Akar yang enak dimakan – Renkon

17 Nov

Memang orang Jepang pandai mengolah bahan yang ada, yang bisa didapat dari alam sekitarnya. Bahkan yang oleh orang awam (baca Indonesia) mungkin tidak terpikirkan untuk memakannya. Entah apakah ini pengaruh dari Cina, karena memang Cina terkenal sebagai pemakan segala (konon sampai otak monyet pun dilahap). Ada beberapa masakan Jepang yang rendah kalori dan saya sukai, antara lain si akar bunga teratai/lotus yang bernama Renkon ini.

Siapa sangka di bawah bunga padma yang indah itu, terbalut oleh lumpur terdapat bahan makanan yang berkhasiat untuk mnyembuhkan demam, batuk berdarah, tekanan darah tinggi dan wasir karena umbi ini mengandung Mucilage( lendir) yang sarat manfaat. Renkon ini dapat diolah menjadi bermacam masakan tanpa meninggalkan rasa renyah setiap kali kita kunyah.

Ada renkon? Ada paprika dan jamur? Kemudian ada daging giling/corned. Mungkin Anda bisa menciptakan satu lauk yang menggiurkan dengan membuat renkon isi daging goreng. Daging giling diberi garam dan lada, juga sedikit tepung Kani, isikan ke renkon lalu goreng begitu saja, atau ala tempura. Kemudian dicocolkan pada sambal waktu makan…..Yummy…

Tanggal 17 November adalah hari renkon, untuk alasan yang tidak jelas.

********** Ketemu sebuah puisi yang pernah aku terima

Padma

Ada rona

tatkala seoles senyum terlukis di bibirmu

Ketika pandangan kita beradu

Rona itu hadir di pipimu

Waktu kunyatakan “Kau padma dalam jelaga hidupku”

Pijar surya tampak jelas di matamu

saat kukatakan “Kau tali sukmaku”

Di bibir itu seolah ada malai

Tatkala aku berkata, “Kau kemala jiwaku”

Dan akkhirnya

Hati ini berdebur riuh

saat kutahu

“Senyum untukku”

***8766**

21 Replies to “Akar yang enak dimakan – Renkon

  1. Orang Indonesia juga pandai mengolah bahan yang ada… saat dulu dijajah Jepang, bangsa kita makan gedebong pisang… 🙁

    Itu kan karena keadaan….lagipula ngga ada pisang di Jepang
    EM

  2. Kembali lagi kamu menginformasikan hal yang menarik dan sekaligus menguatkan bahwa sepertinya di Jepang, nama tidak hanya ditandai dengan istilah “senin” dan “selasa” tapi selalu ada perayaan-perayaan…

    Btw, ada perayaan jadian pacarannya Kaisah Hirohito alm ngga heehehe 🙂

    ngga ada atuh DV
    EM

  3. Saya suka makanan Jepang, ga tau kenapa tapi cocok di lidah, dan punya kesan bahwa makanan2 Jepang itu sehat2 (^^,) Bener ga ya? Kayaknya bener ya?

    Hmm… Padma.. indahnya barisan makna itu, dikunyah2 juga enak ya (^^,) Seperti renkon (^_^)

    Salam -G-

    memang makanan Jepang jarang yang dimasak pakai minyak, dan lebih mengutamakan rasa aslinya. berarti bahannya yang musti segar
    EM

  4. hihihi…
    sama seperti mbak Yoga.
    Tadinya mau komentarin soal renkon, tapi lebih tertarik untuk nanya: “Siapakah si pemberi puisi itu?”
    🙂

    er-ha-es
    EM

  5. nah, kalo sekarang ditanyain mau dibawain oleh2 apa. saya minta ini aja deh mba, soalnya di indo gak ada kan? hehehe….
    tapi dimasakin ya. ;P salam -japs-

    iya iya..aku tahu kamu pemakan segala
    EM

  6. Nyum..nyum…erhm..
    kelihatannya enak, mbak…
    Itu, mbak yang buat, ya ?

    Buatin dong …. *ngarepmodeon*

    bukan saya yang buat putri…kalau saya bentuknya jelek, rasanya enak (cieee)
    EM

  7. saya belum bisa bayangin rasanya si renkok ini, Mbak…kayak apa ? kayak ubi kah ?

    bentuknya bagus ya…, tapi apa memang harus diolah lagi begitu dengan bumbu tertentu, tidak bisakah langsung digoreng saja ?

    (lagi inget2 rasa sukun goreng…nyum..nyum..gurihnye…)

    kayak bangkuang ayik. tapi bangkuang kan ngga bisa digoreng. ini bisa kalau pake lapisan tepung. dipotong tipis dan dibikin chips juga bisa
    EM

  8. Baca tentang Renkon …? I got no comment …

    Baca tentang puisi …? I also got no comment …
    Only one question … “8766” itu artinya apa yaaa …??? uuuhhhuuuiii …
    (Emiko nostalgia nih keknya …)

    ssst nanti saya kasih tahu deh mas
    EM

  9. Betapa indahnya puisi itu!!!
    Pasti dari pacar mbak.
    Dan mbak juga kelihatannya menaruh hati padanya.
    Cieeeeeeee!!!
    Saking romantis, komentar saya yang selalu sinis dan pedas terhadap Jepang nggak jadi lompat keluar.

    Aaaahhh, penyakit gue kambuh lagi deh, mbak!
    Gimana nih!!

    untung deh ngga maki-maki orang Jepang di postingan ini hihihi
    EM

  10. Saya termasuk penyuka makanan Jepang….tapi jenis yang masuk restoran Jepang di Indonesia masih terbatas.

    Kayaknya enak ya…dan senengnya makanan Jepang mirip2 Cina, semuanya fresh.
    Gambar di atas masakan Emiko atau dari restoran…..wahh kapan ya bisa menikmati masakan Emiko di Jakarta (ngarep:P)

    Tgl. 17 Nop hari renkon? Waaa….berarti tiap hari ada namanya ya….

    Saya tidak tahu di Jakarta ada masakan renkon tidak. Nanti kalau saya ke jakarta saya coba cari deh bu. Atau kalo ibu masuk resto jepang, tanya aja ada masakan dari renkon ngga, hehehe pasti orangnya pikir ibu ini hebat banget tau renkon. hihihi

    Masakan di atas bukan saya yang masak. hanya sebagai ilustrasi saja. Belum sempat pergi belanja ke pasar untuk beli renkon sih bu. Di sini renkon juga lumayan mahal, tergantung musimnya. Seharusnya sekarang2 ini karena musim, harganya murah. Biasanya saya buat kinpira, direbus dengan kecap asin Jepang dan gula sehingga manis-manis asin rasanya bu. kriyuk kriyuk asin manis heheheh

    Pokoknya kalau ada yang bersedia rumahnya dipakai untuk masak, hayuk bu kita bikin homeparty hihihi. Yoga kan juga pintar masak, jadi bisa masak bareng.

    Setiap hari ada peringatannya, tapi belum tentu diketahui semua orang.
    EM

  11. Wahh ajakanmu homeparty itu menarik sekali….mesti dijadual lain kali kalau ke Jakarta….asal ngelar kloso sih rumahku cukup (maklum cuma 180 m2 luas tanahnya)…hanya dapurnya kecil, biar Yoga kapan-kapan survey ke rumah dulu…hahaha…udah mimpi Imel akan kembali ke Jakarta dalam waktu cepat. Mudah2an ga bentrok kayak acara kemarin ya….jadi santai.

    Pasti kita rencanakan jauh-jauh hari ya bu…saya juga akan masukkan nama ibu di agenda saya
    EM

  12. Wah, kalau soal mengolah dan memakan apa saja, orang Indonesia sepertinya lebih jago. Dari mulai bangku sekolah sampai pengadaan sistem keamanan kantor, bisa dimakan kok. Hehehe!

    “Kau padma dalam jelaga hidupku”
    “Kau kemala jiwaku”

    Cieee…. GLUK!!!

    Yahhh kalo itu kan makan-memakan khusus Indonesia bukan universal hehehe
    Kok keselek Danny? BUkannya puisi itu darimu hihihihi (finah.com)
    EM

  13. Wah baca posting ini jadi semangat dng keragaman di lingkungan kita sendiri.
    Di jawa timur & tengah kayaknya baynak daun yg dpt & biasa dijadikan sayur lho. ada sayur daun pepaya, daun ketela, bahkan daun luntas (yg biasanya jadi pagar rumah), genjer-genjer, dll.
    Ada sayur yg aneh, spt sayur tempe busuk, sayur lombok, sayur bambu (tapi muda), dll

    sayur bambu muda atau rebung juga ada di Jepang dan jenis masakannya banyak sekali
    EM

  14. Ntar coba dicari ya mbak, siapa tau ada? Bentuknya kayak bangkuang, rasanya juga kayak bangkuang kah mbak??
    Puisinya..jadi deg2an ny :D. (8 juli 66, tgl lahir yg ngirim puisi mbak? Sotoy.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *