Zoo Debut

29 Des

Membesarkan Kai yang anak kedua memang lain dibanding dengan Riku. Jika Riku sewaktu berumur 6 bulan sudah bersosialisasi di penitipan bayi, mempunyai banyak teman dan sering kami ajak bepergian, maka Kai baru waktu berumur 1 tahun “menikmati” kehadiran teman-teman di penitipan. Saya juga jarang membawa dia pergi-pergi karena kalau pergi berarti harus bersama Riku juga. Dan membawa dua anak dengan kendaraan umum memang sulit. Papa Gen sejak Kai lahir memang sibuk sekali, sehingga juga jarang membawa Kai pergi-pergi, lebih senang mengajak Riku yang tentunya tidak merepotkan untuk pergi date berdua. Karenanya memang Kai lebih manja (dan keras kepala) daripada Riku. Sekarang dia sudah mau jika saya tidak ada, dibanding sebelum dia terbiasa di penitipan yaitu sejak bulan November. Dia juga sudah menyambut papanya kalau pulang kantor dnegan anthusias, bahkan kata-kata yang paling sering dia ucapkan adalah “papa” (sebeeeelll…. tapi gpp deh supaya papanya mau ngurusin dia hahaha)

(Primadonanya Kebun Binatang Kichijoji, seekor gajah yang bernama Hanako, kalau tidak salah umurnya sudah 60 tahun lebih)

Dan kemarin (Minggu 28 Desember, 2008) pertama kalinya Kai pergi jalan-jalan tanpa mama. Kai debut, pertama kali pergi ke Kebun binatang di Kichijoji. Tiga laki-laki pergi sesudah makan siang sekitar jam 1, sementara mamanya tinggal di rumah untuk membersihkan rumah. Bongkar pohon Natal, buang mainan Riku yang tidak “utuh” lagi, sambil mencetak kartu tahun baru. Ternyata kartu Tahun baru dari keluarga Miyashita akan terlambat lagi, tidak bisa sampai pada tanggal 1, tetapi baru bisa tanggal 5, hari Senin…. Ngga apa-apa deh, yang penting masih melanjutkan tradisi mengirim kartu pos tahun baru Nengajo, sehingga kebudayaan Jepang ini tidak hilang. (Kalau bukan generasi mudanya yang berbuat, siapa lagi coba?)

(Ternyata mereka sempat beristirahat di kedai minuman Jepang. Yang Riku pesan adalah oshiruko, semacam bubur kacang merah yang manis dan hangat. Sedangkan Gen memesan Amazake, yang terbuat dari beras berfermentasi dan disajikan manis dan hangat. Kadar alkoholnya amat rendah (hampir sama dengan tape singkong)

Karena di luar dingin sekali aku pikir mereka akan pulang cepat. Sebelum pergi juga aku sudah wanti-wanti, kalau misalnya Gen capek atau kewalahan ngurus anak-anak, telepon saja dan aku akan jemput ke Kichijoji. (sorry ya…rada ngga percaya soalnya hihihi). Ternyata, mereka pulang jam 6 sore, dan membawa ayam si kolonel untuk makan malam…. jadi aku tidak usah masak lagi …asyiiik.

Waktu buka pintu untuk mereka langsung si Riku gandeng aku, dan bilang bisik-bisik,”Mama jangan bilang ya bahwa aku bukan pertama kali makan hotdog…. ” Rupanya dia bilang ke papanya, dia tidak pernah makan hotdog, padahal sudah pernah (padahal aku juga lupa sih, kapan itu) Hmmm, sudah mulai mau membohongi dan menutup-nutupi sesuatu nih…. dan aku dijadikan sekongkolnya. hihihi….

(kanan: pohon dilindungi dengan tali-temali sehingga salju tidak akan tertimbun di dahan yang akan menyebabkan dahan patah)

Hasil potretan yang saya rasa bagus, burung-burung yang berenang di kolam+ pelukis (diambil oleh Gen)

Foto-foto lain yang diambil oleh Riku:

Sssssttt…pulang-pulang Gen pasang koyok di bahu kirinya. Dia memang menggendong Kai terus karena tidak membawa baby carnya. Dan dia bilang sama aku, “Saya bisa rasakan betapa beratnya Kai…” hihihi

9 Replies to “Zoo Debut

  1. Wah kok pohon Natalnya udah diberesin, Mel?
    Kan masih beberapa hari lewat dari Natal?

    Tapi aku mau bilang kalau kebun binatang adalah salah satu tempat favoritku untuk melewatkan hari libur..:)

    Donny Verdian´s last blog post..Natal Dalam Gambar

    Ya, disini biasanya begitu tanggal 26 Desember, semua hiasan Natal berganti jadi hiasan tahun Baru. Biasanya aku lebih lambat beresinnya. Tapi karena sulit cari waktu untuk beresinnya nanti, mumpung ngga ada yang gerecokin ya beresin aja sebisanya. Aku juga pasang CD natal cuma beberapa hari saja. daripada banjir kan? hihihi
    EM

  2. Aduhh Imel…fotonya indah sekali…Benar2 keluarga fotografer deh…dan Riku….hebat sekali foto2nya.

    Imel, saya bayangkan, keluargamu pasti lebih meriah, justru karena perbedaan karakter Riku dan Kai, nantinya mereka akan saling melengkapi. Perbedaan ini justru membuat suasana keluarga lebih cerah dan meriah….(kedua anakku juga karakternya berbeda sekali)

    Kita suka nggak percaya kalau suami bisa membawa anak-anak, walau kebayang pasti suasana agak kacau…tapi terbukti mereka bertiga melewatkan masa dengan menyenangkan kan?

    Dan nanti Imel, saat mereka udah lewat 10 tahun, karena keduanya cowok, harus sering pergi dengan papanya….(sssst..ini kata atau anjuran psikolog lho!)

    edratna´s last blog post..Pasangan yang saling menguatkan

  3. Gen sampai pasang koyo? Sehari baby sitting keponakanku, kayaknya pergelangan tangan kananku agak rewel lagi. Tapi rasa capek dan sebagainya, tentu saja kalah sama rasa senangnya. 😀

    Pipinya Kai, cubby! Lucu banget!

  4. Ternyata di Jepang ada juga koyok juga ya?
    Atau malah koyok asalnya dari Jepun?
    Wah, Riku makin terampil mengambil fotonya.
    Benar2 berbakat…
    Fotonya bagus-bagus…
    Pasti orang banyak yang nggak percaya kalau yang ngambil seorang bocah…

  5. Jelas sekali mbak sangat membantu untuk kebudayaan kartu pos tahun baru supaya nasibnya bisa diselamatkan!!
    Saya sendiri kan sudah lepas tangan. hehehe.

    Rasanya bentakan mbak terdengar deh kebudayaan yang kulepaskan bukan cuma kartu pos tahun baru!

  6. hihihi..lucu banget…Kai pasti berat secata chubby dan gendut gituh ..

    Aku belum ajak Tangguh ke kebun binatang nii…pengennnya kalo gak wiken dan gak liburan…soalnya kalo dua dua nya tau sendir jakarta macetnya kayak apa…nyerah duluan de kak..hehe

    terakhir si aku jalan jalan ke bandung sama ayah dan Tangguh…makan makan , jalan jalan ..dan Tangguh kayaknya seneng aja 🙂

    yessy muchtar´s last blog post..Ketika Suami Orang Bercerita…

  7. Sssssttt… pulang-pulang sembari pasang koyok di bahu kiri, mestinya Gen bilang gini:

    “Saya bisa rasakan betapa beratnya menjadi dirmu…”

    Hihihi…

    Daniel Mahendra´s last blog post..Doa untuk Anak-anak Yahudi, Nasrani, dan Muslim di Timur Tengah

    “Saya bisa rasakan betapa beratnya dirimu (Gennya keberatan gendong aku?) ”
    Itu maksud kamu Danny? hmmm awas, ntar ketemu aku jitak dua kali (utang yang waktu itu kan belum terbayar)
    EM

Tinggalkan Balasan ke Melati Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *