Sudah bukan rahasia lagi bahwa konsumen mie instant di Indonesia menempati peringkat ke dua terbanyak di dunia, tepat di bawah China sebagai peringkat pertama. Kabarnya, sekitar 43,7 triliun bungkus mi instan dikonsumsi setiap tahunnya. Rata-rata konsumsi mie instan per kapita di Indonesia adalah 57 bungkus setiap tahunnya.
Mie instant dikembangkan oleh Ando Momofuku, dan pada hari ini (25 Agustus) tahun 1958, pertama kalinya perusahaan Nissin Food Product mengeluarkan mie instant bertajuk Chiken Ramen. Pada saat itu satu bungkus berisi 85 gram dijual seharga 35 yen (rate sekarang 2800 rupiah). Entah karena memperingati ulang tahunnya yang ke 50, beberapa waktu yang lalu, Riku membawa pulang “pembagian” Chicken Ramen mini dari TK nya. Ukurannya mini…kawai (lucu deh). Hanya 20 gram, yang bisa dimasukkan dalam cup dan diberi air mendidih 150 ml selama 2 menit. Ukuran yang cocok untuk anak-anak TK mungkin ya?
So? Apakah hari ini Anda sudah menyantap Mie Instant? Boleh juga kok sekali-sekali asal jangan setiap hari (bahkan katanya jangan makan mie instant 3 hari berturut-turut).
Kata orang bahwa jangan makan mie instan 3 hari berturut-turut itu memang cerita “katanya” kali.
Nah, di sini buktinya!
Saya pernah makan mie instan sehari 3 bungkus selama lebih 3 hari berturut-turut.
( 3 bungkus itu makan sekalian)
Bahkan berulang kali begituan.
Tapi nggak ada apa-apa kok.
Malah rasanya puaaaaas sekali!!
Habis mie instan Indonesia enak banget sih!
Iya memang mie instant Indonesia sangat bervariasi. Terima kasih ya selalu bawakan saya mie instant rasa cakalang… ngga bisa beli di sini soalnya. Adanya yang rasa rendang (dan waktu saya cari di Jakarta tidak ada heheheh)
Ada rumor bilang, katanya mi instan itu mengandung ‘lem’ sehingga kalau dikonsumsi terlalu banyak, bisa bikin lengket usus…
Ah.. masa sih??
Yang aku tahu, mana ada makanan begituan pake lem? Apalagi mi instan yang diproduksi sama pabrik yang wellknown. I know all the details soal mi instan (dulu ambil mata kuliahnya! hehehe) dan nggak ada cerita tuh bisa bikin lengket usus…
Cuman…
Memang bener kalau terlalu banyak mengkonsumsi mi instan itu nggak baik juga. Kenapa? Yang masalah bukan di mie-nya, tapi di bubuk penyedapnya…
Begonoh… 🙂
(pagi2, sok pinter ah.. hehehe)
Bener la, yang bermasalah adalah bumbunya. Makanya jangan minum supnya (padahal itu yang enak yah).
Nggak boleh tiap hari makan mie instant 3 hari berturut2. Soalnya, nanti bisa dibilang HATTRICK. Halah…
Nggak ding…Emang nggak ada makanan lain apa? Keseimbangan gizinya pasti nggak bagus. Iya kan La? (Pakar Gizi.com)
hehehhe hattrick dibawa-bawa.
Jadi inget dulu waktu jadi “jomblo lokal” karena istri belum nyusul. Puasa biar gak repot masak saur pakai mie instan, lalu karena sudah capek pulang dari lab biar cepet buka puasa mie instan lagi, untungnya rambut nggak keriting … hehehe
soalnya mie instantnya bukan mie keriting dan tidak pake cabe keriting ya pak.
Untuk meng-counter bahwa mie instan tidak bahaya, sang penemu yang kini sudah berumur 86 tahun (kalau gak salah), selalu berkhotbah di mana-mana.
“Nih watashi wa tiap hari makan mie instan kagak napa-napa. Umur ogut udah 86 tetap sehat tuh”…
Hi hi…
heheheh si penemu kalo tidak salah sudah meninggal kok
Wah ini postingan nyindir gua nih …
mentang-mentang aku baru beli mie instan kemaren …
Arrrggghhh …
hihihihi yang merasa…..(sambil kedip-kedip……kelilipan)
Ya ampun,
si Om sensi amat ya Sis?
Lagi PMS kali yaa… hihihihi…
@ Abang:
Bener Bang, gizinya hampir ga ada tuh 🙂 Cuman efek kenyang doang.. Makanya, kalo masak mi instan, musti ditambah dengan sayur dan potongan daging sapi/ayam biar ada gizinya… (masih sok keminter nih! hihi)
Eh tau ga sih, kenapa mi dibikin keriting???
Yang bisa jawab, aku kasih hadiah! 🙂