Di Jepang Ada Pencuri?

22 Okt

Yah pasti ada deh…. Akhir-akhir ini saya baca banyak teman blogger yang menulis tentang kondisi perumahannya. Ada soal pagar, keamanan, banjir dsb.  Saya akan bercerita sedikit tentang rumah saya di Tokyo.

Waktu pertama datang ke Jepang, saya tinggal bersama keluarga Jepang yang kaya. Rumahnya terletak di Meguro distric, dekat dengan kota anak muda Shibuya (kira-kira 15 menit) dan Harajuku (20 menit). Konsekuensinya tentu saja harga eceran di sekitar perumahan itu agak mahal.

Setelah 4 tahun saya tinggal di situ, dan nenek yang selalu menghalangi saya untuk pindah itu meninggal, saya pindah ke apartemen atau tepatnya mansion. OK saya jelaskan apa bedanya apartemen dan Mansion di Jepang. Apartemen itu mungkin lebih seperti rumah kos-kosan di Indonesia. Paling tinggi berlantai 3, bentuknya sederhana dan biasanya terbuat dari kayu. Sedangkan mansion bentuknya lebih berupa gedung tinggi di atas 4 tingkat dan terbuat dari beton. Mansion yang lama biasanya tidak ber-lift. Nah kalau yang disebut apartemen di Jakarta itu lebih dekat ke mansion atau yang mewah ke condominium (biasanya di Tokyo bertingkat 20-an dan terletak di daerah pusat kota sehingga mahal sekali). Nah sesudah 4 tahun itu saya pindah ke mansion lama yang letaknya sekitar 2 menit berjalan kaki dari rumah awal. Menempati sebuah pojok di lantai 4, dengan 2 kamar tidur, dapur, living (2LDK) . Saya memilih mansion ini karena Tina adik saya akan datang ke Tokyo dan menemani saya tinggal bersama. Karena mansion itu manison tua jadi tidak ada lift, olahraga terus setiap hari naik turun tangga 4 lantai. Belum lagi kalau ada yang ketinggalan.

Kemudian 9 tahun yang lalu, karena saya akan menikah, saya pindah ke mansion yang sekarang yang masih di dalam Tokyo tapi lebih ke utara. Maksudnya supaya perjalanan Gen dan saya, tidak terlalu jauh. Gen menjauhi pusat kota, sedangkan saya kerjanya lebih banyak di dalam kota. (Yang enak Gen bisa duduk di kereta karena arus balik, sedangkan saya …harus berjuang dalam rush hour).

Pojok yang saya tempati ini terletak di lantai 4 dari 5 tingkat, dan persis terletak di samping lift. Saya suka mansion ini karena serba putih dengan teras yang lebar dan memanjang untuk 3 kamar (3LDK). Saya kurang suka interior berwarna coklat karena gelap kesannya. Dindingnya juga banyak dan luas, sehingga seluruh dinding saya pasang rak buku sampai langit-langit (susyah kalau dua-duanya suka buku + CD kerjaan saya) Jadi hiasan dinding saya adalah buku, jangan harap ada hiasan lain…. palingan frame foto.

Nah kejadiannya tanggal 10 Januari 2002. Mulai sekitar tgl 20 Desember 2001 sampai 6 januari 2002, saya berwisata (sendiri tanpa Gen) ke Munchen. Ceritanya saya dan Tina akan bergabung dnegan papa dan mama melewatkan natal di Munchen, tempat Novi (adik saya no 2) +suami dan 1 anak tinggal di Munchen untuk bekerja waktu itu. Dari Munchen, kami ke Amsterdam untuk reuni dengan keluarga di sana (menikmati pemakaian EURO yang pertama) lalu tanggal 6 Januari saya kembali ke Tokyo. Nah tanggal 10 januari itu saya harus mengajar seharian sampai malam. Tiba-tiba sebelum saya pulang, petugas administrasi di sekolah bahasa menyapa saya dan berkata, “Suami Anda menelepon”. Hmmm ada apa? Begitu saya telepon Gen, yang dia tanya hanya satu,

“Kamu bawa laptop kamu hari ini?”

“TIdak…”

” Hmmm ok… yah… laptop itu tidak ada….”

“What do you mean with tidak ada?”

“Ya dicuri… sudah kamu pulang saja cepat-cepat”.

Langsung terbang pulang, dan waktu saya sampai di rumah, saya menjumpai rumah saya berantakan… bener-bener berantakan. Polisi sudah tidak ada, karena Gen sudah menyelesaikan laporan dsb. Well, kalau sering nonton film action pasti tahu deh kondisi rumah yang dibongkar oleh penjahat untuk mencari sesuatu. Tapak kaki bersepatu (huh seballlll, padahal di Jepang kalau masuk rumah HARUS copot sepatu), kertas-kertas buku semua di jungkirbalikkan, semua laci tertarik dan dia buang isinya, semua amplop dirobekin dipikir mungkin ada uangnya…. padahal tidak ada…. edannya lagi kasur di kamar tidur diacak-acak… tas yang berisi satu set sendok garpu yang saya beli di Jerman dibongkar… dia pikir tas itu isi uang mungkin. …. pokoknya heboh…dan saya hanya bisa bengong… speechless kalau mau niru katanya om nh18.

So, apa saja yang diambil? laptop, 2 celengan (yang cukup banyak isinya…. abis khusus koin 500 yen), perhiasan (anehnya dia tahu yang mana yang emas , mana yang bukan… dia pilih booooo), walkman dan rupanya barang itu dia masukkan ke dalam satu tas handbag milik Gen.  Ya sudah apa boleh buat, kita laporkan dan minta ganti asuransi saja. Tiba-tiba Gen bilang, “Sh*t”… kenapa? Rupanya rokok Malboro 2 sloss yang saya beli di Duty Free sebagai oleh-oleh untuk dia, diambil juga oleh si pencuri… Saya bilang, alahhhh gitu aja… kan cuman tabacco…

But saya kena juga ketika keesokan harinya saya mau mencari dus-dus coklat yang saya beli dari Belanda untuk hadiah pada murid-murid… loh kok tidak ada? Ternyata sodara-sodara, ROKOK dan Coklat  itu diambil oleh si pencuri… SEBAAAAAAAAAAAL sekali… rasanya waktu itu mau nangis aja. Masak sih kamu ambil juga yang harganya cuman segitu itu… hiks kesaaaal. Dan Gen dengan kalemnya bilang,”So, you know my feeling kan? waktu tau rokok saya diambil? ” Huh… Mengerti sekali. Gomennasai.

Dan ternyata tanggal 10 Januari itu di mansion saya yang terdiri dari 25 pojok, ada 2 pojok lagi yang kemasukan pencuri dan ada 20-an rumah di sekitar mansion kami juga yang menjadi korban. Jadi, pencurinya memang berkelompok, masing-masing punya targetnya. Dan diperkirakan bukan orang Jepang (Kalau orang Jepang tidak bisa menilai value emas, permata katanya… dan caranya either lebih vulgar atau lebih rapi) Dan saya menganggap gang penjahat ini seakan mengejek polisi. Karena tanggal 10-1 kalau dibaca secara Jepang akan terbalik 1-10 , yang mana 110 adalah dial khusus untuk polisi. APES deh emang.

Tapi dari musibah ini, saya bisa mengambil hikmah yaitu belajar mengenai asuransi Jepang. Ya, ternyata computer laptop, walkman…semua alat listrik portable tidak dicover oleh asuransi. Nangis deh. Mana Gen orangnya jujur sekali, jadi semua harganya dilaporkan dengan benar, tanpa ditambah-tambah… hiks. Yang diganti hanya uang tunai maksimum 200.000 yen (meskipun yang diambil lebih dari itu), lalu 80% dari harga perhiasan. Setelah kejadian itu saya banyak mendapat nasehat dari teman-teman untuk melebihi laporan kerugian perhiasan daripada melaporkan kehilangan uang tunai… (semoga petugas asuransi ngga baca ya hihihi… dan saya tidak tahu apakah taktik ini bisa dipakai di Indonesia atau tidak). But bagi saya sudah terlaporkan, sehingga saya harus bisa menerima bahwa komputer saya hilang, dan lumayan merugi. (Komputer hilang ya sudah…. tapi data-datanya??? untung saya secara rutin selalu backup data komputer saya).

So, siapa bilang Tokyo aman? ada juga kejadian kok pencurian di sini. Terutama untuk rumah yang sering ditinggal pemiliknya. Biasanya penjahat akan mengintai kebiasaan pemilik rumah, sehingga dia tahu kapan waktu paling aman untuk masuk dan beroperasi. Kejahatan ini disebut AKISU (pengintip rumah kosong) Hmmm untung waktu itu saya kerja, kalau tidak? mungkin sudah dibunuh ya? Karena itu saya menanggapi kejadian itu sebagai “buang sial” di tahun 2002. (kalau mau  lebih berpikir mistis lagi, waktu itu saya berusia 33 tahun. 33 tahun adalah tahun sial untuk wanita di Jepang. ) Dan Riku lahir Feb 2003….

55 Replies to “Di Jepang Ada Pencuri?

  1. Met pagiiiiii… Nte Imelda, Daffa memang suka coklat…, tapi bukan Daffa lho yang nyuri coklat Tante.
    Opa memamg perokok Nte…, tapi bukan Opa lho yang nyuri rokok Om Gen…. beneeer Nte Imelda…, serius…, yakiiin…, pasti. hi..hii…
    Tulisan Tante memang enak dibaca, serasa membaca berita-berita dari media profesional…, sure..
    Nte boleh nanya khaaan…:
    sapa Tina?
    sapa om 18?,
    thanks with muaaah…

    Aduuuh Dafffa kok sama sih kita sama-sama suka coklat.. …. tapi waktu itu Daffa kan belon lahir, tante juga belom kenal opanya Daffa…jadi pasti bukan Daffa kok yang ambil.

    Tina itu adik tante yang kedua yang sekarang tinggal di Tokyo juga. adik tante yang pertama namanya Novita, dia di jkarta sekarang. Lalu adik yang bungsu namanya Andy (nah Daffa udah bisa jawab test tuh hihihi)

    Om18 itu yang sering komentar di sini juga tuh, yang avatarnya piano (kadang-kadang keluar foto om – om yang kereeeen banget di tempat lain, tapi di tempat tante ngga keluar…sembunyi dia… soalnya takut ama tante hihihi). Kalau Daffa panggil OM18 musti OPA18 loh….

    muwaaah juga untuk Daffa dan TOSSSSS
    EM

  2. Ime-chan kira2 yang jadi maling itu orang Jepang juga atau pendatang dari negara lain? Saya sedikit khawatir jangan2 malingnya dari Indonesia…Halah…
    Apalagi malingnya kan nggak pake buka sepatu…

    waktu itu sedang marak pencurian dengan MO picking, (memakai semacam pisau tipis tajam untuk membelah es batu, dipakai untuk merusak kunci) dan pencurinya kebanyakan dari cina.
    Waktu kemasukan pencuri itu, MO baru yaitu dnegan merusak lubang tempat menaruh surat kabar di pintu, lalu masukkan tangan dari situ untuk buka kunci dari dalam. Jadi kunci sama sekali tidak dirusak.
    Kelihatannya sih dari cina… orang Indonesia disini jarang tertangkap sebagai pencuri (kurang ahli hihihihi)
    EM

  3. Mbak dirimu tertarik dengan angka-angka ya? 🙂
    Btw, apakah pencurinya kemudian tertangkap?

    heheheh ya dan tidak
    tapi lebih ke Ya nya
    angka itu bisa bermuatan magis kan?
    Pencurinya tidak tertangkap karena pasti dilakukan oleh gerombolan mafia hihihi
    EM

  4. Kriminalitas ada di mana-mana ya, Sis…
    Termasuk pencuri hati itu,
    yang ternyata bisa ditemukan di blogsphere juga.. hihi…

    Eniwei,
    Hati-hati ya Sis…
    Sis kan sering dirumah bertiga sama adek-adek… Locked the door… Atau dikasih apa kek biar lebih aman.. Ya, ya?

    Kalau tidka berniat membunuh sih biasanya kalau ada orangnya tidak dimasuki.
    Tapi aku selalu kunci pintu kok, dan percaya Tuhan akan menjagaku
    kriminalitas di internet aja banyak hihihi
    EM

  5. -Mansion gitu apa ga ada satpamnya?
    -Untung saja backup-annya ga dicuri juga. Malingnya ngerti kali, oh ini buat backup ga bakal kami ambil… 😀

    Berhubung aku ngga tinggal di mansion mewah ya ngga ada satpamnya. BTW di sini biasanya mansion tidak ada satpam, hanya ada kanrinin (maintanance-janitor). Untuk security pasti pakai alat or security service 24 hours. pokoknya di Jepang tuh jarang pakai tenaga manusia deh
    hahahah backup nya saya buat di CD dan MO (Magnetic Optical) jadi kalau mau MO musti punya MO readernya juga…ribet pasti buat dia hahahaha.
    BTW sebetulnya….. laptop itu bervirus… aku belum sempat membersihkan virusnya… RASAINNNNNN hihihihi
    EM

  6. Wah, maling di jepang perlu diajari “kulo nuwun”…qiqiqi…aku kira dinegara semaju jepang maka secara moral mereka pasti juga lebih maju dibanding indonesah…
    Katanya ada budaya malu tingkat tinggi disana,Mbak. Katanya saking malunya sampai harus harakiri pulak. Lha ini, mencuri kok tidak malu ya,Mbak (mungkin karena tidak ketangkep basah atau ketahuan. Kalau sampai ketangkep, kira2 malingnya harakiri nggak ya, Mbak ?)
    Itu mansion belum dipasang CCTV kah Mbak ?

    Harakiri? itu mah jam baheula…sekarang paling resign aja
    dan malingnya kan bukan orang Jepang…
    CCTV? ngga ada. Mansion aku ngga ada CCTV,
    tapi setelah kejadian itu dipasang CCTV di dalam lift.
    Iya kalo malingnya naik lift…kalo naik tangga????? hihihi
    EM

  7. untungnya pencuri di sini
    tak ikutan jejak mbak pergi ke jepang
    soalnya pencuri di sini lebih ngerii
    ada maling ayam, sepeda motor, mobil,
    bahkan yg paling banyak
    pencuri uang negara….ihhh amit-amit

    Bang, kalo pencuri uang negara mah di Jepang juga banyak hihihi
    pencuri ayam ngga ada.,…..soalnya ngga ada yang pelihara ayam
    pencuri sepeda motor jarang
    pencuri mobil ngga ada tapi bongkar mobil untuk ambil tas ada….
    soalnya sepeda motor dan mobil kan ada asuransinya bang.
    “ayam” yang keliaran malam hari ngga ada asuransi kesehatan tuh bang hihihi
    EM

  8. menyebalkan sekaliiiiiiiiii

    pernah ya Kak…rumah ku kemasukan maling..udah lama banget deh ..sampe lupa..aku masih kecil…

    yang di ambil bukan tv atau alat elektronik lainnya..yang di ambil justru ..sepeda!!!..iyaaa sepedaaaa..huahuahuaha

    kayaknya tuh maling masih amatir ya kak

    and you know what.,.

    Ada seseorang yang mengenali sepeda itu di jalan..ternyata oh ternyata..yang maling masih tetanggakuuuu ..ampun dehhh..anakmuda narkoba gitu kak..dia jual sepeda itu di jalan murahhhhhhhh benerrrrrrr..

    masih jodoh kali ya…
    tuh sepeda balik dong..dan orang yang maling itu di gebukin sama orang sekampung…
    udahlah barang yang di malinginnya balik ke yang punyaaa…dia pake acara bonyok juga…

    waaaaah itu mah maling APES bener ya yes….
    kapok ngga dia?
    EM

  9. Duhh… turut simpati sis,
    bener2x apes kali yaa..?! yang jelas iseng bgt tuh maling sampe2x coklat dan rokok ikut di sikat juga…

    parah..
    anyway, untung sebagian bisa dicover asuransi yaa… tau gitu sekalian di lebihin dehh …hehehhe 🙂

    nice post, keep blogging !

    Ho oh itu maling ternyata suka coklat juga. Aku bilang sama Gen, pasti tuh rokoknya buat dia sendiri, coklatnya buat anaknya (kasian anak dibawa-bawa)
    makanya tau gitu kan aku yang nulis laporan ke polisi hihihi
    Thanks sudah mau mengunjungi blogku di sela-sela kesibukan Rifai…
    EM

  10. HHHHhhhh …
    Saya hanya bisa menghela nafas panjang …
    Ya … I am speechless …
    Ini di Jepang gitu loh …

    Eniwei EM …
    Waspada ya EM …
    Waspada …

    Take Care Will Ya …

    I will mas…
    terima kasih
    EM

  11. permisiii … siapa sih temen blogger yang suka nulis kondisi perumahannya itu … hihihi . Ge-Errr .
    btw Jepang kan canggih, jadi malingnya mungkin robot, jadi yaa ga buka sepatu … 🙂

    iyaaaaaaaaaaaaaaaaaa mascayo juga, mas trainer juga
    aku males aja ngelinknya …ntar deh aku link ya mascayo
    boleh kok ge er dikit (tapi dikit aja yahh)
    ho oh maling robot yang bisa membedakan emas asli sama emas palsu…hihihi
    EM

  12. wew….. yg menarik klo rampoknya orang jepang mereka da tata cara nya juga yak … lebihh rapi …. lucu juga mbacanya 🙂

    tetep AJA, maling juga butuh makan keknya ….
    dan yg jelas dia juga suka ma rokok apa lagi marlboro, ya bisa jadi barang langka .. 🙂

    tapi yg ngerampok ini bukan org jepang kok hihihi
    EM

  13. wuah, turut prihatin bu…

    jadi disana sama aja dengan di Indonesia ya??
    Rasa aman hanya bisa dinikmati oleh orang2 berduit :p

    bener shierly..
    yang berduit sih tenang-tenang saja
    EM

  14. haduh baca punya mBk Yessy..lucu, apess n bego’ bgt, narkobais sih…..jadi otaknya dah agak2 g jalan. Pencuri hati lagi..ada2 aja komen-nya, lucu, tp, mbk, iam fallin in love…cie..cie…doain cepet ya mbk..kerja di Jkt, tp tyt asli Malang..he..he..
    Kapan ya aku bisa keliling dunia kaya MBk Imel, pengennn bgt

    wow wow yang fall in love…..cerita donggggg
    sabar Dewi, siapa tahu kamu malah bisa tinggal di LN ngga ada yang tahu loh…
    EM

  15. MBk, tolongin..aku pengen yang go green, berbagi tak pernah rugi,gueat origin ya mbk ya..makasi… masih inget pw-ku ga’..i wish..

    aduuuh lupa…
    ntar deh cari lagi ya dewi
    EM

  16. dorobo….dorobo…..semoga Tuhan mengampuni kalian ya???
    jangan2 tuh dorobo ikut ngeblog mbak…pake laptopnya mbak…

    hahahah kalo dia ngeblog aku hack deh blog nya hihihi
    EM

  17. Ternyata disana bisa nggak aman juga ya…
    Kalau suka perhiasan, mungkin sebaiknya simpan sebagian di Safe Deposit Box, sehingga tak semuanya hilang….

    Ohhh ngga usah sampe segitu amat bu… perhiasan saya tidak pernah mahal heheheh
    EM

  18. hikmahnya disuruh lebih berhati-hati tuh, mbak imel. untung mbak dan mas gen gak kenapa-napa. kehilangan materi masih bisa diganti, tapi kalau yang lain? waduh, jangan deh.

    lagian kata orang bijak, rejeki itu either habis dimakan atau habis dipakai.
    kalau sebelum habis karena kedua alasan itu keburu diambil orang, berarti emang bukan rejeki.

    (selalu belajar sesuatu yang baru di sini. makasih, mbak imel)

    bener mbak dok… belon rejeki tuh
    (senang saya bisa memberikan yang baru kepada Mbak Dok. kembali)
    EM

  19. Tenang, Mbak… Jangan kita sesali barang yang hilang. Suatu hari pasti kita akan mendapatkan gantinya. Yang lebih baik malah. Terkadang dari sumber yang tidak pernah kita kira sama sekali asalnya.

    (selalu belajar sesuatu yang baru di sini. Makasih, Mbak Imel).

    Yup gantinya pasti lebih baik…
    buktinya …RIKU
    (senang saya bisa memberikan yang baru kepada Danny. Kembali)
    EM

  20. Kalo gerombolan pencuri Indonesia menyusup ke Jepang, bisa gawat. Abis semuanya disikat. Gak peduli sandal jepit, apalagi laptop. Untung Nippon jauh dari Indonesia. Karena yang deket Cina, maka genster Cina yang “main-main” kesana. Take care…(halah sok bahasa inggeris):)

    hahahah iya pasti ngga tersisa apa-apa….
    EM

  21. ah ketwmu juga disini blog nya eh mengenai tulisan diatas jadi inget waktu tinggal di Nagoya saya kehilangan juga kamar kami di acak acak hehehe
    wah salam kenal dulu
    hajimemasite

    Nagoya ne…. Aku pernah nginep di dekat Nanzang Daigaku tuh..
    selamat datang ke Tokyo Totok san
    EM

  22. Dua orang teman saya kecurian laptop di rumahnya, padahal di laptop itu ada hasil penelitian disertasi S3 yang belum sempat di back up. Wah, nangis bener-bener kedua teman saya ini. Yang satu berhasil mengumpulkan semangatnya, dan menulis lagi dari awal. Yang satu sampai sekarang masih macet.
    Kehilangan laptop memang sangat menyedihkan. Bukan soal harganya, tapi data-data yang kadang tak bisa dinilai dengan uang. Padahal bagi si pencuri, data-data itu nggak ada harganya sama sekali. Kejam deh …

    bener mbak data itu = nyawa bagi peneliti. Makanya musti dibikin backup terus
    EM

  23. Wah … pencuri nggragas itu, mosok coklat dan rokok di-embat juga. Dulu rumah yg ditinggali adik2 saya di Bandung juga kemalingan, karena semua sibuk di luar dan rumah kosong malam hari. Yg digondol CPU PC dan beberapa botol parfum yg saya kirim dari Paris. Malingnya pengen wangi saat menjalankan tugas kali ye …

    hahhaha bapak….. malingnya pasti belum mandi… atau abis itu dia wakuncar heheheh
    EM

  24. Astaga….!
    Kejadian itu jangan pernah terjadi lagi deh.
    Dan dengan posting itu mbak bisa memberitahukan bahwa JEPANG ITU TIDAK AMAN SAMA SEKALI!!!
    Bravoooo!!

    Loh… memang tidak ada negara yang benar-benar aman kan heheheh
    EM

  25. Untung sekarang saya sudah 34 kak, sedikit lega. Waduh turut prihatin nich, Oh ya kalau pendatangnya negara di Jepang yang biasanya bekerja disana dari negara mana ya Kak? Kalau di US kan kebanyakan pendatangnya Cina, Jamaikan dan Mexico. thanks

    Pendatang di jepang kebanyakan, Cina, Korea, Thai dan Philipina
    EM

  26. Bangkok termasuk kota aman tuk para turis,kalau ada cewek yg jalan di trotoar jam 1 malam akan aman , itu di jalan, tapi hati2 untuk apart dan condo; sekarang sudah banyak imigran gelap dari negara tetannga, yg pura2 ngaku sodara,cleaning service atau pegawai insurence.so maling yah maling.

  27. Salam kenal sebelumnya (panggil apa ya?, mbak , tante, atau sensei??)..
    Saya turut prihatin atas terjadinya hal ini, tapi yang penting (tu kan confused lagi mau manggil apaan?) mbak, tante, atau sensei sekeluarga aman dan sehat. jadi pengen blajar bhasa jepang lagi, nyesel dulu berhenti ga serius..:(

    Hai Sony
    salam kenal juga…terserah mau panggil aoa hehhehe
    EM

  28. Eh Sis..
    Mo numpang ketawa aja pas baca komennya mbak Marshmallow:
    “Mbak Imel dan MAS Gen…”

    hadow..
    Kenapa aku jadi ketawa yaa gara-gara baca Mas Gen.. hihih… sumpah.. out of reason.. 😀

    weleh La,
    kamu belum liat foto Gen pake blangkon ya? Nanti aku posting deh heheheh
    EM

  29. jah, ceritanya membawa saya pada suasana saat itu. sepertinya saya ada disana (dalam versi saya maksudnya). apartemennya, suasanya rumahnya, bahkan kepanikan mba emi dan mas gen. semoga bener-bener buang sial ya mba. abis itu bahagia dan sukses terus hidupnya. amien. -japs-

    hehehe iya bener loh buang sial. soalnya sebelumnya aku traveling ke eropa dan tidak ada apa-apa. padahal kemungkinan jelek kan ada saja.
    EM

  30. Pingback: Cepek Dong! Seratus Yen | Twilight Express

  31. wah, ngomong2 itu pencurinya akhirnya ketangkep ga ya??? pengen tahu jg kecanggihan polisi jepang 🙂 salam kenal

    kocu´s last blog post..Bapak-bapak kalo belanja

  32. aku suka bagian ini bu :

    *Nangis deh. Mana Gen orangnya jujur sekali, jadi semua harganya dilaporkan dengan benar, tanpa ditambah-tambah… hiks. Yang diganti hanya uang tunai maksimum 200.000 yen*

    Semoga aku bisa sejujur beliau.

  33. hmmm… makasih, ternyata selama ini sy salah total.

    bbrp taon lalu waktu ngebahas soal otomatisasi masuk jalan tol, sy pernah usul dr apa yg pernah sy baca klo di jepang tuh HP bisa jadi spt kartu ID pass masuk.

    ee… ada yg bertanya: kalo hp-nya dicuri gimana?
    sy jawab aja: keknya di jepang ga ada pencuri hp deh pak

    sy berharap ada yg protes or ngoreksi sy, eh malah orang2 pd ketawa2, jd sy kirain di jepang betul2 ga ada pencuri.

    ternyata sy asal ngawur n salah total yaa..

    HASTu W´s last blog post..Minum Dulu Yuk

    Tidak salah total pak, kalau menyangkut soal HP.
    Karena HP di Jepang, nomornya tertanam (tidka pakai chips), jadi satu HP untuk satu nomor. Dan di sini tidak ada sistem prepaid. Sehingga kalaupun dicuri, asal cepat diblokir, maka HP itu tidak bisa dipakai. Dan saya rasa tidak ada yang mau mencuri, karena…tidak bisa dipakai lagi kalau sudah diblokir.

    Sekarang ada beberapa merek, sudah mulai pakai chips, tapi masih terbatas jenisnya.
    Jadi kalau bapak bilang tidak ada pencuri HP, ya memang benar. Tapi selain HP, seperti dompet …ada saja.
    Dan soal membayar dengan chips yang tertanam di HP (HO sebagai pengganti Credit card) , itu juga program baru yang agak lambat penyebarannya. Saya juga tidak yakin cara itu aman benar, karena ada selang waktu yang cukup lama sebelum HP diblokir sehingga bisa saja dipakai HP itu utnuk membayar sesuatu.

    EM

  34. hehe…
    iya, emang gitu maksud sy, tp waktu itu sy taunya ada hp ketinggalan di kereta ga ilang, ga ada yg ngambil

    nah yg sy maksud sy salah itu, hanya gara2 liat itu sy menyimpulkan di jepang ga ada yg nyuri, abis baca postingan ini ternyata premature conclution

    makasih 🙂

  35. ksian ya jepang ini, jadi ga aman karna ada warga pendatang yang jadi pencuri…temen suami saya pernah khilangan dompet di gym, katanya petugas di gym nya maluuuu sekali karna kejadian tersebut, luar biasa ya budaya kejujuran orang jepang ini, sayang dinodai para pendatang

    VEE , SELAMAT

    Selamat karena kamu adalah pengomentar ke 8888 di Twilight Express…. mau hadiah apa nih. Kayakya pengen aku serahin langsung aja yah. Detilnya via email yah….

    EM

  36. Aduh, ternyata mba Imel mansionnya pernah dimasukin pencuri ya. Turut prihatin mba..
    Sejak tinggal berdua aja di mansion, sampe sekarang kalo lagi sendiri & ada yang ngebell dari bawah, mau itu kurir, sales, orangnya NHK, etc bahkan polisi juga gak bakal saya jawab deh. Pura-puranya gak ada orang di rumah,ntar kan bakalan dapat message juga di kotak surat, hehehe..
    Sekarang lagi `alert` nih sama orang baru (cowok) yang tinggal di kamar depan, soalnya uda 3 kali koq bareng terus, di jam yang berbeda lho, next saya mending balik kamar lagi deh, ngehindar selift bareng, . Milih aman soalnya..he…

  37. Begitu saya membaca postingan ini, saya jadi ingin berteriak, hehe… Gara-garanya kurir kantor kami yang bertugas mengantarkan dokumen penting kemalingan motor. Apesnya, dokumen itu ada di tas yang ditaruh di motor. Memang, menjadi satu-satunya staff yang bisa bahasa Jepang kadang ada tidak enaknya. Sepanjang pagi itu saya harus mendengarkan mereka mengomel (tentunya dlm bahasa Jepang) tentang bagaimana buruknya keamanan di Indonesia dan bahwa di Jepang hampir tidak ada yang namanya…. MALING!!

    Jadi begitu membaca postingan ini saya ingin teriak, ‘Kaaaann…., di Jepang juga pasti ada malinggg…!!!’ *Hehe…., jd curhat*

    Salam kenal, Mbak Imelda.

  38. kemarin sepedaku digondol maling d parkiran eki, hikz..;(

    parkiran yang bayar? Kalauyg bayar bisa lapor kehilangan. Kalau taruh sembarangan di eki, cari di penampungan razia sepeda. Ada no sepedanya ngga? Waktu beli sepeda bayar 500 yen utk dapat nomor registrasi. Kalau hilang tinggal lapor nomor itu ke pak polisi. Shg kalau ditemukan pasti kembali

    EM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *