Wah kok kacang babi sih? Tenang saja, yang ini tidak haram karena tidak ada hubungannya dengan babi. Mungkin pernah menjadi pakan babi. Dan memang mungkin orang Indonesia tidak kenal pada kacang babi ini. Kalau di Jepang banyak dikonsumsi, namanya Soramame . Tapi sebetulnya bisa diproduksi di Indonesia juga loh. Dan sudah termasuk dalam daftar komoditi binaan Departemen Pertanian. Nama Latinnya Ficia Faba L. Nah si kacang babi ini yang akan menjadi primadona dalam buku bergambar Picture Book yang akan aku ulas hari ini.
Seperti yang sudah saya katakan di postingan tentang si Black Crayon, aku bakal nge-fans pada Nakaya MIwa (kelahiran 1971) yang juga pengarang buku “Tempat Tidur si Kacang Babi” ini. Siapa sih yang terpikir untuk mengangkat jenis kacang-kacangan ini menjadi tokoh karakter dalam bukunya. “Soramame-kun no Beddo” menceritakan tentang kacang Babi ini yang mempunyai tempat tidur yang empuk karena dalam kenyataannya Anda juga bisa merasakan bahwa kulit kacang babi ini empuk (seperti pete deh). Di bagian dalamnya terdapat lapisan seperti kapas putih bagaikan awan. Nah tempat tidur ini bagi soramame-kun merupakan hartanya yang paling berharga. Jadi ketika Edamame (kacang Eda) datang untuk pinjam tempat tidurnya, Soramame-kun menolak dengan tegas, “tidak boleh! Ini hartaku”.
edamame(kiri) —– green peas(kanan)
Kemudian green peas juga datang dan minta ijin untuk meminjam tempat tidur Soramame-kun, dan tentu saja tidak boleh “Jangan , kalau begitu banyak masuk , tempat tidurku rusak”. Kemudian datanglah Sayaendo, si Kacang Kapri untuk meminjam tempat tidurnya. “Tidak boleh, kamu terlalu besar!” . Lalu yang terakhir datanglah si Kacang Tanah. “Jangan, Kamu paling cocok tidur di tempat tidurmu yang keras itu!”.
Pada suatu hari, Soramame-kun tidak menemukan tempat tidurnya. Tempat tidurnya hilang ntah kemana. Dia mencari kemana-mana…. Dia bertanya pada Edamame, GreenPeas, Kacang kapri dan Kacang tanah. Semua tidak tahu, “Rasain, dia tidak mau pinjami kita sih“…. Semua menyalahkan keangkuhan Soramame-kun.
Tapi hari semakin gelap, semua menjadi kasihan pada Soramame-kun karena tidak ada tempat tidur. Mereka menawarkan tempat tidur mereka pada Soramame-kun. TAPI….
Tempat tidur Edamame …. terlalu kecil
Tempat tidur GreenPeas ….terlalu sempit
Tempat tidur Kacang kapri …. terlalu tipis
Tempat tidur Kacang Tanah…. terlalu keras
hmmmm memang tempat tidurku yang paling enak!!!
Soramame-kun berhari-hari mencari tempat tidurnya….hingga suatu hari dia menemukan tempat tidurnya. Tapi seekor burung puyuh mendudukinya. Waaaah gimana nih… Akhirnya Soramame-kun membuat tempat tidur dari daun tak jauh dari tempat itu untuk mengawasi tempat tidurnya. Berhari-hari dia mengawasi… tapi lambat laun yang menjadi perhatian dia bukannya tempat tidur, tetapi telur yang sedang dierami burung puyuh itu. Pada suatu hari… krraaak kraaak, telur itu retak dan keluarlah anak burung…”Waaah anak-anak itu lahir di tempat tidurku yang empuk itu!” Anak-anak puyuh itu keluar dari tempat tidur dan berjalan mengikuti induknya. Soramame-kun melambaikan tangannya.
Malam itu teman-teman yang ikut khawatir mengenai tempat tidur Soramame-kun mengadakan pesta kembalinya tempat tidur Soramame-kun. Selesai pesta, Soramame-kun memperbolehkan semua teman-temannya untuk tidur bersama menikmati kelembutan tempat tidur kesayangannya.
Buku ini ada versi bahasa Inggrisnya dan dilengkapi dengan CD, Tapi harganya masih mahal. 2000 yen dan kabarnya (menurut testimoni dari yang sudah beli) CD bahasa Inggrisnya kurang bagus. Ekspresinya yang kurang bagus…mungkin dia mendatar saja bacanya. Sedangkan dalam bahasa Jepang seharga 800 yen-an.
BUku Soramamekun no Beddo ini terbit tahun 1997 dan sampai 2005 sudah dicetak kembali sampai 40 kali. Ditujukan untuk usia 3 tahun (jika dibacakan) dan kelas awal SD, jika membaca sendiri. Saking terkenalnya buku ini soramame-kun ini menjadi karakter terkenal dan banyak goods, barang-barang dengan bentuk si soramame yang imut-imut dalam berbagai item. Di sini langsung terlihat kapitalismenya Jepang, semua karakter langsung di produksi menjadi bermacam jenis usaha. Riku waktu ulang tahun ke 5, mendapat sebuah buku kenangan dengan ilustrasi soramame-kun dari TKnya. Dan sodara-sodara, cerita tentang Soramame-kun tidak hanya ini saja. masih ada beberapa cerita, yang akan saya perkenalkan di kemudian hari.
Hah ichigou kah?
Kalau gitu take dulu ah…
FX, kalo spt gini lebih banyak pakai ichiban daripada ichigou. ichigou bisa dipakai bersama Dai, jadi daiichigou. seperti nomor kamar, nomor kapal dll.
Wah Nakaya Miwa emang keren. Bisa aja kepikiran bikin cerita dari sekedar kacang babi. Bagus lagi ceritanya.
deshou…. aku juga pikir begitu.
Ahhh.. another simple but meaningful story.. Love it!
Thanks ya EmiChan…
actually life is simple, only human make it seems difficult. bener ngga?:)
Ngebaca Soramame_kun jadi ngantuk, tidur ah
met bobo mbah… kan emang saya mendongeng
Kacang babi ini kayaknya perkawinan antara pete dan kacang kapri deh…
Waktu aku kecil kayaknya nggak pernah diceritain atau dibacakan buku dongeng…Jadinya, gini deh aku, agak kurang perasaan gitu deh…Hi hi…ngeles.
hehhehe, bacaannya orang gede terus sih ya bang 🙂
kenapa diindonesiakan menjadi kacang babi? apa tidak ada kata indonesia yang lain? kacang dua kelinci gitu?
bagus dongengnya…cuma kurang sihir…halah, emang harry potter..
kalau soal penamaan tanya aja sama dept pertanian. bukan saya yang kasih nama sih…
Orang Jepang memang kreatif. Kacang Babi saja bisa jadi tokoh.
Eh, tapi di Indonesia, timun emas juga jadi tokoh.
hehehhe bener juga ya mas…
Boleh tuh, buat nge-dongengin anak-anak saya … selama ini saya kehabisan bahan … he h ehe salam kenal …
lama kenal juga pak Hari
kayak dongengnya hans christian anderson aja :p
yang gadis tidur di bawah kasurnya ada kacang ya? hihihi. kalau ini bisa nikmati gambarnya yang bagus
klo di indonesia dmn y sy bs mendaptkan kacng babi?mohon bantuanya,kirim ke email sy alimahfud_aput@yahoo.com.
thanks