Missile and Fireworks

7 Apr

Hari Sabtu (4 April) kemarin, warga Jepang terutama di daerah Tohoku (Akita) waswas. Karena menurut rencana, pada tengah hari Korea Utara akan meluncurkan satelit, namun diduga itu adalah missile. Bagaimana jika missile itu “nyasar” ke Jepang?  Jadi perhatian orang Jepang (mustinya) pada berita di televisi. Jika orang Jepang yang lain tidak demikian, berarti hanya suami saya saja yang khwatir. Tapi karena hari Sabtu kebetulan mendapat libur, jadi hari libur itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dan Riku menagih papanya untuk mengajak dia bermain sepeda.

“Sebentar Riku, ini papa tunggu berita penting di televisi. Mau ada missile yang diluncurkan.”
“Papa, apa beda missile dan Kembang Api?”
“Missile itu digunakan untuk membunuh orang”
“Kalau sama-sama diluncurkan, daripada missile kan lebih baik kembang api. Missile membunuh orang sedangkan kembang api justru menggembirakan orang-orang”
“Benar Riku. Pintar” kata papanya, lalu aku menimpali, “Makanya Riku cepat-cepat bisa menulis, dan tulis surat ke pemerintah, Jangan meluncurkan missile, luncurkan kembang api saja. Siapa tahu berhasil, jadi missile nya tidak jadi”
unn (ok)”

Meskipun tidak jadi hari sabtu, akhirnya jadi juga Korea Utara meluncurkan missilenya tengah hari di hari minggu (5 April) yang cerah ini. Untung saja missile jatuh ke lautan pasifik, menyeberangi kepulauan Jepang. Kalau nyasar, kan bisa gawat tuh. Meskipun pasukan bela diri Jepang sudah berjaga-jaga menghadapi segala kemungkinan.

Akhir-akhir ini emang Riku sering membuat kami tercengang dengan kemampuannya berbicara dan menyusun kalimat. Suatu waktu dia mengatakan, “Hopping machine”. Sampai Gen tanya, memangnya hopping itu apa? Dan dia peragakan. Lalu aku bilang, “hopping sama dengan jump ya”…. (tapi terus aku pikir lagi, sebetulnya lain, hopping itu kan berkali-kali seperti membal, tapi jump cuma satu kali dari tempat datar atau tinggi ke tempat rendah… emang bener maksudnya dia hopping ya hopping, ngga bisa diganti jump). Doooh mama… Tapi memang secara tidak sadar Riku juga banyak belajar banyak bahasa Inggris dari televisi juga. Karena meskipun televisi berbahasa Jepang, sekarang banyak sekali kata-kata bahasa Inggris yang dipakai begitu saja, dengan lafal Japlish. Nanti tinggal mensortir yang mana kata-kata asli bahasa Jepang, dan yang mana bahasa Inggris.

Sambil mengganti-ganti channel TV, Gen menonton sebuah acara tentang seorang ayah yang pergi bersama-sama anaknya melakukan suatu pekerjaan bersama. Then Riku langsung berkata, “Papa, buat apa sih lihat TV tentang keluarga lain? bukannya kita mau ke dry cleaning sambil latihan naik sepeda?” HAHAHAHA Kena loe!! Asal tahu aja anakmu itu kritis! Wong dia tanya begini,

“Apa itu “Bakumatsu”?”, dan dijawab
“Berakhirnya jaman Edo”.
Aku tanya “Riku tahu jaman Edo itu apa?”
“Jaman yang ada Shogun nya. Shogun itu sekarang ngga ada?”
“Ngga ada Riku. Shogun sekarang diganti dengan Perdana Menteri”
“Daitouryo? (Presiden?)”
“Jepang ngga punya Presiden. Adanya Kaisar dan Perdana Menteri. Nanti Riku belajar kok di sekolah”

Pengetahuan dia tentang jaman Edo, pasti berasal dari anime, Battosai “Rourunin Kenshin”. Pengetahuan dia tentang Presiden Amerika Washington, pasti berasal dari “Corry in teh White House” nya Disney. Jadi? Apakah TV tidak berguna? apakah bagus melarang pemakaian TV pada anak Balita? Hmmm I don’t think so. Sebagai orang asing, sepintar-pintarnya aku berbahasa Jepang, tidak akan bisa menjadi orang Jepang. Pasti ada lafal bahasa Jepangku yang aneh, dan dia bisa pelajari di televisi. Asal kita pinter-pinter aja milih acara TV nya. Setiap papanya mengganti channel ke Siaran Berita, dia sering  masuk kamar tidak mau menonton. Dia bilang begini, “Papa, aku ngga suka siaran berita, isinya kebakaran, pembunuhan, perang…. Aku jadi takut dan sedih” Hhhhhhh memang benar sih!

Akhirnya, Gen dan Riku pergi juga ke dry cleaning sambil berlatih naik sepeda. Dan setelah itu seharian kami melengkapi peralatan sekolah Riku, memberi nama di semua barang-barangnya sambil mengecek apa saja yang belum ada. Membeli sepatu, sepatu boot untuk hujan dan Uwabaki sepatu dalam, dan terakhir mereka berdua saja pergi memotong rambut. Yosh! Semua sudah siap untuk menghadapi Upacara Penerimaan Murid Baru Nyuugakushiki 入学式, besok hari Senin tgl 6 April 2009. Hari penting untuk Riku memasuki dunia sekolah, Sekolah Dasar.

tas kai1

“Aku juga mau ke sekolah pake ransel…. “kata Kai(tunggu 2 tahun lagi nak, baru bisa masuk TK)