Tapi saya rasa tidak ada kata yang tepat untuk Otsukai dalam bahasa Indonesia ya? Tugas  (rasanya terlalu luas artinya) ? Disuruh? hmmm ahli bahasa Indonesia… Help!

Well, saya hanya mau bercerita, bahwa hari ini RIKU sudah berhasil menjalankan Otsukai pertama, sampai pergi ke toko yang agak jauh dari rumah. Pakai acara menyeberang! (Duuuh gitu aja kok bangga ya?) But, aku senang karena dia sendiri yang menawarkan untuk pergi ke Konbini Circle K.

“Mama mau apa, aku belikan di Circle K” katanya.
“Hmmm mama maunya senbei (kerupuk) saja”
“OK aku belikan ya”

Duapuluh menit sebelumnya dia membelikan aku Ginger Ale dan coklat di toko sebelah rumah. Cukup waswas aku menunggu dia kembali. Dan akhirnya,

“Tadaimaaaa” (aku pulang… I’m home)

“Wah terima kasih Riku, Kerupuk yang ini yang mama mau. Terima kasih ya”
” Sama-sama. Aku kan sayang mama. Mama kerja terus, jadi aku belikan itu”

Dan memang saya sedang kerja keras mengerjakan terjemahan yang seabreg. Sehingga sebetulnya tidak ada waktu untuk posting, …. tapi karena Riku berhasil mengalahkan ketakutannya untuk pergi sendiri, aku pun tergoda untuk menulis posting ini. Mama Riku mau narsis, mau mamerin Riku. 自慢したいさ。hehhehe

So, aku lanjutkan kerja dulu ya… and have a beautiful Wednesday.

Sebagai hiburan pada teman-teman… aku beri hadiah coklat rasa KECAP ASIN dari Morinaga … selamat coba hihihihi (aneh kan Jepang, masa ada coklat rasa kecap asin. Tapi waktu saya coba… mmmm yummy)

Catatan:

Otsukai berasal dari kata tsukau =pakai. Jadi Otsukai = dipakai untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan orang lain, atau untuk kepentingan orang lain/kantor/organisasi. Untuk menaikkan derajat kata pembantu, bisa dipakai kata ini pula.

34 Replies to “First Errand

  1. Waahh..Riku sekarang jadi idola mama yaa..
    Mama masih terkagum-kagum dengan usiamu mulai mandiri nih kayaknya!
    Semangat!.. semangat!!

    p u a k™´s last blog post..[Lou] Cinta itu..

  2. akhirnya ya bun,Riku bisa melakukannya… ^_^ mudah²an akan semakin mandiri dan bisa membuat bunda bangga padanya amin…. 😀

    Didien®´s last blog post..IBSN : Suara orang bodoh ttg dunia Politik

  3. kalo waktu saya kecil di kampung udh biasa di suruh bun.. kelas 1 SD udh bisa nyuci baju sendiri, masak nasi [ngeliwet] *walopun kadang² jd nasi negro*, ke warung juga… *din..namanya juga d kampung…!!!* ^_^

    Didien®´s last blog post..IBSN : Suara orang bodoh ttg dunia Politik

  4. Apa ya bahasa Indonesia-nya …??
    hmm… disuruh itu, mungkin..

    Atau mungkin gak ada istilahnya, karena prakteknya juga gak ada.
    Gak pernah ada momentum pertama kali anak disuruh gitu. Taunya .. tiba-tiba aja anak jadi sering disuruh …

    Muzda´s last blog post..Serving Customer

  5. Ntar kalo RIKU dah lancar nulis, suruh bikin blog ya mbak imel….hehehehe pasti amazing tuh, bisa macem macem yang keluar…itung-itung dia bikin diary…tapi jangan pake bahasa jepang ya…ntar kami yang pusing…

    O ya…pertanyaan kau tentang TOTO CHAN, yang aku pernah baca novelnya..sekarang beliau masiy hidup ya di Jepang itu? Kerjaanya sekarang apaan ?

    imoe´s last blog post..…usul pada kepala kampung blagu (UPDATE)…

    sorry baru ngeh belum jawab ya.
    Pengarang Tottochan adalah Kuroyanagi Tetsuko, yang nama kecilnya adalah Totto-chan. Dia masih hidup, artis, dan dia really PINTAR> Aku suka menonton acara Kuiz yang dia ikuti, hampir selalu nomor satu.
    bisa lihat keterangan di Wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Tetsuko_Kuroyanagi
    Mungkin Uda mau tulis tentang dia menghadapi 21 April? hehehe
    Saya sedang sibuk seklai jadi sepertinya ngga bisa ikutan posting deh. Perlu referensi banyak soalnya.
    EM

  6. Hebat, sudah masuk SD emang sudah harus mandiri, begitu kan? hehehe…

    Eh Circle K ada di Jepang juga toh, emang itu retail dari mana ya? Jangan2 Jepang juga ya kek 7 Eleven?

  7. Riku sudah saatnya di lepas mbak….usianya makin hari makin bertambah kan…masak siiiih kemana2 harus di anter….gimana nanti kalo nanti sudah dewasa…kasian Riku mbak…
    Saya yakin mbak EM tahu persis kapan mau melepas Riku kapan tidak. Dulu nyokap saya juga begitu…mau camping pun minta izinnya berminggu-minggu. Masih tetep nggak di Izinkan. Entahlah…si ganteng ini di sayangnya setengah mati…mau pindah ke jambi pun duuuuuuh…koq yang membuat berat di hati tuh beliau. Selalu ngangenin. itu dampaknya.

    Untuk coklat mau di kirim kapan? berharap dot com nih…jadi penasaran…

    • iya…semua kan butuh proses, dan sudah mulai untuk Riku. Untuk usia 6 tahun saya rasa tidak boleh diburu-buru juga.

      minta alamat pakde dong supaya tuh coklat bisa sampe ke sana hehehe

  8. wahhh…Riku dah tambah pinter aja Mbak Imel…kalau sudah mulai bisa di suruh untuk berbelanja enak juga ya, setidaknya ada yang bisa andelin ketika tidak bisa keluar rumah…

    Pasti mamanya Riku seneng banget deh…dan…bolehkah aku minta dikirimin coklat itu mabk…sepertinya enak deh…

    Ria´s last blog post..Susahnya Jadi Kakak Tertua…

  9. idem dengan pakde…
    Riku sudah jago tuh, sudah mulai kritis..
    pasti tugas kedua, tugas ketiga bahkan tugas keseratus pun riku bisa melaksanakan dengan baik..
    asal jgn suruh ke indonesia sendiran ya.. 🙂

    AFDHAL´s last blog post..NIGHTMARE…

  10. wah mbak imelda udah mendidik kemandirian dari sejak 6 tahun hehehe
    saya mungkin juga memulai dari sekarang untuk mengajarkan kedisiplinan dan management kesenangan terhadap kemandirian anak
    hehehe riku sayang mama

    genthokelir´s last blog post..Kota Terpadu Mandiri

  11. hmmmm … agaknya memang belum ada istilah yang tepat utk menggantikan frasa “Hajimete no Otsukai” dalam bhs indonesia, bu imelda. konon, sih, bahasa ini juga sangat erat kaitannya dg kultur masyarakatnya. sepanjang yang saya tahu anak2 indonesia memang tdk pernah mengalami “budaya belanja” sebagai tugas pertama ini, sehingga istilah seperti itu jadi tidak dikenal, hehe …

  12. Seneng ya dan bangga juga tentunya, tapi untuk tahap awal, jangan terlalu jauh ya Mel memberi tugasnya. Mungkin kalau disana cukup aman, tapi kalau disini, memberi tugas kepada anak terlalu jauh bukannya si anak tidak bisa mengerjakan tapi keselamatan anak yang perlu jadi perhatian kita, bisa karena pengemudi yang ugal-ugalan di jalan atau juga penculikan….duh amit2 jangan sampai terjadi pada anak-anak kita semua.

    D Laraswati H´s last blog post..Ibu pulih kembali (5)

  13. Jadi terlempar ke masa lalu, Sis *ugh, sakit dong, La? hehehe*

    Dulu, saat masih enam tahun, aku cuman bisa seneng-seneng doang… Ada asisten rumah tangga yang bisa melakukan tugas-tugas itu… Dan kalaupun pergi ke toko, selalu dibarengi asisten.

    Nah, cerita Riku ini mengingatkan aku dengan dua keponakanku, Kiki Keke yang usianya masih 6 dan 4 tahun. Entah apa karena sistem pendidikan yang berbeda, ya, soalnya sekarang, di umur mereka itu, Mbak Pit sudah terbiasa minta tolong mereka untuk beli sesuatu di toko dekat rumah. Meskipun, ya, awalnya tetap diawasi, tapi lama-lama terbiasa. Letaknya memang hanya beberapa meter saja, sih, tapi kalau aku yang jadi mamanya, bisa senewen terus deh!

  14. wahhh hebat dech Riku 😀

    mmm jadi inget tugas pertamaku dulu dari alm ibuku waktu disuruh belanja ke toko ehhhhh kembaliannya kurang. Dari kecil sich aku udah di didik mandiri, sejak taman kanak kanak aku sudah terbiasa menyiapkan sendiri pakaian & perlengkapan sekolah jadi di kamusku ngga ada istilah minta tolong ke alm ibu untuk menyiapkan pakaianku 😀

  15. Wah, si Riku semakin cakap!!
    Terima kasih ya dia kasih ke saya tisu waktu saya menangis-nangis.

    Coklat sama kecap asin???
    Saya mau permisi dulu.

  16. Horee…Riku bisa bantu mama…Horee, senengnya ngeliat foto wajah Riku yang happy mbak Imelda. Lega rasanya baca cerita tentang keberhasilan Riku ini mbak, tadinya saya juga sempat was-was lho karena anak kecil disuruh2 pergi sendirian, hahaha 🙂 🙂 🙂

    Best regard,
    Bintang

    elindasari´s last blog post..NICE…

Tinggalkan Balasan ke Ade Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *