Kacamata dsb

1 Okt
bersama keponakan Fanya, 9 th yang lalu
bersama keponakan Fanya, 9 th yang lalu

Siapa saja yang daya penglihatannya sudah menurun atau mengalami gangguan akan memakai kacamata. Tapi di Jepang ternyata lebih banyak yang memakai lensa kontak daripada kacamata. Sehingga sewaktu saya masuk kelas seminar bimbingan dosen saya, SM sensei, dia heran karena waktu itu saya tidak berkacamata dan tidak berlensa kontak. Katanya,”Kamu kurang belajar!” (huh sialan juga…tapi emang bener sih kalau dipikir-pikir heheheh). Dan setelah 2 tahun menyelesaikan program Master, kemudian bekerja dan memakai komputer, akhirnya saya harus memakai kacamata, dan kali itu, waktu saya bertemu SM Sensei ini, dia bangga melihat saya berkacamata. Seakan-akan dia berkata, “Good… kamu telah banyak belajar dan bekerja”. Namun sejak melahirkan Riku, saya tidak memakai kacamata saya, dan selalu berada di dalam tas jika keadaan darurat saja. Sulit berkaca mata dnegan bayi-bayi yang selalu mau menarik dan memainkan kacamata yang kita pakai.

Hari ini adalah hari kacamata. Ini akan selalu saya ingat, karena “interest” saya terhadap [Hari ini hari apa] bermula dari sini. Personality di Radio InterFM mengatakan, tanggal 1 Oktober (ditulis 10-01) adalah kacamata karena dilihat dari tulisannya… memang 10-01 terlihat seperti kacamata, bukan? Hmmm bener deh, ada ada aja orang Jepang ini.

Selain hari kacamata, peringatan untuk hari ini banyak sekali, seperti hari SAKE (hmm hari ini saya tidak minum sake karena belum beli sake yang enak hehehe), Hari Shoyu (kecap asin jepang), hari KOPI (kalau ini internasional, tapi seperti dulu pernah saya bahas) , Hari Hukum, Hari Design, Hari untuk anjing pemandu tunanetra (sejak 2002), dan yang terpenting hari ini adalah hari libur untuk saya…. yipieeee.

Hari libur bukan karena Hari Idul Fitri. Hari Idul Fitri di Jepang sama dengan hari Natal, bukanlah hari libur (see … bagaimana mereka tidak “beragama”) . Hari ini hari libur karena saya adalah warga Tokyo. Dan semua warga Tokyo, atau yang bersekolah di Tokyo mendapatkan hari libur “TOMIN no HI” Hari Warga Tokyo. (Kantor-kantor ada yang libur, tapi kebanyakan tetap kerja).

Rupanya tanggal 1 Oktober 1898, pertama kali didirikan Kelurahan TOKYO (Tokyo -shi), dan tahun 1952 seiring perkembangan wilayah dan performance menjadi TOKYO-TO , Tokyo metropolitan City. Untuk itu semua sekolah dari SD sampai SMA yang didirikan oleh pemda Tokyo, dan berada di wilayah Tokyo libur.

Sedikit tambahan mengenai pembagian negara Jepang. Kalau di Indonesia dibagi menjadi 33 propinsi, maka di Jepang dibagi menjadi 47 TO-DO-FU-Ken, yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi Prefektur. Satu TO, yaitu Tokyo To, metropolitan city; Satu DO, yaitu Hokkaido, Wilayah khusus (seperti DI di Indonesia mungkin ya); Dua  FU yaitu Osaka -FU dan Kyoto-FU (wilayah khusus juga)  dan yang lainnya KEN, setara dengan propinsi di Indonesia. Namun kami penerjemah tidak bisa menerjemahkan prefektur ini menjadi propinsi, karena banyak faktor. Jadi biasanya kami memakai terjemahan bahasa Inggris, prefektur.

Jadi hari ini adalah hari ulang tahun Tokyo, seperti layaknya 22 Juni hari ulang tahun Jakarte. Jakarta tahun ini sudah 481 tahun loh, sedangkan Tokyo? baru 110 tahun …. Tuaan Jakarta doooonggg….

19 Replies to “Kacamata dsb

  1. Haih!! Bahkan kacamata pun ada harinya. Ck-ck-ck.

    Tuh kan bener, postingan Mbak Imel selalu informatif.

    Aku ini sehari hampir 20 jam di depan komputer, Mbak. Bertahun-tahun. Tapi setiap iseng periksa mata, selalu saja hasilnya normal. Sampai kapok dan bosan periksa. Hehe. Paling hasilnya normal lagi-normal lagi! Mau gimana… :p

    “Jakarta tahun ini sudah 481 tahun loh, sedangkan Tokyo? baru 110 tahun… Tuaan Jakarta doooonggg…”

    Tapi majuan Tokyo… Wakakakakk…!!!

    Ya sudah jangan periksa mata lagi…abis-abisin duit heheheh.
    Matanya superman tuh…bisakah menembus ke jantung hati dan melihat dalam hati seorang wanita (I doubt it hihihi)?????
    EM

  2. Whuaaaaaaaa…………… Mbak Imeeelll…

    Pada saat yang bersamaan rupanya kita sama-sama membaca postingan terbaru kita, dan sama-sama menulis komen. Wakakakakkk….!!!! Sumprit ngakak aku!!

    Ketika aku membaca postingan ini, langsung komen. Terus aku kembali ke blog-ku, refresh, lho, kok komen Mbak Imel masuk. Hahaha!!

    hihihi kan aku juga suka tulis tuh aku suka “perhatikan” angka-angka beruntun…
    mungkin aku ini dulunya kejawen ya?
    Tau ngga kenapa bisa samaan Danny?
    Soalnya hanya kita berdua makhluk halus di dunia per-blogger-an ini yang “kesepian” di saat Hari Raya hehehe.
    EM

  3. Pake kacamata bisa saja merubah penampilan, khususnya penampilan dari wajah ! Kalo mbak Imel pake kacamata bisa saja tambah cantik seperti kata boss nya he he he ! Btw asyik juga kalo ada hari kacamata di Indonesia, salam !

    Bener Aki, kacamata juga bisa bikin wajah tambah garang atau tambah dandy hihihi.
    BTW Aki juga berkacamata kan?
    EM

  4. aku langsung get stroke sama foto keren mbak imel.
    hihi… cakep!

    aku gak berkaca mata, mbak.
    apa karena kurang belajar dan bekerja?
    padahal sewaktu kecil aku suka membaca sembunyi-sembunyi dengan penerangan yang minimal banget tiap malam gara-gara dilarang baca buku cerita.
    kalau dites malah supereye, yang kalau di snellen chart bisa membaca sampai garis terbawah, di bawah daripada garis 6/6 untuk mata normal.
    hmm… apakah mungkin aku ini sebenarnya superwoman tanpa aku sadari?
    *ngelamun*

    duh, hilang fokus.
    aku suka banget baca artikel-artikel di sini, serasa jadi orang jepang juga deh.
    dan suka dengan tampilan baru blognya!

    Aduuuh mbak dokter jangan stroke dong, aku ngga bisa sembuhin tuh.
    tapi yang pasti mbak itu superwoman lah…masih bisa ngeblog sambil praktek.
    Silakan datang lagi mbak, di sela-sela kesibukan…. nanti aku sajikan teh hijau dan kue jepang
    atau lebih suka kopi dan blackforest buatan saya?
    terima kasih kunjungannya mbak.
    EM

  5. Orang Jepang ternyata suka memperingati hari tertentu ya…
    Saya pakai kacamata sejak melahirkan anak pertama, dan semakin bertambah setelah kelahiran anak kedua….
    Kalau bisa sih penginnya nggak pake kaca mata, kalau udah stres, kerjaan banyak, rasanya mata mau keluar…..jadi kalau di ruangan atau di rumah kacamata dicopot….ya, agak rabun, tapi bisa mengenali seseorang walau wajahnya tak terlihat jelas…

    Iya bu, tiada hari tanpa peringatan deh heheheh.
    Setiap melahirkan anak kan istilahnya badan perempuan tambah rapuh dan harus sering “turun mesin” ya bu. Emang tidak enak kalau harus berkacamata terus ya. Saya sih sekarang sudah tidak pernah berkacamata lagi, kecuali sedang nyetir. Masalahnya saya sebetulnya silindrisnya yang membuat blur penglihatan saya.
    EM

  6. Di Jepang sensa kontak lebih disukai karena kaca mata dikira membuat orang kelihatan lebih jelek.
    Tapi, mbak tetap cantik meskipun berkaca mata.
    Kesimpulannya, orang yang cantik/ganteng tetap orang rupawan biarpun memakai kaca mata.

    waaaah orang ganteng biar pake baju belel atau telanjang (ups) juga tetep keren hihihi.
    EM

  7. baru tau ada hari kacamata..jepang mang keren 🙂

    orang berkacamata yang keren juga banyak ….termasuk saya …cieeee
    EM

  8. saya juga pake kacamata, tapi kalo lagi bawa motor .. ah itu mah kaca pelindung mata yaa 🙂
    btw, lho Tokyo baru tahun 1898 toh didirikan, lha sebelumnya apa ya Mbak?

    Saya juga kalau musim panas harus pakai sunglass karena mata saya sangat sensitif pada sinar, palagi kalau nyetir hehehe.
    Pertanyaan berikut sudah saya bahas di posting yang baru ya pak.
    EM

  9. Tiada hari tanpa kacamata; itulah saya, lama kelamaan karena sering kaca mata tertinggal di tas maka saya slalu saya pasang di atas kepala.Tapi susahnya kalau lagi tennis pas smash kaca mata pun loncat hahaaa… 🙂

    weleh saya ngebayangin bapak kemana-mana dengan kacamata nangkring di atas kepala seperti tante-tante dengan sunglass nya hihihi
    EM

  10. Lima dari tujuh saudara kandung saya berkacamata karena faktor keturunan. Saya sendiri mulai memakai kacamata sejak kelas 1 SMP. Waah … waktu itu malu banget pake kacamata, karena terlihat kayak orang cacat gitu. Kalau zaman sekarang sih orang sudah sangat umum memakai kacamata, malah bisa jadi asesori sendiri.

    Saat ini di Indonesia sudah ada Lasik, metode untuk mengoreksi kesalahan mata dengan sinar laser. Tapi saya sendiri belum terpikir untuk meLasik mata saya. Biar sajalah pakai kacamata, kayaknya malah terkesan kayak orang pinter gitu …. wakakaka (padahal sebenarnya bego).

    Ohya, kacamata yang bagus harganya cukup mahal juga. Karena minus saya banyak (-4,5 untuk melihat jauh dan -3 untuk membaca) saya memilih lensa yang ditipiskan, progressif, dan tidak memantulkan sinar.
    Tapi dibanding Gus Dur, minus saya masih jauh lebih rendah, karena mata Gus Dur konon -17. Makanya kacamata Gus Dur kelihatan kayak botol kecap saking tebalnya …

    Wah cukup besar minusnya mbak ya… Ibu saya -7 untuk mata kiri karena pernah kena herpes. Memang kacamata yang bagus itu mahal ya. Kalau soal metode Lasik, saya sering dengar tapi saya kurang yakin itu merupakan jalan terbaik. Mahal juga kan?
    EM

  11. Ketawa nih baca komen pak Amin.. Ngebayangin kacamata ikutan loncat pas smash.. Udah berapa kali ganti kacamata tuh…

    Eh, eniwei,
    Mirip ma DM, aku juga sering test mata, tapi hasilnya negatif mulu. Tapi karena menganggap kacamata itu keren, setiap test mata selalui didahului dengan doa supaya hasilnya positif :d

    Dan setelah penantian yang sangat panjang, akhirnya bulan Juni 2007, Lala resmi berkacamata..meski minusnya cuman seperempat! Hehehehe

    Segitunya pengen berkacamata ya? hihihi
    U know aku pernah jadi model kacamata (Tina malah difoto dan masuk majalah khusus kacamata).
    Kacamata yang aku pakai itu seperti kacamata startrek yang bisa deteksi gerakan/cahaya ceritanya hihihi. ada fotonya tapi malu…..

  12. Hari Kaca mata? berarti yang berkacamata saja yang merayakannya. Yang berkaca mata boleh libur Kak? .. 😛 thanks

    Ngga ada libur-liburan lah kalo hari-hari kayak gini. Cuman yang berkacamata misalnya ke toko kacamata dapat diskon khusus gitu. hehehe. (Eh kita kan pake kacamata loh Yulis……………….itu loh…kacamata hati hihihi)
    EM

  13. Berbahagialah mereka yg tidak memerlukan kacamata. Saya sudah harus berkacamata sejak klas 1 SMP, waktu itu tidak satupun anak di kelas saya yg berkacamata dan kelihatannya masih jarang sekali anak yg pakai kacamata, sehingga saya sering jadi bahan olok-olok teman2 … Sekarang anak2 saya sudah pakai kacamata semua sejak klas 5 SD, mungkin turunan ya?

    Iya pak HG….pasti turunan orang pinter tuh hehehhe.
    Jaman dulu emang dianggap aneh ya kalau pakai kacamata. Dan biasanya memang orang pinter yang pakai kacamata sih.
    Masih sibuk lebaranan pak?
    EM

  14. lucu juga filosofi hari kacamata 10-01 hihihi… ada2 aja ya orang jepang itu…
    kenapa juga ada hari shoyu dan hari sake sih? cerita2 lagi dong…
    😛

    nah pertanyaan yang hebat dari caroline…. nanti aku tulis di comment ini ya , tapi kayaknya ngga menarik deh…. tunggu dulu ya…
    EM

  15. Setelah kerja 2 tahun, mata gw langsung minus euy… Pertama kali pake kacamata, gw kaget banget. Telah dicabut kenikmatan melihat yg ‘bening-bening’. Liat bulan kok jadi bulan kembar.

    Sekarang mah udah terbiasa, malah ga pede kalo ga pake kacamata. Tapi kalu difoto, gw milih lepas kacamata. Kesannya serius banget, padahal tanpa kacamata juga, gw udah serius.

    hehehe berarti mang kumlod pekerja keras…
    EM

  16. Pingback: Twilight Express » Jika anak libur….

Tinggalkan Balasan ke Oemar Bakrie Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *