Maafkan aku sahabat….

1 Okt

Di hari yang suci ini,

aku ingin mohon maaf dari lubuk hatiku pada semua sahabat blogger yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1429 H.

Semoga aku diampuni….

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Tapi terutama aku mau mohon maaf pada sahabat serumahku di Jepang yang telah tiada. Yang telah kembali pada penciptanya, tepat hari ini tanggal 1 Oktober 2005. Tiga tahun yang lalu… sebagai korban Bom Bali 2.

Maafkan saya Ratih, saya tidak bisa mengunjungi pusaramu. Tidak juga berusaha menghubungi keluargamu setelah itu. Aku takut dan juga tidak bisa menghadapi kenyataan bahwa kamu sudah tidak ada. Tapi ketahuilah aku selalu berdoa untukmu, dan untuk anak-anakmu yang harus kehilangan ibu di usia yang belia. Kita memang tidak terlalu akrab, aku sibuk dengan kuliahku, dan kamu dengan pelajaran bahasa Jepang dan part time job. Tapi kita pernah mengalami saat-saat senang dan susah bersama, selama satu setengah tahun di bawah satu atap. (yang rumah itu sekarang sudah tidak ada tih…karena disegel pemerintah …karena induk semang kita berhutang banyak sekali ternyata untuk kegiatan politik suaminya. Untung kamu tidak lihat tih… tahun lalu aku ke sana dan shock melihat tempat itu rata dengan tanah)

Kamu ingat kan Tih, kita sama-sama pergi nonton Asia Bagus, sama-sama berdendang “Won’t be long”…. Atau waktu kita berdua terkikik-kikik masuk toko “condomania” di Harajuku. Menyusuri jalan Takeshita yang penuh dengan punkers… terbengong-bengong kita lihat manusia aneh berseliweran di situ. Juga kita sama-sama menikmati hiasan lampu Natal di Ebisu.

Kita sama-sama juga selalu ikut rombongan kakek-nenek berwisata naik bus, sebagai “pelengkap” dan “penggembira” rombongan induk semang kita. Masuk (onsen) pemandian air panas bersama. Menonton festival kembang api….

Kamu juga yang mengajari aku untuk telaten dan sabar waktu pakai kutex… karena aku iri lihat jari kamu yang mungil itu selalu rapih terhias warna-warni kuteks. Aku masih simpan satu kutex dari sekian banyak kutex yang sudah mengering pemberian kamu waktu kamu pulang ke Indonesia. Oh ya tih, aku seminggu lalu bertemu mantan boss kamu di Travel Biro “Orient Pasific” loh. Kantor itu sudah tutup tahun 2000 katanya. Dunia ini memang kecil ya.

Aku juga sempat bengong waktu kamu cerita bahwa putra ibu K yang menempati kamar sebelahku itu ternyata g*y, padahal kamu sempat naksir dia (kemana juga dia sekarang ya? Perancis maybe). Kamu begitu bersemangat mencari pacar orang Jepang, dan ingin menikah dengan orang Jepang… suatu hal yang sangat aku herankan. Tapi ternyata memang Tuhan memberikan kamu jodoh orang Jepang yang tinggal di Indonesia, moslem lagi. Dan kamu mempunyai 2 anak perempuan yang manisssss sekali.

Tapi… Ratih…. kamu harus pergi secepat itu. Aku masih tidak percaya membaca berita di koran yang memuat nama kamu besar-besar sebagai korban Bom Bali 2. Duh…. Ratih … 35 tahun saja usia kamu waktu itu. Sampai saat ini pun aku masih merasa kamu ada di jakarta. Biarlah aku mengenang kamu di usia yang muda, cantik dan ceria…. semoga Tuhan mau memelihara anak-anakmu, dan seluruh anggota keluarga yang kamu tinggalkan. Semoga keluarga kamu bisa merayakan hari Idul Fitri tahun ini dengan ikhlas dan tabah.

Ratih Tedjojanti…”Won’t be long”….kita mungkin akan bertemu di alam sana. Tunggu aku ya…. dan kita masuk onsen bersama lagi jika ada onsen di sana.

Alm Ratih - Alm Obaasan - aku
Alm Ratih – Alm Obaasan – aku, foto diambil 30 Sept 1993 (15 tahun yal). Dua orang yang membantu aku melewati masa-masa awal kedatangan di Jepang yang sulit.

14 Replies to “Maafkan aku sahabat….

  1. Ikut berduka atas meninggalnya temen mba walau 3 tahun yang lalu, kewajiban kita untuk mendoakannya

    terima kasih banyak Hedi…

  2. Terenyuh sekali membaca kisah Mbak Ratih. Mbak Imel punya perasaan yang halus dan mengikat persahabatan. Aku suka.

    Aku yakin, jika ia membaca tulisan ini, matanya tak saja berkaca-kaca, tapi gerimis membadai.

    Tak ada alasan bagi Tuhan untuk tidak mengampuni semua dosa-dosanya serta mengangkatnya pada derajat yang tinggi. Amin.

    Mohon maaf juga, Mbak Imel. Andai ada komentar, kata-kata, serta sikapku yang dirasa kurang berkenan.

    Nah, salam sayang buat si kecil 🙂

    Quote: Terenyuh sekali membaca kisah Mbak Ratih. Mbak Imel punya perasaan yang halus dan mengikat persahabatan. Aku suka.==== Suka? padaku atau pada perasaan halusku? hihihi
    Pada dasarnya penyair semuanya punya perasaan halus dan peka kan? But saya bukan penyair tuh …penyiar ya!

    Uhhh DM, aku waktu menulis postingan ini tidak menangis… tapi waktu kamu bilang dia akan menangis jika dia membaca tulisanku itu….aku tak dapat menahan air mata tertumpah…. Aku harap dia juga mau mendoakan aku dari atas sana.

    Nanti saya sampaikan salamnya pada dua makhluk kecilku itu. Pake zoen ngga? ;))
    Ups… nanti ada yang marah….becanda loh Danny…
    EM

  3. Duhh Imelda, serasa mau menangis membaca tulisanmu ini. Semoga Ratih, sahabatmu, telah tenang disana, dan anak serta keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan.

    Terima kasih doanya bu… Saya juga berharap demikian. Dia satu-satunya temen “kost” saya. Pertama kali saya keluar rumah , ngekost ya di Jepang itu.
    EM

  4. Waktu pertama kali saya mengenali mbak, ternyata baru kira-kira seminggu sesudah sahabatmu, mbak Ratih meninggal.
    Waktu itu, mbak menjalankan tugasmu sebagai guru dengan tabah, padahal pasti dalam keadaan sedih.
    Saya sangat menghormati ketabahan mbak.
    Dan yakin doamu untuk mbak Ratih pastilah sampai padanya.

    Iya ya Melati san…berarti kita baru tiga tahun berkenalan ya….serasa sudah seabad hehehhe
    EM

  5. Maafkan jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati kalian semua selama ini, itu semua tak pernah saya niatkan sedikitpun untuk melakukanya.

    SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H.

    Sama-sama …Hedy maafkan saya juga
    EM

  6. Suka sama perasaan halus yang dimiliki orangnyaaaaaaa…………. Haha!

    Karena biasaya orang yang memiliki perasaan halus, ia dapat memandang sesuatu lebih mendalam di balik sebuah peristiwa. Tidak sekadar luarnya. Dan ketika dituangkan ke dalam tulisan, akan menjadi menarik dan menyentuh sekali.

    ===

    Iya, pake zoen dikit. Tepat di kedua pipi mereka yang menggemaskan itu. Hehe!

    Iya iya Danny…. kamu suka sama yang perasaan halus seperti makhluk halus yah…heheheh
    Zoentjesnya sudah disampaikan…..
    EM

  7. met malem……lam kenal….

    harry the potter from ciamis-manis mau ngucapin
    Taqabalallahu minna wa minkum wa jal’na minal aidzin wal faizin
    Mohon maaf lahir & bathin

    Salam manis juga harry
    EM

  8. I heard this story, dan ketika membacanya… I couldnt help but cried..

    Saya benci sekali dengan orang-orang yang berkedok agama, tapi menyakiti sesamanya. Saya benci sekali. Kalau saya boleh mengutuk, I cursed them and go straight to hell!

    Aduh, maaf Sis. Jadi marah-marah di sini. Semoga Mbak Ratih jauh lebih bahagia di sana… Semoga keluarga selalu diberi ketabahan yang luar biasa…

    Luv u, Sis… Miss u….

    Iya la, aku juga rasanya mau memaki-maki orang yang bertindak dnegan kedok agama.
    Luv you tooo…..
    EM

  9. Saya turut berduka Kak Imelda, sedih sekali membaca tulisan ini. Saya terbawa perasaan Kak Imelda terhadap Alm. Ratih. Semoga beliau mendapat tempat terbaik disisiNya. Amien

    Terima kasih Yulis
    EM

  10. Ah ini …
    Sedih sekali EM …
    Sedih sekali …

    Eniwei …
    Life goes on …

    Mohon Maaf Lahir Bathin juga ya EM
    Salam Saya

    Sama-sama saya juga mohon maaf mas
    EM

  11. so sad…
    rasa kehilangan itu ga pernah bisa benar2 ilang dari hati kita…
    saat kita ngeliat ada org lain yang kehilangan, kita pun rasanya ikut terhanyut merasakannya… malah curhat deh…

    btw, kamu tuh cantik dan ceria banget ya, mel… ga kebayang waktu dijadiin model buat lukisan dan disuruh jadi patung… hohoho…

    bener caroline … setiap peristiwa hanya bisa dilupakan tidak dihilangkan ….
    Uhhh makasih sis…. kalo sekarang sih ngga ada yang mau suruh aku jadi patung…. adanya dipatungin hihihi.
    EM

Tinggalkan Balasan ke Yulis Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *