Hari ini adalah hari Setsubun, yaitu hari sebelum hari “awal” sebuah musim. Setsubun juga diartikan sebagai “pembagian” musim. Nah setsubun hari ini adalah awal memasuki spring, musim semi. Nah, di awal musim seperti ini, diadakan upacara untuk mengusir setan (ONI) dengan cara:
1. melempar kacang kedelai ke arah luar. Diharapkan dengan lemparan kacang ini sang setan (ONI) akan lari dan membawa pergi kesialan bersamanya. Sambil melempar kacang ke arah luar rumah biasanya kita akan berkata, “Oni wa soto, fuku wa uchi (Setan pergilah, keberuntungan datanglah)”. Anak-anak biasanya akan memakai topeng Oni yang dijual di pasaran, dan sambil bermain melemparkan kacangnya. Anak-anak akan mengambil kacang kedelai (selain yang dilempar) sesuai umurnya. Jadi kalau umur 9 tahun, mengambil 9 butir kacang untuk dimakan. Dengan makan kacang kedelai ini, diharapkan badan menjadi kuat dan tetap sehat serta tidak terkena masuk angin, penyakit yang umum di musim dingin. Dalam acara televisi yang saya tonton beberapa waktu lalu, dijelaskan bahwa ONI dimaksudkan sebagai penyakit dan untuk menyembuhkannya memakai kacang yang merupakan sumber protein. Yang lucunya, saya membaca bahwa di daerah Hokkaido, Jepang utara dan Kyushu selatan, yang dilempar adalah kacang tanah. Alasannya, kacang tanah yang masih berkulit itu sesudah dilempar dapat lebih mudah dikumpulkan dan dimakan. Iya sih, kalau mau mengumpulkan kacang kedelai yang sudah dilempar sulit juga. Biasanya ibu-ibu akhirnya mengumpulkan pakai sapu saja, kemudian langsung dibuang ke tong sampah.
2. makan Ehomaki, yaitu sejenis roll sushi (norimaki) yang khusus dimakan pada hari setsubun. Roll ini agak besar dan juga sering disebut Marukaburi. Konon, di hari sebelum setsubun, kita harus makan sushi ini dan sebelumnya tanpa bersuara mengajukan permohon (seperti wish upon a star aja deh). Mewakili 7 dewa, yang disebut Shichifukujin, 7 macam “lauk” diisi dalam nasi sushi untuk kemudian dilinting. 7 jenis lauk itu adalah kanpyo (sejenis mentimun yang dikeringkan), ketimun, jamur, rumput laut, unagi (belut) dan abon denpun, telur dadar, atau yang lainnya. Kalau dipikir, dengan nasi dan lauk begini mewah memang badan bisa menjadi kuat ya.
Wah, sama seperti yang aku baca di komik Kobo Chan.. hehehehe…
Dari dulu aku kepengen tahu maknanya dan sekarang akhirnya tanpa perlu susah payah browsing, bisa tahu juga maknanya.. hihihi.. males bener deh aku…
Malem, Sisku sayang….
sudah nggak mewek gara-gara Dee, kan? 🙂
Lala´s last blog post..at the end of the day…
siapa sih bilang kamu rajin hahahha
meweknya gara-gara yang lain sis…. 😉
EM
Oni wa soto ; wah ini harus dihapalin nih..
kalo ada orang menyebalkan didepanku, tinggal bilang…
Oni wa soto
Oni wa soto
hihihihi
btw, kalo orang berkostum ONI muncul di TK-TK indonesia, dijamin TK’ne bubarrrrr, yang ada bukan anak2 pada melempar kacang, tapi anak2 TK’nya pada nangisss semua….
asal jangan bilang Oni wa soto ayam
hahahaha
sama lah di TK sini juga pada nangis… cup cup cup (kok Afdhal ikut nangis sih? sini sama bu guru…heheheh)
EM
Mbaca tulisanmu kok asosiasiku jadi lari ke Sinterklas dan Pit Hitam ya..???
Wah jadi kangen Natal lagi hahahaha….
DV´s last blog post..Menanti Konser Coldplay dan Album U2
Jepang yang maju ekonomi dan teknologinya, tak lupa “nguri-uri” (melestarikan) budaya leluhurnya dengan khitmat.
Hejis´s last blog post..PERKAWINAN TANPA KERTAS
Budaya Jepang memang hebat ya dan tertulis. Padahal di Indonesia yang terdiri dari berbagai etnik, kalau ditulis pasti menyenangkan sekali…..seperti yang saya tulis sebelumnya tentang acara bersih desa…ritualnya menyenangkan, cuma sayangnya saya tak hapal karena telah berpuluh tahun berlalu.
edratna´s last blog post..Naik Kereta Api Bandung-Jakarta tetap menyenangkan
Orang Indonesia penganut budaya lisan, karenanya telepon laku keras
sedangkan Orang Jepang penganut budaya tulisan dan dari dulu sudah mencatat, serta berkirim surat.
EM
yg menarik perhatianku dari dulu terhadap jepang adalah: meski negaranya sangat maju, tp hal2 yg bersifat tradisional-spiritual masih terjaga dg baik… sementara negara kita? baru kenal kemodernan dikit aja, sudah mulai menginggalkan budaya aslinya… (prihatin.com)
oot dikit nih nechan…
bisa pinjami aku buku yg nechan bilang di blognya Hery? sepertinya itu aku butuh buat penelitianku… makasih sebelumnya ya… 🙂
vizon´s last blog post..ketamuan
Negara Indonesia adalah negara karbit/instant Uda…
soal buku OK, aku bawakan ya.
EM
Budaya seperti itu mengasyikan untuk di ikuti karena ada masuk akalnya. Misalnya makan kacang kedele tadi..gak papa lah, wong itu sehat.
Tapi bukan untuk dipercaya sungguh2. Percaya Tuhan saja *sok tua*
Permisi…
p u a k´s last blog post..Punyaku AB
HHmmm …
Ini tradisi Jepang …
Mirip juga dengan Indonesia … yang suka ada upacara untuk tolak bala … dengan ritual-ritual tertentu …
Salam saya
nh18´s last blog post..TRAINEE SEDERHANA
Kebudayaan makan roll sushi pada hari itu masih baru.
Mulainya waktu saya bersekolah di SMA.
Dan adanya kebudayaan itu cuma di daerah Kansai, Osaka, Kyoto, Nara, dan Kobe.
Sesudahnya kebudayaan itu tersebar.
Pernah membaca berita tentang makannya roll sushi itu di dalam koran.
Katanya, kebudayaan itu dianjurkan oleh bidang produk rumput laut, sushi, dan yang berkaitan beras supaya kebutuhan yang ada hubungannya dengan roll sushi meningkat.
Dan akhirnya berhasil.
…..dasar!
Jadi inget kalo di jawa tuch ada ritual khusus gitu ya tolak bala gitu bener yg di bilang om NH
Cuma yaa itu tadi ngga ada infonya secara lengkap gitu mungkin ada kali ya apa aku yang ngga tau
Waa…udah mau masuk musik semi ya?
Sakura-nya pasti cantik bgt deh klo mekar, tp mungkin sekitar maret /april ya neechan?
wita´s last blog post..Katak yang Tuli
…
Wah norimaki isi unagi, pasti mahal tuh..
Dan maknyus tentunya..
😉
..
Hal seperti ini ternyata ada dimana-mana ya… sama juga kayak kita membatin “amit-amit jabang bayi” atau bilang “choi-choi-choi” sambil getok meja 3 kali untuk mengusir kesialan/hal buruk…
.-= henny´s last blog ..Praktek; (Judulnya sih… ) JCC! =-.